Minggu, 04 Januari 2009

Pencurian

Warga Korea Selatan Kemalingan di SMS

TANGERANG – Tempat parkir di pusat perbelanjaan ternama nampaknya tidak menjamin akan bebas dari incaran pelaku pencurian. Buktinya, mobil milik Kim (34) warga negara Korea Selatan dibobol kawanan maling di tempat parkir Summarecon Mall Serpong (SMS) Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Sabtu (3/1) malam.
Dari dalam mobil Avanza warna silver tersebut, maling berhasil menggondol sebuah laptop dan uang tunai sebanyak Rp 4,5 juta. Pelaku dapat mengambil barang setelah merusak kaca mobil bagian depan sebelah kiri.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa pencurian terhadap warga Korea Selatan bermula saat Kim akan makan malam beserta dua rekan kerjanya di sebuah food court SMS sekitar pukul 19.30 WIB.
Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran sektor 2, kim langsung meninggalkan mobil. Namun, ketika kembali ke mobilnya 15 menit kemudian, Kim langsung kaget melihat mobilnya sudah dibobol maling.
Mengetahui mobilnya dibobol maling, Kim langsung melaporkan hal tersebut ke Secure Parking selaku pengelola parkiran. Namun, Secure Parking tidak mau bertanggung jawab atas tindakan pencurian tersebut. Kemudian Kim segera melaporkan tindakan pencurian ke Polsek Kelapa Dua.
Kapolsek Kelapa Dua AKP Ojo Sunaryo membenarkan, adanya pencurian terhadap seorang warga negara asing di parkiran SMS. Namun, Ojo enggan menjelaskan secara rinci kronoligis dan nama lengkap korban serta nopol mobilnya.
”Saya sudah menerima laporan dari anak buah saya namun baru melalui telepon. Saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh anggota di lokasi. Nanti kalau sudah jelas baru saya mau menginformasikannya,” kilahnya.
Dihubungi terpisah, Koordinator Humas Sumarecon Mall Serpong, Eki Mery juga membenarkan adanya pencurian di tempat parkir SMS.
“SMS tidak dapat bertanggung jawab atas pencurian di dalam mal. Semuanya sudah diserahkan ke Secure Parking selaku pengelola tempat parkir,” karangnya.
Mengenai tanggung jawab keamanan, lanjut Eky, berada di tangan petugas parkir dan polisi setempat. Tidak mungkin pihak Summarecon yang tetap melakukan pengawasan. ”Semuanya sudah diserahkan ke outsourching,” tegasnya. (mg-dedi)

Tidak ada komentar: