1.984 Personil Amankan Pemilu
TANGERANG – Sebanyak 1.984 personil gabungan dari Polres Metro Tangerang Kabupaten, Polda Metro Jaya, Brimob, dan TNI akan mengamankan jalannya Pemilu di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Personil tersebut akan disebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada.
Kapolres Metro Tangerang Kabupaten Kombes Agus Andriyanto mengatakan, sistem suara terbanyak yang digunakan dalam pemilu membuat potensi munculnya konflik antar partai semakin besar. Bahkan, konflik dapat terjadi di internal partai.
“Potensi gesekan untuk Pemilu mendatang sangat besar. Gesekan tidak hanya terjadi antar partai tetapi juga bisa terjadi di tubuh internal partai politik dimana calegnya saling berebut suara pemilih,” kata Agus usai simulasi pengamanan pemilu, Selasa (10/2).
Menurutnya, untuk mengantisipasi kerusuhan, polisi sudah membentuk tim persiapan dan simulasi pengamanan. Namun, yang menjadi kendala adalah, letak TPS yang sangat jauh dan sulit dijangkau.
"Salah satunya adalah kendala jarak yang mungkin jauh. Lokasi TPS yang ada dipelosok tentu sulit dijangkau jika terjadi kekacauan," kata Agus.
Pihaknya akan menyiapkan personel dengan berkendaraan roda dua yang diharapkan mampu menembus lokasi yang sulit dijangkau. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan sebagai pengamanan di TPS.
Dalam simulasi yang dilakukan, sejumlah elemen masyarakat tidak menyetujui didakannya pemilu. Berbagai cara mereka lakukan. Dari mulai mengacaukan kampanye calon legislatif (caleg) hingga menghadang Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang membawa logistik pemilihan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Beberapa kelompok masyarakat juga ada yang berselisih tentang hasil perhitungan suara yang dinilai menyimpang. Petugas PPS kewalahan memertahankan logistik pemilu yang akan direbut oleh tim perusuh. Babinkamtibmas yang mengawal PPS pun segera menghubungi markas komando kepolisian terdekat untuk meminta bantuan. Beruntung aparat kepolisian sigap dalam menghadapinya. Beberapa orang yang diduga provokator pun diamankan. Pemilu dan kampanye pun berjalan lancar. (mg-dedi)
TANGERANG – Sebanyak 1.984 personil gabungan dari Polres Metro Tangerang Kabupaten, Polda Metro Jaya, Brimob, dan TNI akan mengamankan jalannya Pemilu di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Personil tersebut akan disebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada.
Kapolres Metro Tangerang Kabupaten Kombes Agus Andriyanto mengatakan, sistem suara terbanyak yang digunakan dalam pemilu membuat potensi munculnya konflik antar partai semakin besar. Bahkan, konflik dapat terjadi di internal partai.
“Potensi gesekan untuk Pemilu mendatang sangat besar. Gesekan tidak hanya terjadi antar partai tetapi juga bisa terjadi di tubuh internal partai politik dimana calegnya saling berebut suara pemilih,” kata Agus usai simulasi pengamanan pemilu, Selasa (10/2).
Menurutnya, untuk mengantisipasi kerusuhan, polisi sudah membentuk tim persiapan dan simulasi pengamanan. Namun, yang menjadi kendala adalah, letak TPS yang sangat jauh dan sulit dijangkau.
"Salah satunya adalah kendala jarak yang mungkin jauh. Lokasi TPS yang ada dipelosok tentu sulit dijangkau jika terjadi kekacauan," kata Agus.
Pihaknya akan menyiapkan personel dengan berkendaraan roda dua yang diharapkan mampu menembus lokasi yang sulit dijangkau. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan sebagai pengamanan di TPS.
Dalam simulasi yang dilakukan, sejumlah elemen masyarakat tidak menyetujui didakannya pemilu. Berbagai cara mereka lakukan. Dari mulai mengacaukan kampanye calon legislatif (caleg) hingga menghadang Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang membawa logistik pemilihan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Beberapa kelompok masyarakat juga ada yang berselisih tentang hasil perhitungan suara yang dinilai menyimpang. Petugas PPS kewalahan memertahankan logistik pemilu yang akan direbut oleh tim perusuh. Babinkamtibmas yang mengawal PPS pun segera menghubungi markas komando kepolisian terdekat untuk meminta bantuan. Beruntung aparat kepolisian sigap dalam menghadapinya. Beberapa orang yang diduga provokator pun diamankan. Pemilu dan kampanye pun berjalan lancar. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar