Lantai Aula Kecamatan Pakuhaji Amblas
TANGERANG – Lantai Aula Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang amblas sekitar 20 centimeter, Kamis (18/2). Padahal, gedung berukuran 8 X 12 meter tersebut, baru selesai dibangun pada Desember 2008 lalu. Akibat kejadian ini, aktivitas pelayanan masyarakat di kecamatan sedikit terganggu.
Sekretaris Camat (Sekcam) Pakuhaji Hendar Herawan mengatakan, kemungkinan penyebab amblasnya lantai aula akibat dibangun diatas tanah basah. Sebab dahulu, lahan tersebut sering dijadikan sawah dan ladang penduduk sekitar. Ditambah, pengurukan tanah yang dilakukan kontraktor pasti tidak maksimal.
“Pemeliharaan aula masih berada di tangan kontraktor. Gedung ini belum 6 bulan berdiri tapi sudah menimbulkan masalah. Namun, hingga kini, kontraktor belum kunjung melakukan perbaikan. Padahal, pihak kecamatan sudah melaopkan hal tersebut ke mereka,” terang Hendar.
Dikatakan Hendar, amblasnya lantai menyebabkan keramik diatasnya retak bahkan banyak juga yang hancur. Keramik tersebut harus diganti baru, karena sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Aula, tersebut, dibangun menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Tangerang 2008.
Menurut Hendar, aula yang amblas biasanya digunakan sebagai tempat pengajian masyarakat pada malam Jumat dan kegiatan olahraga pada Sabtu dan Minggu.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kecamatan menghentikan semua kegiatan yang dilakukan di aula. Beberapa kegiatan pelayanan masyarakat yang menggunakan aula juag dipindahkan untuk sementara,” katanya. (mg-dedi)
TANGERANG – Lantai Aula Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang amblas sekitar 20 centimeter, Kamis (18/2). Padahal, gedung berukuran 8 X 12 meter tersebut, baru selesai dibangun pada Desember 2008 lalu. Akibat kejadian ini, aktivitas pelayanan masyarakat di kecamatan sedikit terganggu.
Sekretaris Camat (Sekcam) Pakuhaji Hendar Herawan mengatakan, kemungkinan penyebab amblasnya lantai aula akibat dibangun diatas tanah basah. Sebab dahulu, lahan tersebut sering dijadikan sawah dan ladang penduduk sekitar. Ditambah, pengurukan tanah yang dilakukan kontraktor pasti tidak maksimal.
“Pemeliharaan aula masih berada di tangan kontraktor. Gedung ini belum 6 bulan berdiri tapi sudah menimbulkan masalah. Namun, hingga kini, kontraktor belum kunjung melakukan perbaikan. Padahal, pihak kecamatan sudah melaopkan hal tersebut ke mereka,” terang Hendar.
Dikatakan Hendar, amblasnya lantai menyebabkan keramik diatasnya retak bahkan banyak juga yang hancur. Keramik tersebut harus diganti baru, karena sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Aula, tersebut, dibangun menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Tangerang 2008.
Menurut Hendar, aula yang amblas biasanya digunakan sebagai tempat pengajian masyarakat pada malam Jumat dan kegiatan olahraga pada Sabtu dan Minggu.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kecamatan menghentikan semua kegiatan yang dilakukan di aula. Beberapa kegiatan pelayanan masyarakat yang menggunakan aula juag dipindahkan untuk sementara,” katanya. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar