Selasa, 09 Desember 2008

Dinkes Bangun Klinik Penjual Heroin

Dinkes Bangun Klinik Penjual Heroin

TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang berencana membangun 3 buah klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Kabupaten Tangerang pada tahun 2009. Ditempat tersebut, akan dijual Metandon (sejenis heroin-red) kepada para pecandu narkoba dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp 15 ribu sekali minum.
Ketiga klinik tersebut dibangun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Puskesmas Ciputat, dan Puskesmas Jalan Emas Lippo Karawaci.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Tangerang Yuli Soenar Dewanti mengaku, pembangunan klinik yang menjual Metadon dapat mengurangi angka penularan AIDS melalui jarum suntik. Sebab, Metadon yang dijual, dikonsumsi dengan cara diminum.
“90 persen penderita AIDS di Kabupaten Tangerang akibat penggunaan jarum suntik secara bergantian. Jika, konsumsi narkoba dialihkan dengan diminum, maka penularannya AIDS melalui jarum suntik dapat berkurang,” kata Yuli usai menghadiri lomba simulasi tanggap flu burung di Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, Selasa (9/12).
Menurut mantan Kepala Puskesmas Pamulang tersebut, setiap orang yang menderita ketergantungan narkoba dapat memperoleh Metadon dengan harga yang sudah disubsidi pemerintah. Bahkan, Jakarta sudah membangun klinik serupa.
“Kita tidak mungkin membunuh seseorang yang ketagihan narkoba. Kita juga tidak ingin melegalkan narkoba. Dengan cara ini, diharapkan narkoba yang dikonsumsi dapat berkurang dan lama kelamaan dapat sembuh,” paparnya.
Dikatakan Yuli, saat ini, Dinkes sedang melakukan pembicaraan serius dengan berbagai pihak tentang rencana pembangunan klinik PTRM. Pemkab Tangerang juga sudah memberikan lampu hijau kepada Dinkes.
Namun, diakui Yuli, pembangunan klinik tetap saja menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Namun, setiap orang harus melihat sisi positifnya, yaitu pengurangan angka korban AIDS. Dengan pembangunan klinik ini, diperkirakan kasus penularan AIDS melalui jarum suntik dapat turun hingga 50-60 persen.
“Saya akui, keberadaan klinik tidak serta merta dapat mengurangi angka pengguna narkoba. Bahkan kemungkinan dapat meningkat. Tapi, dalam hal ini yang ditekankan adalah turunnya pengidap AIDS bukannya pengguna narkoba,” kilahnya. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: