Kloter Terakhir Jemaah Haji Banten Tiba di BSH
TANGERANG – Setelah selesai menunaikan ibahdah haji di tanah suci, seluruh jemaah haji asal Provinsi Banten akhirnya kembali ke tanah air. Jumat (9/1), sebanyak 411 orang jemaah haji asal Banten tiba di Bandara Soekarno-Hatta (BSH) Tangerang. Kloter 48 atau terakhir jemaah haji Banten tiba di BSH mengunakan pesawat Saudi Arabian sekitar pukul 10.00 WIB.
Setibanya di tanah air, jemaah haji disambut oleh Asisten Daerah III bidang Administrasi Umum dan Kesra Provinsi Banten Apon Suryana. Turut hadir, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten Harry Parwanto, Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Jaenal Mutaqin, Walikota Serang Bunyamin, dan Kacab BSH Haryanto.
Dalam sambutannya, Apon meminta, para jemaah haji yang baru tiba dapat mengimplementasikan seluruh amal ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat datang di tanah air. Semoga menjadi haji yang mambrur. Mudah-mudahan predikat haji yang sudah didapat dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari,” kata Apon yang membacakan sambutan dari gubernur banten.
AM Romli mengatakan, untuk tahun 2008, jumlah jemaah haji asal Provinsi Banten yang berangkat ke tanah suci sebanyak 8.065 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk petugas haji dari Kanwil Depag Banten sebanyak 95 orang.
“Jemaah haji yang tergabung dalam kloter 48 terdiri dari 411 jemaah asal Banten, 5 jemaah asal Lampung, 16 jemaah asal DKI Jakarta, 1 orang jemaah asal Jawa Tengah, dan satu orang dari Jawa Timur,” urai Romli.
Untuk musim haji tahun ini, lanjutnya, sebanyak 15 jemaah haji asal Banten meninggal di tanah suci. Kebanyakan mereka meninggal disebabkan penyakit yang diderita. Mereka tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi.
“Jumlah yang meninggal meningkat dibandingkan tahun lalu. Jama'ah yang meninggal dunia saat ini asuransinya sedang dalam proses pencairan, dan bagi ahli waris asal Provinsi Banten tersebut diharapkan segera dapat membuat akta waris,” Romli menerangkan.
Sementara itu, Walikota Serang Bunyamin meminta agar pengelolaan ibadah haji dilakukan secara otonom. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemerawutan pelaksanaan ibadah haji.
“Ibadah haji sebaiknya diserahkan ke setiap daerah. Setiap tahun selalu saja ada masalah dalam pengelolaan ibadah haji,” katanya. (mg-dedi)
TANGERANG – Setelah selesai menunaikan ibahdah haji di tanah suci, seluruh jemaah haji asal Provinsi Banten akhirnya kembali ke tanah air. Jumat (9/1), sebanyak 411 orang jemaah haji asal Banten tiba di Bandara Soekarno-Hatta (BSH) Tangerang. Kloter 48 atau terakhir jemaah haji Banten tiba di BSH mengunakan pesawat Saudi Arabian sekitar pukul 10.00 WIB.
Setibanya di tanah air, jemaah haji disambut oleh Asisten Daerah III bidang Administrasi Umum dan Kesra Provinsi Banten Apon Suryana. Turut hadir, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten Harry Parwanto, Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Jaenal Mutaqin, Walikota Serang Bunyamin, dan Kacab BSH Haryanto.
Dalam sambutannya, Apon meminta, para jemaah haji yang baru tiba dapat mengimplementasikan seluruh amal ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat datang di tanah air. Semoga menjadi haji yang mambrur. Mudah-mudahan predikat haji yang sudah didapat dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari,” kata Apon yang membacakan sambutan dari gubernur banten.
AM Romli mengatakan, untuk tahun 2008, jumlah jemaah haji asal Provinsi Banten yang berangkat ke tanah suci sebanyak 8.065 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk petugas haji dari Kanwil Depag Banten sebanyak 95 orang.
“Jemaah haji yang tergabung dalam kloter 48 terdiri dari 411 jemaah asal Banten, 5 jemaah asal Lampung, 16 jemaah asal DKI Jakarta, 1 orang jemaah asal Jawa Tengah, dan satu orang dari Jawa Timur,” urai Romli.
Untuk musim haji tahun ini, lanjutnya, sebanyak 15 jemaah haji asal Banten meninggal di tanah suci. Kebanyakan mereka meninggal disebabkan penyakit yang diderita. Mereka tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi.
“Jumlah yang meninggal meningkat dibandingkan tahun lalu. Jama'ah yang meninggal dunia saat ini asuransinya sedang dalam proses pencairan, dan bagi ahli waris asal Provinsi Banten tersebut diharapkan segera dapat membuat akta waris,” Romli menerangkan.
Sementara itu, Walikota Serang Bunyamin meminta agar pengelolaan ibadah haji dilakukan secara otonom. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemerawutan pelaksanaan ibadah haji.
“Ibadah haji sebaiknya diserahkan ke setiap daerah. Setiap tahun selalu saja ada masalah dalam pengelolaan ibadah haji,” katanya. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar