58 Kasus DBD Terjadi di Kabupaten
TANGERANG – Musim hujan yang terjadi di Kabupaten Tangerang membuat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, hingga akhir Januari, penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut sudah mencapai 58 kasus.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hani Herianto mengatakan, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Tangerang mengalami penuruan dibandingkan Desember 2008. musim hujan yang sedang terjadi menimbulkan genangan air di banyak tempat. Sehingga meningkatkan jumlah jentik nyamuk terutama nyamuk Aedes Aegypti.
“Meskipun kasusu DBD turun, tapi warga harus tetap waspada. Setiap hari selalu turun hujan, genangan air pasti banyak. Hal tersebut pasti diikuti dengan jumlah nyamuk yang meningkat juga. Untuk itu bagi orang tua lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungannya," kata Hani.
Hani mengungkapkan, setiap akhir tahun dan awal tahun, mucul banyak air dan lembab sehingga populasi nyamuk menjadi meningkat dan berdampak kepada penderita demam berdarah. "Hanya saja, setiap tahun pula seharusnya jumlah penderita atau kasus ditekan," tandas dia.
Hani menambahkan, musim hujan baru akan selesai pada Maret mendatang. Disamping itu, perubahan suhu dari panas menjadi dingin mempercepat pembiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Sangat rentan untuk serangan DBD. Karena kondisi kelembaban mendukung proses berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus demam berdarah,” katanya. (mg-dedi)
TANGERANG – Musim hujan yang terjadi di Kabupaten Tangerang membuat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, hingga akhir Januari, penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut sudah mencapai 58 kasus.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hani Herianto mengatakan, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Tangerang mengalami penuruan dibandingkan Desember 2008. musim hujan yang sedang terjadi menimbulkan genangan air di banyak tempat. Sehingga meningkatkan jumlah jentik nyamuk terutama nyamuk Aedes Aegypti.
“Meskipun kasusu DBD turun, tapi warga harus tetap waspada. Setiap hari selalu turun hujan, genangan air pasti banyak. Hal tersebut pasti diikuti dengan jumlah nyamuk yang meningkat juga. Untuk itu bagi orang tua lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungannya," kata Hani.
Hani mengungkapkan, setiap akhir tahun dan awal tahun, mucul banyak air dan lembab sehingga populasi nyamuk menjadi meningkat dan berdampak kepada penderita demam berdarah. "Hanya saja, setiap tahun pula seharusnya jumlah penderita atau kasus ditekan," tandas dia.
Hani menambahkan, musim hujan baru akan selesai pada Maret mendatang. Disamping itu, perubahan suhu dari panas menjadi dingin mempercepat pembiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Sangat rentan untuk serangan DBD. Karena kondisi kelembaban mendukung proses berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus demam berdarah,” katanya. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar