Bendera Parpol Dibakar Mahasiswa
TANGERANG – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa (KM) UIN melakukan demo didepan kampusnya Jalan Ir Djuanda, Rabu (7/1).
Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, mahasiswa menilai pelaksanaan pemilu 2009 dan pemilihan presiden mendatang tidak akan membawa perubahan yang berarti terhadap masyarakat. Masyarakat hanya dijadikan sebagai objek politik.
Sebagai bentuk penolakan terhadap pemilu, puluhan mahasiswa tersebut sempat membakar beberapa buah bendera milik partai politik. Berdera yang dibakar milik Partai Golkar, Demokrat, PDIP, dan PKS.
Koordinator aksi Pippo mengatakan, sudah puluhan pemilu yang digelar di Indonesia. Tapi, hasilnya tidak ada yang mampu mensejahterakan masyarakat. Masyarakat hanya diperlukan jika ingin mendapatkan suara. Namun, sesudah itu, masyarakat seakan dilupakan.
“Para anggota DPR dan pemerintahan sekarang dipilih oleh rakyat. Sudah seharusnya mereka mensejahterakan rakyat. Tapi apa kenyataannya sekarang. Rakyat tetap saja susah,” katanya.
Ditegaskan Pippo, pemilu yang dilakukan sejak zaman reformasi hanya dijadikan sebagai peralihan kekuasan dari sejumlah partai besar. Pembakaran bendera partai politik itu merupakan simbol penolakan mahasiswa terhadap pemilu 2009. Pemilu 2009 tidak akan membawa perubahan terhadap masyarakat.
"Yang ada hanya pergantian kekuasaan saja dari yang tadinya PDIP ke Demokrat dan Golkar. Mungkin besok lain lagi partainya. Tapi rakyat tetap miskin, susah, dan sengsara. Tidak ada perubahan,” tegasnya.
Terlebih, dia menegaskan, pada tahun ini puluhan ribu buruh akan terancam pemutusan hubungan kerja. Sementara, sampai saat ini tidak ada tawaran solusi apapun dari partai politik menghadapi masalah ini.
“Wakil rakyat yang masih menjabat maupun yang menjadi caleg hanya sibuk mengenalkan diri mereka kepada masyarakat. Mereka tidak bekerja untuk mencari solusi menyelesaikan persoalan bangsa yang cukup banyak. Mereka hanya memikirkan kursi dan kekuasaan,” paparnya.
Pippo juga mengkritisi sistem partai politik yang masih kuat terindikasikan KKN. Contohnya masih banyak keluarga pemimpin partai yang tiba-tiba muncul menjadi calon anggota DPR.
Selain itu, juga partai masih menjadikan anggota DPR-nya sebagai sapi perahan untuk mencari uang. Makanya banyak anggaota DPR yang terjebak dalam praktek suap,? jelasnya.
Setelah membakar bendera parpol, puluhan demonstaran sempat melakukan aksi tiduran di jalan raya. Akibatnya, jalur dari Ciputat menuju Jakarta sempat macet kurang lebih 1 kilometer. (mg-dedi)
TANGERANG – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa (KM) UIN melakukan demo didepan kampusnya Jalan Ir Djuanda, Rabu (7/1).
Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, mahasiswa menilai pelaksanaan pemilu 2009 dan pemilihan presiden mendatang tidak akan membawa perubahan yang berarti terhadap masyarakat. Masyarakat hanya dijadikan sebagai objek politik.
Sebagai bentuk penolakan terhadap pemilu, puluhan mahasiswa tersebut sempat membakar beberapa buah bendera milik partai politik. Berdera yang dibakar milik Partai Golkar, Demokrat, PDIP, dan PKS.
Koordinator aksi Pippo mengatakan, sudah puluhan pemilu yang digelar di Indonesia. Tapi, hasilnya tidak ada yang mampu mensejahterakan masyarakat. Masyarakat hanya diperlukan jika ingin mendapatkan suara. Namun, sesudah itu, masyarakat seakan dilupakan.
“Para anggota DPR dan pemerintahan sekarang dipilih oleh rakyat. Sudah seharusnya mereka mensejahterakan rakyat. Tapi apa kenyataannya sekarang. Rakyat tetap saja susah,” katanya.
Ditegaskan Pippo, pemilu yang dilakukan sejak zaman reformasi hanya dijadikan sebagai peralihan kekuasan dari sejumlah partai besar. Pembakaran bendera partai politik itu merupakan simbol penolakan mahasiswa terhadap pemilu 2009. Pemilu 2009 tidak akan membawa perubahan terhadap masyarakat.
"Yang ada hanya pergantian kekuasaan saja dari yang tadinya PDIP ke Demokrat dan Golkar. Mungkin besok lain lagi partainya. Tapi rakyat tetap miskin, susah, dan sengsara. Tidak ada perubahan,” tegasnya.
Terlebih, dia menegaskan, pada tahun ini puluhan ribu buruh akan terancam pemutusan hubungan kerja. Sementara, sampai saat ini tidak ada tawaran solusi apapun dari partai politik menghadapi masalah ini.
“Wakil rakyat yang masih menjabat maupun yang menjadi caleg hanya sibuk mengenalkan diri mereka kepada masyarakat. Mereka tidak bekerja untuk mencari solusi menyelesaikan persoalan bangsa yang cukup banyak. Mereka hanya memikirkan kursi dan kekuasaan,” paparnya.
Pippo juga mengkritisi sistem partai politik yang masih kuat terindikasikan KKN. Contohnya masih banyak keluarga pemimpin partai yang tiba-tiba muncul menjadi calon anggota DPR.
Selain itu, juga partai masih menjadikan anggota DPR-nya sebagai sapi perahan untuk mencari uang. Makanya banyak anggaota DPR yang terjebak dalam praktek suap,? jelasnya.
Setelah membakar bendera parpol, puluhan demonstaran sempat melakukan aksi tiduran di jalan raya. Akibatnya, jalur dari Ciputat menuju Jakarta sempat macet kurang lebih 1 kilometer. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar