Kamis, 25 Desember 2008

Elpiji

Elpiji Masih Langka di Kota Tangerang

TANGERANG KOTA – Persediaan gas elpiji ukuran 3 kiligram dan 12 kilogram di Kota Tangerang masih langka. Bahkan kelangkaan sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Hampir semua persediaan gas epliji di sejumlah agen kosong. Pasalnya, agen sangat sulit mendapatkan pasokan gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE).
Karyawan agen elpiji di jalan Merdeka Pabuaran Kota Tangerang PT Metroja Mandiri, Aswadi mengaku, tempatnya sudah tidak menjual gas ukuran 3 kilogram lagi. Saat ini, agennya hanya menjual gas ukuran 12 kilogram. Hal ini karena pasokan gas dari SPBE tersendat.
“Setiap hari, pasokan gas 12 kilogram sebanyak 660 tabung. Dalam waktu singkat sudah habis terjual. Gas 12 kilogram dijual Rp 69 ribu per tabung. Sementara gas 3 kilogram Rp 13 ribu per tabung,” katanya, Kamis (25/12).
Kelangkaan gas juga terjadi di sejumlah pengecer. Misalnya di Toko Star Jalan TMP Taruna. Kelangkaan ini dimanfaatkan pengecer untuk menaikan harga.
Salah seorang pegawai, Adi mengatakan, gas ukuran 3 kilogram dijual Rp 18 ribu. sedangkan gas ukuran 12 kilogram dijual Rp 80 ribu.
“Dari agen harganya sudah Rp 15-16 ribu per tabung. Kita hanya cari untung sedikit,” kilahnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata (Perindagkopar) Kota Tangerang, Dafyar Eliyadi Hardian mengatakan, pihaknya telah mengetahui akan kelangkaan tersebut. Menurutnya, kelangkaan tersebut disebabkan mesin timbangan pengisian gas di Eretan, Indramayu, dan Cirebon yang menjadikan pasokan elpiji dari pertamina tersendat.
“Kelangkaan ini bukan hanya terjadi di kota Tangerang. Tetapi juga terjadi di kota lainnya,” terangnya.
Mengenai kenaikan harga yang terjadi di tingkat pengecer, Dafyar mengaku hal tersebut diluar kebiasaan normal. Seharunya harga gas ukuran 3 kilogram Rp 14-15 ribu.
“Hal ini dipicu kelangkaan pasokan gas. Ada orang-orang yang ingin memanfaatkan kesempatan tersebut,” pungkasnya. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: