Senin, 15 Desember 2008

Pupuk

Pusri Tolak Surat dari Distributor Pupuk

TANGERANG – Keinginan para distributor pupuk di Kabupaten Tangerang untuk segera mendapatkan tambahan pupuk urea dari kelebihan pupuk sebanyak 3 ribu ton nampaknya harus tertunda. Pasalanya, hingga kini PT Pupuk Sriwijaya masih enggan menyalurkan pupuk tersebut.
“Sekarang masih belum ada keputusan dari Pusri. Surat permohonan dari distributor ditolak. Alasanyanya ada kesalaan redaksional. Surat tersebut bukan dari distributor melainkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) dan harus ditandatangani kepala dinas. Kemudian baru surat tersebut direkomendasikan kepada para distributor,” papar Koordinator Distributor pupuk di Kabupaten Tangerang Buher kepada Banten Raya Post, Senin (15/12).
Hingga kini, para distributor masih menunggu surat rekomendasi dari Distanak. Rencananya, besok (hari ini-red) surat tersebut sudah ada dan ditandatangani kepala dinas.
Dikatakannya, waktu yang ada untuk menyalurkan pupuk urea kepada distributor sudah sangat mendesak. Sebab. Mulai pekan depan, PT Pusri tidak akan menyalurkan pupuk urea lagi ke kabupaten Tangerang karena jatahnya sudah habis.
“Kalau tidak dikelurkan pasti akan rame. Kelangkaan pupuk pasti terjadi. Kalau surat tidak terbit kami sudah tidak bisa menebus lagi untuk persediaan akhir desember,” jelas Buher.
Menurut pemilik CV Rizal Jaya ini, ditempatnya sekarang, persediaan pupuk urea hanya 65 ton. Pupuk tersebut merupakan kiriman terakhir dari Pusri untuk bulan Desember. Sedangkan kebutuhan pupuk urea untuk akhir Desember mencapai 200 ton. Petani yang tidak kebagian pupuk pasti menjerit.
“Petani di empat kecamatan pakuhaji, teluknaga, panongan, dan sepatan pasti kekurangan pupuk. karena bulan desember ini petani sedang menggunakan pupuk atau pemakaian. Pusri akan menyalurkan pupuk kalau ada surat dari Distanak tentang kebutuhan pupuk,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabupaten Tangerang masih mempunyai kelebihan pupuk urea sebanyak 3 ribu ton. Jika tidak disalurkan maka, pupuk tersebut akan hangus dan tidak dialokasikan kembali ditahun berikutnya. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: