Kamis, 29 Januari 2009

Tangsel

Warga Tangsel Keluhkan Fasos dan Fasum

TANGERANG – Sejak awal berdirinya, Kota Tangerang Selatan sudah dikenal memiliki banyak sekali kawasan pemukiman. Namun, banyak warga yang mengelukan masih minimnya lahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) untuk masyarakat.
Wakil ketua Himpunan Psikologi Banten (HPB) Rita Fadillah Nugroho mengatakan, masalah yang dialami Tangsel seperti kemacetan tak bisa dianggap remeh. Sebab hal tersebut dapat menyebabkan tingkat kestresan seseorang akan meningkat. Didukung pula dengan kehidupan individualistis yang dimiliki masyarakat kota serta fasum dan fasos yang dinilai kurang.
党Untuk tingkat RT minimal ada taman bermain anak sedangkan dalang ruang lingkup kelurahan seharusnya sudah difasilitasi gedung perpustakaan untuk warga,” ujarnya.
Dikatakan Rita, untuk fasum dan fasos di Tangsel masih kurang dan mesti ditingkatkan. Sebab hal ini sangat diperlukan untuk warga. Setidaknya yang perlu diperhatikan dan diadakan terdapat fasilitas bermain anak dan perpustakaan.
Menurut wanita yang pernah tinggal di negara Jepang, saat ini masyarakat kurang peduli terhadap permasalahan fasum dan fasos serta tidak ada yang mengelolanya.
党Penjabar walikota harus memperhatikan fasos dan fasum untuk warga. Apalagi daerah pemukiman seperti Ciputat, Pamulang, Bintaro, BSD dan Setu. Daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk. Misalnya, taman kota di BSD yang bermanfaat sebagai paru-paru kota,” katanya. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: