KNKT Perancis Selidiki Kecelakaan Super Puma
KOTA TANGSEL - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengandeng tim dari Perancis untuk menyelidiki kecelakaan helikopter jenis Super Puma di Lapangan Udara Pondok Cabe Pamulang Kota Tangerang, Rabu (4/1). Tim penyelidik dari Perancis tersebut beranggotakan 5 orang yang dipimpin Francois Hochart.
Salah satu anggota tim penyelidik KNKT Sulaiman mengaku, hingga kini penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan 2 orang teknisi tersebut masih misterius. Bahkan KNKT sudah melakukan pertemuan dengan tim penyelidik tersebut untuk memberi gambaran tentang langkah-langkah yang telah dilakukan.
“Hingga kini KNKT belum mengetahui penyebabnya. KNKT sengaja melibatkan tim dari Perancis karena design pesawat tersebut berasal dari Perancis,” ungkapnya.
Nantinya, tim Perancis tersebut akan mencari komponen elektronik lainnya untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Pasalnya, sejauh ini ia melihat kecelakaan bukan disebabkan human error atau kerusakan mesin. "Bukan keduanya, dan kami masih cari bagian elektronik lainnya. Dan semua ini masih misterius," pungkasnya.
Diakui Sulaiman, pimpinan penyelidikan masih dipegang KNKT Indonesia. Tim dari Perancis hanya bersifat membantu dan memberikan masukan. (mg-dedi)
KOTA TANGSEL - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengandeng tim dari Perancis untuk menyelidiki kecelakaan helikopter jenis Super Puma di Lapangan Udara Pondok Cabe Pamulang Kota Tangerang, Rabu (4/1). Tim penyelidik dari Perancis tersebut beranggotakan 5 orang yang dipimpin Francois Hochart.
Salah satu anggota tim penyelidik KNKT Sulaiman mengaku, hingga kini penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan 2 orang teknisi tersebut masih misterius. Bahkan KNKT sudah melakukan pertemuan dengan tim penyelidik tersebut untuk memberi gambaran tentang langkah-langkah yang telah dilakukan.
“Hingga kini KNKT belum mengetahui penyebabnya. KNKT sengaja melibatkan tim dari Perancis karena design pesawat tersebut berasal dari Perancis,” ungkapnya.
Nantinya, tim Perancis tersebut akan mencari komponen elektronik lainnya untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Pasalnya, sejauh ini ia melihat kecelakaan bukan disebabkan human error atau kerusakan mesin. "Bukan keduanya, dan kami masih cari bagian elektronik lainnya. Dan semua ini masih misterius," pungkasnya.
Diakui Sulaiman, pimpinan penyelidikan masih dipegang KNKT Indonesia. Tim dari Perancis hanya bersifat membantu dan memberikan masukan. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar