Rabu, 17 Desember 2008

Teror Bom

Penjagaan Kantor DPC PKS Ciputat Diperketat

TANGERANG – Pasca teror bom pada Selasa (16/12), penjagaan di kantor DPC PKS Kecamatan Ciputat di Jalan Nusa Indah Raya Komplek Bukit Nusa Indah kelurahan Sarua Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan diperketat.
Tak hanya itu saja semua tamu yang mendatangi kantor DPC PKS Ciputat juga lebih diseleksi. Dengan lebih dahulu meminta informasi tujuan kedatangan. Setelah diyakini tak bermasalah, tamu pun harus menunjukan data dirinya. Ini dilakukan untuk menghindari aksi bom yang mungkin dilakukan kelompok tertentu.
Plt DPD PKS Kabupaten Tangerang, Anugrah mengatakan, pada prinsipnya pengamanan di kantor DPC PKS Ciputat sudah cukup baik. Terlebih letak kantor yang berdekatan dengan pos polisi. Sehingga tidak terlalu ada kegiatan pengamanan dianggap terlalu menonjol. Semua masih relatif aman saja.
"Hanya saja wajar kalau kita lebih waspada. Kasus kemarin itu jadi pembelajaran buat kader untuk lebih siaga dan konsentrasi. Ada hikmahnya lah. Kita coba berpikir positif saja," ungkap Anugrah.
Dikatakan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Tangerang tersebut, kegiatan pengamanan kantor memang selalu dilakukan. Dengan menetapkan jadwal piket bagi kader-kader partai. Itu diberlakukan selama 24 jam. Karena kantor DPC PKS Ciputat pun beroperasi setiap jam.
Kegiatan pengamanan, sambung dia dikoordinir bidang kepanduan PKS. Semua personil yang dilibatkan, sistem pengamanannya, dan prosedur lainnya dikelola kepanduan PKS. Sedangkan bidang lainnya cukup menikmati saja pelayanan tersebut.
"Biasanya setiap hari ada 2-4 orang yang bertugas. Mereka bekerja secara bergilir berdasarkan jadwalnya," pungkas lelaki bertubuh gempal ini.
Sedangkan aparat polisi, tambah Anugrah telah memberikan dukungan yang cukup baik. Ada personil yang secara kontinue mengunjungi kantor DPC PKS Ciputat. Untuk lebih berkoordinasi dan menekan aksi teror yang mungkin dapat kembali terjadi.
Dia berpendapat, munculnya aksi teror tersebut memang sangat berpeluang terjadi. Agenda pemilu 2009 dapat menjadi alasan mulai memanasnya kancah politik nasional. Sehingga banyak kelompok tertentu yang memiliki tujuan menggagalkan agenda pemilu. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: