Jumat, 12 Desember 2008

Pupuk

Tangerang Kelebihan Pupuk 3 Ribu Ton

TANGERANG – Disaat daerah lain mengalami kelangkaan pupuk, ternyata di Kabupaten Tangerang masih ada kelebihan pupuk mencapai 3 ribu ton. Kelebihan ini untuk merupakan akumulasi hingga bulan Desember.
Koordinator distributor pupuk di Kabupaten Tangerang Buher mengatakan, masih ada 3 ribu pupuk urea yang belum didistribusikan di PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) selaku distributor utama pupuk urea. Namun, hingga kini kelebihan pupuk tersebut tidak pernah disalurkan kepada distributor pupuk di Tangerang.
“Distibutor meminta agar PT Pusri segera mengeluarkan pupuk. Jika tidak Kabupaten Tangerang terancam kelangkaan pupuk,” pungkasnya kepada Banten Raya Post, Jumat (12/12).
Dikatakannya, kelangkaan pupuk bisa terjadi di Tangerang ketika Desember dan Januari. Pasalnya, pasokan pupuk untuk distributor tidak sesuai dengan kebutuhan para petani di lapangan.
“Saya saja hanya mendapatkan 230 ton. Padahal, kebutuhan pupuk mencapai 400-500 ton,” ujar pemilik CV Rizal Jaya tersebut.
Diakui Buher, Bupati Tangerang Ismet Iskandar sudah menyetujui agar PT Pusri segera menyalurkan pupuk urea kepada 5 distributor pupuk yang ad di Kabupaten Tangerang. Kelima distributor pupuk tersebut adalah CV Rizal Jaya, PT Pertani, CV Naga Jaya, CV Pandan Wangi I dan II.
“Bupati sudah mengeluarkan surat kepada PT Pusri untuk segera mengelurkan pupuk dari gudang. Suratnya hari ini akan diserahkan ke PT Pusri di Serang. Mudah-mudahan hari Senin sudah ada keputusannya,” terangnya.
Dijelaskan Buher, jika pupuk tersebut dibagi ke lima distributor, maka tempatnya akan mendapatkan tambahan pupuk urea sebanyak 420 ton. Namun, hal tersebut baru sebatas wacana saja.
“Yang kerap menjadi persoalan adalah, PT Pusri jarang sekali menggubris surat dari bupati. Berdasarkan pengajuan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Tangerang dan sesuai dengan kebutuhan dari bawah,” papar Buher.
Jika pupuk sudah disalurkan, maka gejolak di bawah dapat dihidari. Sebab, kalau tidak disalurkan, maka pupuk tersebut akan hangus dan tidak diakumulasi ke tahun depan. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: