Dua Warga Tangerang Terjangkit Flu Burung
* Satu Meninggal, Satu Kritis
TANGERANG – Dua orang warga Kabupaten dan Kota Tangerang Selatan terjangkit virus H5N1 atau Flu Burung. Mereka adalah Kaila Nabila (2,9) warga Kampung Cilenggang Rt 02/04 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan dan Maya Suparni (15) warga Desa Mekar Jaya Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.
Nahas bagi Kaila. Anak kedua dari dua bersaudara tersebut harus menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat selama 3 hari di RS Fatmawati. Sedangkan Maya hingga kini kondisinya masih kritis dan dirawat intensif di ruang isolasi Flu Burung RSUD Tangerang.
Ayah Kaila Ade Sulaiman mengatakan, sejak 14 Februari lalu anaknya mengalami demam yang sangat tinggi disertai sesak nafas. Kemudian, Ade membawa adik dari Salsa tersebut ke Pukesmas Serpong. Setelah diperiksa dokter, Kaila hanya diberikan obat punyer penghilang demam.
“Abis berobat di Puskesmas kondisi anak saya tidak kunjung membaik. Kemudian, saya membawa Kaila ke dokter spesialis anak di sebuah klinik di BSD Serpong. Ternyata obat yang diberikan dokter juga tidak berhasil. Saya kemudian, membawa anak saya ke dokter spesialis lainnya,” kata Ade ketika ditemui di rumahnya Rt 002/01 No 92 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong, Minggu (22/2).
Lanjutnya, dokter kemudian merujuk anak saya ke RS Fatmawati. Ketika di periksa dokter spesialis, anak saya divonis terkena demam berdarah dengue (DBD). Hal serupa juga dikatakan dokter di RS Fatmawati. Di Fatmawati Kaila sempat dirawat selama 3 hari. Karena kondisinya yang sudah kritis dan sangat lemah, akhirnya nyawanya tidak tertolong lagi dan meninggal pada 17 Februari.
“Anak saya sudah dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Tajug Serpong. Tapi, saya tidak tahu kalau anak saya meninggal akibat flu burung,” katanya.
Menurut Ade, dirinya sempat mendengar informasi dari salah seorang staf kelurahan bahwa anaknya meninggal akibat flu burung. Namun Ade tidak mempercayai hal tersebut, pasalnya hingga kini RS Fatmawati maupun Departemen Kesehatan (Depkes) belum mengeluarkan surat pernyataan resmi penyebab meninggalnya Kaila.
“Memang setelah anak saya meninggal ada orang dari dinas datang untuk memeriksa unggas yang berada di sekitar rumahnya. Tapi hingga kini hasilnya belum keluar,” papar Ade.
Kakek korban, Mukri mengaku, sempat ada 4 ekor ayam yang mati mendadak disekitar rumahnya. Namun, semuanya sudah dibakar dan dikuburkan. “Kejadiannya sudah lama. Saya nguburnya juga dalam banget sekitar 30 centimeter. Sedangkan ayam milik saya sudah dijual sebelum kejadian tersebut,” ceritanya.
Meninggalnya warga Cilenggang akibat virus flu burung itu dibenarkan oleh Pelatihan Tim Gerak Cepat Flu Burung dinas Pertanian dan Peternakan atau Participatory Deasease Surveylens and Respon (PDSR) Kabupaten Tangerang, Zaifiwar. Menurutnya, berdasarkan informasi dari Litbangkes, Kaila Nabila positif terkena H5N1. Dan pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel unggas yang ada di daerah tersebut.
"Awalnya Kaila memang divonis DBD. Setelah di cek darahnya, ternyata positif flu burung," ucap via pesan singkat.
Sementara itu warga Tangerang lainnya yang diduga terjangkit virus flu burung adalah Maya hingga kini korban masih di rawat di RSU Tangerang. Sayangnya pihak RSU Tangerang dan keluarga korban enggan memberikan keterangan, (mg-dedi)
* Satu Meninggal, Satu Kritis
TANGERANG – Dua orang warga Kabupaten dan Kota Tangerang Selatan terjangkit virus H5N1 atau Flu Burung. Mereka adalah Kaila Nabila (2,9) warga Kampung Cilenggang Rt 02/04 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan dan Maya Suparni (15) warga Desa Mekar Jaya Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.
Nahas bagi Kaila. Anak kedua dari dua bersaudara tersebut harus menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat selama 3 hari di RS Fatmawati. Sedangkan Maya hingga kini kondisinya masih kritis dan dirawat intensif di ruang isolasi Flu Burung RSUD Tangerang.
Ayah Kaila Ade Sulaiman mengatakan, sejak 14 Februari lalu anaknya mengalami demam yang sangat tinggi disertai sesak nafas. Kemudian, Ade membawa adik dari Salsa tersebut ke Pukesmas Serpong. Setelah diperiksa dokter, Kaila hanya diberikan obat punyer penghilang demam.
“Abis berobat di Puskesmas kondisi anak saya tidak kunjung membaik. Kemudian, saya membawa Kaila ke dokter spesialis anak di sebuah klinik di BSD Serpong. Ternyata obat yang diberikan dokter juga tidak berhasil. Saya kemudian, membawa anak saya ke dokter spesialis lainnya,” kata Ade ketika ditemui di rumahnya Rt 002/01 No 92 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong, Minggu (22/2).
Lanjutnya, dokter kemudian merujuk anak saya ke RS Fatmawati. Ketika di periksa dokter spesialis, anak saya divonis terkena demam berdarah dengue (DBD). Hal serupa juga dikatakan dokter di RS Fatmawati. Di Fatmawati Kaila sempat dirawat selama 3 hari. Karena kondisinya yang sudah kritis dan sangat lemah, akhirnya nyawanya tidak tertolong lagi dan meninggal pada 17 Februari.
“Anak saya sudah dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Tajug Serpong. Tapi, saya tidak tahu kalau anak saya meninggal akibat flu burung,” katanya.
Menurut Ade, dirinya sempat mendengar informasi dari salah seorang staf kelurahan bahwa anaknya meninggal akibat flu burung. Namun Ade tidak mempercayai hal tersebut, pasalnya hingga kini RS Fatmawati maupun Departemen Kesehatan (Depkes) belum mengeluarkan surat pernyataan resmi penyebab meninggalnya Kaila.
“Memang setelah anak saya meninggal ada orang dari dinas datang untuk memeriksa unggas yang berada di sekitar rumahnya. Tapi hingga kini hasilnya belum keluar,” papar Ade.
Kakek korban, Mukri mengaku, sempat ada 4 ekor ayam yang mati mendadak disekitar rumahnya. Namun, semuanya sudah dibakar dan dikuburkan. “Kejadiannya sudah lama. Saya nguburnya juga dalam banget sekitar 30 centimeter. Sedangkan ayam milik saya sudah dijual sebelum kejadian tersebut,” ceritanya.
Meninggalnya warga Cilenggang akibat virus flu burung itu dibenarkan oleh Pelatihan Tim Gerak Cepat Flu Burung dinas Pertanian dan Peternakan atau Participatory Deasease Surveylens and Respon (PDSR) Kabupaten Tangerang, Zaifiwar. Menurutnya, berdasarkan informasi dari Litbangkes, Kaila Nabila positif terkena H5N1. Dan pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel unggas yang ada di daerah tersebut.
"Awalnya Kaila memang divonis DBD. Setelah di cek darahnya, ternyata positif flu burung," ucap via pesan singkat.
Sementara itu warga Tangerang lainnya yang diduga terjangkit virus flu burung adalah Maya hingga kini korban masih di rawat di RSU Tangerang. Sayangnya pihak RSU Tangerang dan keluarga korban enggan memberikan keterangan, (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar