Warga Miskin Tangsel Tak Dapat BLT
KOTA TANGSEL Pada tahun ini, dipastikan ribuan warga miskin yang tinggal di Kota Tangerang Selatan tidak akan mendapatkan Bantun Langsung Tunai (BLT) lagi. Pasalnya, pemerintah pusat sudah menghentikan program BLT dan digantikan dengan program lain yang lebih kongkrit.
Kepala Kantor Pos Ciputat Joniar Sinaga mengatakan, jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLT yang disalurkan melalui kantor Pos Ciputat sebanyak 18.505 RTS. Jumlah tersebut tersebar di 32 Kelurahan dari 4 Kecamatan, yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, dan Pondok Aren.
"Penghentian program BLT adalah keputusan pemerintah pusat. Kantor pos hanya bersifat menyalurkan saja, kata Joniar kepada Banten Raya Post, Senin (9/2).
Dikatakan Joniar, alasan pemerintah pusat menghentikan program BLT adalah penurunan harga BBM hingga Rp 4.500 per liternya. Sementara BLT adalah kompensasi kepada masyarakat miskin atas kenaikan BBM, karena sudah turun maka, BLT tidak diperlukan lagi.
"Tujuan lainnya untuk merangsang masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, tandas Jonuar.
Sebagai gantinya, pemerintah telah mengeluarkan berbagai proyek seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan modal usaha dengan bunga lunak.
"Program KUR diprediksikan oleh pemerintah akan lebih efektif dan lebih kongkrit untuk dapat meningkatkan masyarakat miskin, Joniar menegaskan.
Sementara itu, Camat Pamulang Toto Sudarto mengatakan, KUR lebih baik ketimbang BLT. KUR dapat meningkatkan perekonomian warga secara langsung. Sedangkan BLT hanya sesaat. Selain itu, KUR juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga.
Toto berharap, pemerintah lebih gencar lagi mensosialisasikan KUR kepada warga. Sebab, masih banyak warga yang tidak mengetahui program yang dikelola Menteri Koperasi dan UKM tersebut.
"KUR ditangani bank, bukan lagi Kantor Pos. Tentunya dalam mengajukan KUR ada persyaratan. Kebanyak persyaratan tersebut memberatkan warga. Untuk itu, pemerintah harus mempermudah persyaratan dalam pengajuan KUR bagi warga miskin, katanya. (mg-dedi)
KOTA TANGSEL Pada tahun ini, dipastikan ribuan warga miskin yang tinggal di Kota Tangerang Selatan tidak akan mendapatkan Bantun Langsung Tunai (BLT) lagi. Pasalnya, pemerintah pusat sudah menghentikan program BLT dan digantikan dengan program lain yang lebih kongkrit.
Kepala Kantor Pos Ciputat Joniar Sinaga mengatakan, jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLT yang disalurkan melalui kantor Pos Ciputat sebanyak 18.505 RTS. Jumlah tersebut tersebar di 32 Kelurahan dari 4 Kecamatan, yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, dan Pondok Aren.
"Penghentian program BLT adalah keputusan pemerintah pusat. Kantor pos hanya bersifat menyalurkan saja, kata Joniar kepada Banten Raya Post, Senin (9/2).
Dikatakan Joniar, alasan pemerintah pusat menghentikan program BLT adalah penurunan harga BBM hingga Rp 4.500 per liternya. Sementara BLT adalah kompensasi kepada masyarakat miskin atas kenaikan BBM, karena sudah turun maka, BLT tidak diperlukan lagi.
"Tujuan lainnya untuk merangsang masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, tandas Jonuar.
Sebagai gantinya, pemerintah telah mengeluarkan berbagai proyek seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan modal usaha dengan bunga lunak.
"Program KUR diprediksikan oleh pemerintah akan lebih efektif dan lebih kongkrit untuk dapat meningkatkan masyarakat miskin, Joniar menegaskan.
Sementara itu, Camat Pamulang Toto Sudarto mengatakan, KUR lebih baik ketimbang BLT. KUR dapat meningkatkan perekonomian warga secara langsung. Sedangkan BLT hanya sesaat. Selain itu, KUR juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga.
Toto berharap, pemerintah lebih gencar lagi mensosialisasikan KUR kepada warga. Sebab, masih banyak warga yang tidak mengetahui program yang dikelola Menteri Koperasi dan UKM tersebut.
"KUR ditangani bank, bukan lagi Kantor Pos. Tentunya dalam mengajukan KUR ada persyaratan. Kebanyak persyaratan tersebut memberatkan warga. Untuk itu, pemerintah harus mempermudah persyaratan dalam pengajuan KUR bagi warga miskin, katanya. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar