Minggu, 15 Februari 2009

Bentrok Ambon Vs Forkabi


Warga Ambon Bentrok dan Forkabi Bentrok
* 6 Warga Luka
* Dipicu Ketidaksenangan Ditagih Ongkos Angkot
* 2 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

KOTA TANGSEL – Bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa kembali terjadi di Tangerang. Kali ini, bentrokan terjadi antara warga Ambon dengan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) di Jalan Rajawali I Blok Bintaro Sektor IX RT 01/7 Kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, Jumat (13/2) malam.
Akibat kejadian ini, 6 orang dari kedua kubu mengalami luka-luka di tubuh mereka. Korban luka antara lain, Nurdin alias Doser (30), Rodin alias rodek (26) dan Andan sekurity Ruko Emerald. Sedangkan identitas 3 korban lain belum diketahui. Seluruh korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) Sari Asih Ciledug untuk mendapatkan pertolongan.
Informasi yang berhasil dihimpun, bentrokan dipicu hal sepele. Peristiwa penyerangan ini bermula dari seorang warga Ambon yang naik angkot jurusan Ciledug-Jombang. Ketika turun di depan sasana tinju, penumpang tersebut kurang membayar ongkos angkot. Kemudian sopir menagih ongkos yang kurang tersebut.
Karena tidak senang, warga Ambon tersebut kemudian memukul sopir angkot dan melakukan pengeruskan terhadap angkot. Merasa tidak terima dengan pemukulan tersebut, sopir kemudian meminta bantuan rekan-rekannya dari Forkabi untuk balik menyerang warga Ambon tersebut.
Puluhan massa Forkabi kemudian mendatangi rumah salah seorang anggota DPR RI dari Partai Golkar Victor Bungilu Laiskodat yang dekat dengan warga Ambon di Jalan Rajawali I Blok HD5A.5.
Di rumah Victor ternyata sudah berkumpul puluhan warga Ambon lainnya. Selain menggunakan tangan kosong, kedua kubu ternyata sudah membawa beberapa senjata tajam untuk menyerang. Bentrokan tidak dapat terelakan ketika dua kubu saling bertemu.
Salah satu warga Bahri (28) mengatakan, enam orang tersebut mengalami luka bacok, terkena busur panah, dan lemparan batu. Rata-rata luka pada bagian punggung, kepala dan dada.
"Saat kejadian, beberapa warga yang berada di barisan terdepan berusaha untuk menghentikan tawuran. Namun tiba-tiba ia melihat Nurdin terkapar dan berlumuran darah. Tidak hanya itu saja, Rodin juga tiba-tiba tersungkur akibat terkena panah pada bagian belakang. Ketika jatuh keduanya langsung diinjak-injak," ujarnya.
Sedangkan Andan yang kebetulan menjaga Ruko Emerald juga tidak luput dari amuk massa. Dirinya langsung dihujani pukulan. "Ia langsung dilarikan ke rumah sakit,"ucapnya.
Untuk mengantisipasi bentrokan tersebut puluhan aparat kepolisian dari Polres Tangerang Kabupaten dan Polsek Pondok Aren masih berjaga-jadi di lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kabupaten AKP Dewa Wijaya mengatakan, peristiwa bermula dari pemukulan warga Ambon terhadap sopir angkot yang juga seorang warga Betawi. Keduanya kemudian meminta bantuan teman-temanya.
“Hingga kini sudah ada 2 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Tapi namanya saya lupa. Kedua tersangka berasal dari warga Ambon,” kata Dewa ketika dihubungi Banten Raya Post, Minggu (15/2).
Menurut mantan Kapolsek Serpong ini, sejauh ini polisi sudah memeriksa 5 orang saksi. Kelima orang tersebut adalah Melianus, Hendrik, Dedi Ukru, Franklin, dan Budi.
“Polisi juga mengamkan sebuah barang bukti berupa parang dengan panjang 50 centimeter dari tangan Franklin. Hingga kini, kasus bentrokan masih diselidiki,” tegas Dewa. (mg-dedi)

1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.