Lagi, Mahasiswa Bakar Bendera Partai
TANGERANG - Untuk keduakalinya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayattullah Ciputat dan Universitas Bung Karno (UBK) melakukan demo menolak pelaksanaan pemilu 2009, Selasa (201/1). sama seperti aksi sebelumnya, para mahasiswa kembali melakukan pembakaran bendera partai politik seperti Gokkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Mahasiswa berdalih, pemilu tahun ini tidak akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Malahan, pemilu akan menghasilkan pemimpin yang lebih menyusahkan warga.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa melakukan konvoi menuju Kampus UBK di Salemba dari Kampus UIN di Ciputat dengan melewati beberapa titik seperti Pondok Indah, Slipi, Tanah Abang, Pasar China, Mangga Besar, Gandaria, Senen, Salemba, Megaria, dan Tuprok. Selama konvoi mereka juga menyebar berbagai selebaran kepada masyarakat yang ada di pasar-pasar yang di lewati untuk diajak menolak Pemilu 2009.
"Ini adalah ekspresi penolakan kami terhadap pemilu. Sejak dahulu pemilu hanya menyusahkan warga saja,” ungkap koordinator aksi Pippo SMC ketika dihubungi Banten Raya Post.
Menurut Pippo, Pemilu yang sering diklaim sebagai milik rakyat Indonesia tidak lebih dianggap sebagai sebuah kebohongan belaka. Karenanya tak mengherankan bila tidak sedikit dari peserta pemilu yang tidak memahami hakikat dari pemilu. Akibatnya banyak yang hanya sekedar ikut-ikutan semata, yang ujung-ujungnya bingung. Parahnya, tidak sedikit dari masyarakat akhirnya mengedepankan sikap pragmatis, siapa yang memberi uang akan dipilih.
"Tapi pada kenyataanya Pemilu tidak pernah menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat," tegas Pippo.
Diakui Pippo, aksi ini merupakan titik awal guna mempersiapkan aksi yang lebih besar lagi. Kedepan, mereka juga berencana mendatangi KPU untuk menyuarakan sikap mereka.
Selain itu, dalam selebaranya para mahasiswa juga menyatakan sikap apatis mereka terhadap wajah-wajah kandidat yang menghiasi panggung politik dimana kebanyakan seperti, Wiranto dan Prabowo. (mg-dedi)
TANGERANG - Untuk keduakalinya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayattullah Ciputat dan Universitas Bung Karno (UBK) melakukan demo menolak pelaksanaan pemilu 2009, Selasa (201/1). sama seperti aksi sebelumnya, para mahasiswa kembali melakukan pembakaran bendera partai politik seperti Gokkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Mahasiswa berdalih, pemilu tahun ini tidak akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Malahan, pemilu akan menghasilkan pemimpin yang lebih menyusahkan warga.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa melakukan konvoi menuju Kampus UBK di Salemba dari Kampus UIN di Ciputat dengan melewati beberapa titik seperti Pondok Indah, Slipi, Tanah Abang, Pasar China, Mangga Besar, Gandaria, Senen, Salemba, Megaria, dan Tuprok. Selama konvoi mereka juga menyebar berbagai selebaran kepada masyarakat yang ada di pasar-pasar yang di lewati untuk diajak menolak Pemilu 2009.
"Ini adalah ekspresi penolakan kami terhadap pemilu. Sejak dahulu pemilu hanya menyusahkan warga saja,” ungkap koordinator aksi Pippo SMC ketika dihubungi Banten Raya Post.
Menurut Pippo, Pemilu yang sering diklaim sebagai milik rakyat Indonesia tidak lebih dianggap sebagai sebuah kebohongan belaka. Karenanya tak mengherankan bila tidak sedikit dari peserta pemilu yang tidak memahami hakikat dari pemilu. Akibatnya banyak yang hanya sekedar ikut-ikutan semata, yang ujung-ujungnya bingung. Parahnya, tidak sedikit dari masyarakat akhirnya mengedepankan sikap pragmatis, siapa yang memberi uang akan dipilih.
"Tapi pada kenyataanya Pemilu tidak pernah menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat," tegas Pippo.
Diakui Pippo, aksi ini merupakan titik awal guna mempersiapkan aksi yang lebih besar lagi. Kedepan, mereka juga berencana mendatangi KPU untuk menyuarakan sikap mereka.
Selain itu, dalam selebaranya para mahasiswa juga menyatakan sikap apatis mereka terhadap wajah-wajah kandidat yang menghiasi panggung politik dimana kebanyakan seperti, Wiranto dan Prabowo. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar