Rabu, 10 Desember 2008

57 Taksi di BSH Terjaring Razia


57 Taksi di BSH Terjaring Razia

TANGERANG – Sebanyak 57 taksi yang beroperasi Bandara Soekarno-Hatta (BSH) Tangerang terjaring razia yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DKI Jakarta dan Polres Bandara, Rabu (10/12).
Dalam razia tersebut, ditemukan 32 taksi yang tera argonya mengalami kerusakan dan tidak normal. Sedangkan 25 taksi yang beroperasi tidak memiliki stiker bandara.
Wakil Kadisperindag DKI Jakarta Supeno mengatakan, razia dilakukan menanggapi banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai banyaknya taksi argo kuda. Tera adalah segel yang dipasang pada argo untuk menjamin argo tidak dipermainkan.
“Tercatat dua taksi, yaitu Silver Bird bernomor polisi B 1986 AP dan taksi Jakarta Metro bernomor polisi B 2116 AQ diduga bermasalah dengan argonya. Begitu pula dengan 22 unit Taksi Gading,” ungkap Supeno kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan Supeno, taksi yang tera bermasalah akan dijerat dengan UU nomor 2 tahun 1981 tentang metrologi dengan sanksi denda Rp 1 juta atau hukuman kurungan selama 1 tahun.
"Namun bila dalam pemeriksaan selanjutnya yang bersangkutan diketahui teranya masih bermasalah akan dijerat dengan UU no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan sanksi berupa denda Rp2 milyar dan hukuman kurungan selama 5 tahun," ujar Supeno.
Ia melanjutkan tera yang rusak ini bisa jadi memang bukan karena unsur kesengajaan. Namun bisa juga karena kelalaian sewaktu taksi diservis.
Sementara itu 25 taksi yang tidak berstiker diamankan di Mapolres Metro BSH. 25 taksi tersebut didata untuk selanjutnya tidak diperkenankan lagi beroperasi di BSH.
Kanit Patroli Polres Metro BSH, P Siahaan mengatakan, untuk menjaga ketertiban area bandara, taksi yang beroperasi memang harus dilengkapi dengan stiker resmi. Oleh karena itu yang sasaran pihaknya adalah taksi-taksi yang tidak bestiker. Sejumlah sopir yang taksinya terkena razia protes dengan adanya razia ini. Mereka berdalih tidak tahu dengan kebijakan ini dan mengaku taksinya baru keluar dari bengkel.
"Mobil saya baru 3 hari yang lalu keluar dari bengkel untuk diperbaiki," ujar Syamsudin salah satu pengemudi. (mg-dedi)


Tidak ada komentar: