Jumat, 19 Desember 2008

Tersambar Petir

4 Warga Cireundeu Tersambar Petir
* 1 tewas, 3 Selamat

TANGERANG – Empat orang warga Rt 04/02 Kelurahan Cireundeu Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tersambar petir, Jumat (19/12) sore. Bahkan satu korban, yaitu Didi (80) warga Kampung Poncol Rt 04/02, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur tewas saat dakan dibawa ke rumah sakit.
Sementara 3 korban lainnya, Uce (40), Tono (40), dan Bagong (35) berhasil selamat, meskipun mereka sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) UIN Syarif Hidayattullah Ciputat.
Ketua Rt 04/02 Nasan mengatakan, peristiwa yang mnewaskan satu orang warganya terjadi sekitar pukul 16.15 WIB. Saat ini, kondisi cuaca memang sedang mendung namun belum hujan. Awalnya, tidak ada suara petir sedikitpun.
Namun, tiba-tiba terdengar suara dentuman petir yang sangat kecang dari arah pangkalan ojek. Nahasnya, saat itu, ada 4 warga yang sedang berteduh dibawah pohon di pangkalan ojek. Tiga orang korban, yaitu Didi, Uce, dan Tono langsung terpental sejauh 2 meter. Sedangkan Bagong hanya terjatuh saja.
“Awalnya saya tidak menyangka petir sangat kencang. Ketiga korban langsung terjatuh begitu ada suara petir,” ungkap Nasan.
Mengetahui ada warga yang tersambar petir, Nasan dibantu warga sekitar berusaha untuk menolong korban dan membawanya ke rumah sakit. Namun, nahas bagi Didi, dirinya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Di bagian perutnya terdapat bercak hitam seperti luka bakar," katanya.
Sementara itu, Uce mengaku, tiba-tiba tubuhnya seperti dihantam aliran listrik yang sangat besar. Sengatan tersebut seperti angin sehingga tubuhnya langsung terpental.
"Sayar sadar terpelanting seperti salto. Tapi saya langsung tidak sadar,"ucapnya.
Tidak hanya itu saja, akibat sambaran petir tersebut, Uce mengaku telinganya masih berdengung kencang. Dan tangannya masih terasa ngilu. Sama halnya dengan Toni yang masih merasakan sakit dan ngilu pada bagian punggung belakangnya.
"Syukurlah saya masih dikasih umur. Saat sadar saya langsung minta pulang untuk diurut saja karean gak sanggup untuk biaya rumah sakitnya," ucapnya sambil terbata-bata. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: