Minggu, 13 September 2009

Impor BBM Jelang Lebaran

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor BBM

JAKARTA – Guna mengantisipasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah akan melakukan import BBM jenis premiun dan solar. Pada September ini, pemerintah mengimpor premiun sebanyak 6.8 juta barel. Sedangkan solar sebanyak 3,6 juta berel.
“Ini untuk mencegah hilangnya BBM dari peredaran saat mudik. Pemakaian BBM jenis premiun dan solar saat mudik meningkat. Terutama SPBU di jalur mudik,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo usai mengikuti rapat koordinasi angkutan lebaran terpadu 2009 di kantor Depertemen Perhubungan Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Jumat (11/9).
Turut hadir dalam rapat tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Jusman Syafi’i Djamal, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Dikatakan Evita, mengantisipasi tinggi pemakaian BBM di jalur mudik, pemerintah sudah menyiapkan kantung-kantung tangki BBM disejumlah titik. Setidaknya 50 kantung tangki BBM disebar di Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
“Jika dibandingkan antara penggunaan premium dan solar, tentunya premiun lebih banyak. Makanya, 16 SPBU solar diganti menjadi premium,” ungkapnya.
Disamping itu, pemerintah juga menyiapkan 95 unit SPBU tansit khusus untuk sepeda motor. SPBU-SPBU ini akan ditempatkan sepanjang jalur mudik di Pantura, Selatan Jawa, dan Sumatera.
Diakuinya, stok persediaan BBM untuk dalam negeri selama Ramadan sudah ditingkatkan dari rata-rata 18 hari menjadi 23,9 hari. Kini, stok premiun sebanyak 1.150.057 kilo liter untuk 19 hari, karosene sebanyak 549.288 kilo liter untuk 41,7 hari, solar sebanyak 1.494.529 kilo liter untuk 22,7 hari, Avgas sebanyak 127 kilo liter untuk 127 hari, avtur sebanyak 289.178 kilo liter untuk 39 hari.
Selanjutnya, minyak diesel sebanyak 49.575 kilo liter untuk 77 hari, minyak bakar sebanyak 343.166 kilo liter untuk 22,1 hari, pertamax sebanyak 34.466 kilo liter untuk 25,2 hari, dan pertamax plus sebanyak 19.171 kilo liter untuk 79,2 hari. “Total persediaanya 3.929.577 kilo liter. Kalau dirata-ratakan cukup untuk 23,9 hari,” kata Evita.
Jusman mengatakan, pada H-1 sampai hari raya pertama, seluruh truk yang membawa muatan kecuali mengangkut BBM dan Sembako dilarang untuk beroperasi. Sehingga suplay bahan pokok dan bahan bakar tidak tersendat.
“Daerah rawan sudah ditempatkan alat berat. Mudik menggunakan sepeda motor juga dikawal polisi. Semua terminal dan bandaran harus memberikan pelayanan terbaik. Depdagri juga sudah menginstruksikan kepada gubernur untuk berkoordinasi dan membentuk tim di tiap provinsi,” kata menteri berkepala pelontos tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan, menjelan H-7 seluruh pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan akan dihentikan. Meskipun, perkerjaan tersebut belum selesai sepenuhnya.
“Menjelang lebaran apapun yang ada di lapangan harus dibersihkan. Meskipun belum 100 persen. Tidak selesainya pekerjaan karena proyek PU dimulai awal tahun dan selesai akhir tahun,” katanya.
Mari Elka berharap, Depertemen Perhubungan juga memberikan dispensasi kepada truk pembawa air mineral kemasan agar dapat melintas selama mudik. Jangan sampai terjadi kelangkaan air mineral di sejumlah tempat. “Kita akan berkoordinasi dengan Dephub. Saya minta dikasi kelonggaran seperti truk sembako dan BBM,” pinta Mari sambil melihat ke Jusman.
Sementara itu, Sri Mulyani menjelaskan, rapat koordinasi ini merupakan kelanjutan dari rapat yang sudah dilaksanakan di Istana Negara sebelumnya. Arus mudik ini hanya terkonsentrasi di 10 provinsi, diantaranya Banten, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yohyakarta, dan Jawa Timur.
“Koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Mudik tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Tugas kita cukup berat. Sebab, Presiden mengatakn mudik tahun lalu cukup baik,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut. (cdl)

Paket Mudik Lebaran

PT Kereta Api Sediakan Paket Hemat Mudik

JAKARTA – PT Kereta Api menyiapkan paket hemat mudik untuk masyarakat yang ingin pulang kampung tahun ini. Paket yang ditawarkan cukup menarik, dengan hanya membayar Rp 297 ribu 4 orang anggota keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan dua anak ditambah sebuah sepeda motor dapat mudik ke Surabaya menggunakan kereta api. Sedangkan tujuan Solo, cukup dengan harga Rp 279 ribu. Namun, paket hemat ini baru dibuka untuk dua tujuan saja, Surabaya dan Solo.
“Tiket kereta baru bisa dipesan ketika hari pemberangkatan. Seluruh penumpang dan barang bawaannya diangkut dalam satu kereta,” ujar Humas Daop I PT Kereta Api Sugeng Priyono kepada INDOPOS usai apel pasukan di Stasiun Senen, Jumat (11/9).
Dikatakan Sugeng, PT Kereta Api sudah menyiapkan 3 buah kereta kelas ekonomi untuk mengangkut penumpang. kereta-kereta tersebut adalah Kertajaya tujuan Surabaya, Bengawan tujuan Solo, dan kereta komunitas tujuan surabaya. Penumpang dan kendaraan yang dibawanya diangkut dalam rangkain berbeda.
“Para penumpang yang membeli paket hemat dapat berangkat melalui dua stasiun pemberangkatan saja, Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota. Karena hanya didua stasiun tersebut yang bisa menaikan kendaraan.” Ujar Sugeng.
Menurut Sugeng, paket hemat mudik sudah disosialisasikan kepada seluruh masyarakat sejak H-15 lalu. Namun, peminatnya masih kurang. Padahal, sangat banyak keuntungan yang didapatkan dengan paket ini.
Kepala Stasiun Manggarai Sumbudi mengaku, berdasarkan laporan dari PK Kereta Api, kereta paket hemat mudik akan diberangkatkan 16 September mendatang. Kereta yang berangkat dari Stasiun Manggarai adalah Bengawan.
“Kereta paket hemat hanya berhenti dibeberapa stasiun saja, yaitu Gembong, Karang Anyar, Kebumen, Kutoarjo, dan Lempeyangan. Penumpang bisa turun di stasiun-stasiun tersebut,” beber Budi, sapaan akrab Sumbudi.
Menurutnya, kapasitas daya angkut sebuah kereta paket hemat sangat terbatas. Satu kereta hanya bisa membawa 100 sepeda motor. Sebab, hanya disediakan 2 buah gerbong untuk mengangkut motor-motor tersebut. Sedangkan sisa gerbong untuk pemilik kendaraan.
“Satu paket tidak harus 4 orang. Bisa saja hanya sendiri ataupun hanya bertiga,” ungkapnya.
Dalam tiket yang dijual, tidak tertera tempat duduk bagi pembelinya. Sehingga siapa yang cepat membeli tiket, maka dia yang mendapatkan tempat duduk tersebih dahulu. “Pertama mereka harus membeli tiket membawa motor ke ekspedisi Herona Karya Indah 8. kemudian, tiket tersebut diberikan ke petugas kereta api,” urainya seraya mengatakan jika masyarakat berminat dapat menghubungi jasa ekspedisi Herona di nomor (021) 83703559.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan mengatakan, hingga kini persiapan arus mudik untuk kereta api sudah mencapai 90 persen. Diharapkan, sebelum H-7 semua pekerjaan sudah dapat diselesaikan.
“Ada 3 posko terpadu yang disiapkan. Di Stasiun gambir, Senen, dan Tanah Abang. PT Kereta Api juga menyediakan 15 kereta tambahan lebaran yang terdiri dari 8 kereta ekonomi dan 7 kereta eksekutif,” terangnya. (cdl)

Call Center Mati, DPR Semprot PT KA

Call Center Kereta Api Tidak Berfungsi
DPR Desak PT Kereta Api Lakukan Perbaikan

JAKARTA – Persiapan mudik lebaran menggunakan kereta api ternyata masih ditemukan beberapa masalah. Salah satunya, matinya call center kereta api. Padahal, tempat tersebut sangat diperlukan masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan memesan tiket. Hal ini diketahui saat Komisi V DPR melakukan kunjungan kerja ke Balai Yasa Manggarai PT Kereta Api di Jalan Bukit Duri Utara Jakarta Selatan, Jumat (11/9).
Ketua Komisi V DPR, Achmad Muqowam yang beberapa kali mencoba menghubungi call center tersebut tidak kunjung berhasil. Ketika menghubungi call center di stasiun Gambir, Jakarta Kota, dan Senen selalu gagal. Selain tidak tersambung, nomor-nomor tersebut selalu sibuk. Hal ini membuat politisi dari Partai Golkar tersebut cukup kesal. Bahkan ketika Direktur Lalu Lintas pada Ditjen Perkeretaapian Depertemen Perhubungan Arsyil Syariel mencoba untuk menjelaskannya, Muqowam langsung memotongnya.
“Jangan dibantah lagi. Saya sudah menghubungi beberapa nomor secara random. Tapi tidak ada yang bisa dihubungi. Bagaimana pelayanan kepada masyarakat. Saya sudah mengecek nomornya. Ini semua nomor lama,” geramnya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Direktur Tehnik PT Kereta Api Darmawan Daud, Direktur Operasional PT Kereta Api Bambang Irawan, dan Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi.
Kemarahan Muqowam baru mereda ketika call center yang ada di kantor pusat PT Kereta Api dapat dihubungi. Dalam perbicangannya dengan operator yang mengangkat, Muqowam berusaha untuk mendapatkan tiket. Namun sayang dirinya gagal. Karena tiket tujuan Semarang yang dimintanya untuk keberangkatan 18 September sudah habis.
“Sebagian warga masyarakat memerlukan kereta api. Yang bisa dihubungi hanya nomor pusat saja. Bagaimana komitmen PT Kereta Api kepada masyarakat dalam hal pelayanan. Sekali dicantumkan nomor itu, sekali itu juga harus secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat,” harapnya.
Diungkapkan Muqowam, berdasarkan kondisi faktual yang ada, nomor-nomor yang dicantumkan tidak dapat dihubungi. Semua sepakat, kalau PT Kereta Api harus meningkatkan pelayanan.
“PT Kereta Api harus konsisten di pelayanan. Meski hanya nomor telepon. Tapi pada implikasinya semua orang menghubungi tapi tidak tersambung. Apa kata orang. Sudah pasti PT Kereta Api harus memperbaikinya. Kita jangan bicara yang besar-besar dulu. Yang kecil saja diurus dulu,” bebernya.
Arsyil Syarief mengaku, call center tersebut baru dibuka hari ini. Sebelumnya ketika diujicobakan 3 hari yang lalu, nomornya masih aktif. “Saya juga bingung kenapa sekarang tidak berfungsi. Depertemen Perhubungan jadi mempertanyakannya,” katanya.
Direktur Operasional PT Kereta Api Bambang Irawan berjanji, akan segera memperbaiki tidak dapat dihubunginya call center Kereta Api. “Kami akan segera memperbaikinya,” kata sembali menghindari sejumlah wartawan. (cdl)

Spirit Ramdan Nasir Abas


Oleh:
Nasir AbasRata PenuhMantan Ketua Mantiqi III Jemaah Islamiyah

Belajarlah Kepada al-Quran

Seluruh umat Islam di dunia sedang melasanakan ibadah puasa. Salah satu ibadah yang disunahkan saat puasa adalah membaca al-Quran atau biasa disebut tadarus. Dengan membaca al-Quran kita akan mengetahui panduan yang diberikan Allah kepada umatnya untuk menjalani hidup ini.
Dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 yang menjelaskan tentang puasa, disebutkan puasa merupakan sesuatu yang wajib bagi umat Islam agar kita memperoleh ketaqwaan. Nah, untuk memperoleh ketaqwaan kita harus memahami sisi-sisi al-Quran. Tidak mudah untuk mempelajarinya. Salah-salah kita bisa menjadi orang-orang seperti Noordin M Top dan teman-temannya.
Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh ketika masih bergabung dalam Jemaah Islamiyah (JI), orang yang ilmu agamanya dalam masih bisa dipengaruhi hingga menjauhi agamanya. Ini menandakan ilmu agama saja tidak cukup untuk melawan pengaruh jahat dari luar.
Diperlukan tingkat kecerdasan yang tinggi untuk menyeimbangkannya. Dengan kecerdasan seseorang tidak akan mudah dipengaruhi. Mereka akan selalu kritis dengan masukan-masukan yang diberikan. Mereka selalu mencari orang lain untuk membandingkan masukan tersebut.
Dengan berpuasa juga sama. Kita belajar setiap harinya. Belajar menahan nafsu dan belajar memaknai al-Quran. Semakin sering kita membaca al-Quran, maka semakin sering pula kita belajar. Dalam al-Quran semuanya ilmu sudah ada. Mulai dari yang berbau eksak hingga ilmu sosial.
Sayangnya, kita masing kurang membaca al-Quran. Kita lebih suka mempelajari ilmu melalui bangku sekolah maupun kuliah. Walapun kedua benar. Tapi, apa salahnya kalau dalam satu bulan ini kita lebih banyak belajar menggunakan al-Quran.
Sebenarnya tidak susah untuk berlajar melalui al-Quran. Tergantung kepada niat seseorang. Allah menciptakan manusia pasti memiliki kegunaan. Hanya manusia bodoh saja yang menganggap dirinya tidak berguna.
Orang yang senang berpuasa dan membaca al-Quran merupakan orang yang sholeh. Biasanya, orang sholeh tidak mudah dipengaruhi. Sebab, selain pintar agamanya, juga ilmunya.
Menurut saya, kenapa Dani dan Nana ditunjuk sebagai pembawa bom bukan Ibrohim maupun Saefudin Zuhri. Karena Dani dan Nana tidak tidak memiliki kecerdasan seperti yang dipunya Ibrohim dan Saefudin. Para teroris juga pandai. Mereka tidak akan mengorbankan orang-orang yang cerdas untuk membawa bom. Bahkan, mereka berusaha untuk melindunginya.
Dari situ, kita harus bercermin. Sudah kan kita memiliki ilmu yang banyak. Atau minimal sekian persen saja dari kandungan ilmu yang ada di dalam al-Quran. Kalau belum mulainya dari sekarang belajar al-Quran. Apalagi selama bulan puasa ini, jika kita sering membaca al-Quran, tentunya kita lebih banyak mendapat pahala lagi.
Allah sudah berjanji, dalam surat Fathir ayat 29-30 yang berbunyi "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.
Kita semua tahu bahwa Allah tidak akan membohongi umatnya. Kalau kita sudah percaya hal tersebut kenapa kita masih malas membaca al-Quran. Apakah kita memang sudah jauh dari agama. Atau para pelaku teror selama ini berhasil membuat kita jauh dari agama dan al-Quran.
Saya percaya, kalau kita bisa memahami al-Quran sebenar-benarnya, tanpa sepotong-sepotong, kita bisa menangkal terorisme. Pelaku teror jumlah sedikit. Hanya saja yang melindungi mereka yang banyak. Kita tidak perlu takut. Kita tidak tahu siapa yang mejadi terors atau siapa yang benar-benar baik. Saya sarankan agar tidak mudah berjanji kepada orang disekitar kita. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

Jumat, 11 September 2009

tsunami ancam indonesia

Tsunami Besar Mengancam Indonesia

JAKARTA – Indonesia nampaknya tidak pernah lepas dari bencana tsunami. Setelah beberapa tahun lalu kita semua dikagetkan dengan tsunami yang melanda Aceh dan Nias. Kini, bahaya serupa kembali mengancam Indonesia. Tepatnya berada di sekitar Bengkulu.
Sejumlah peneliti menemukan adanya potensi tsunami dan gempa berkekuatan 9 skala richter pada titik sekitar 140 kilometer dari lepas pantai Bengkulu. Saat ini, titik tersebut masih terkunci. Namun tidak diketahui kapan titik tersebut akan terbuka. Jika tsunami tersebut benar terjadi, maka kecepatan gempanya mencapai 7.000 kilometer per jam. Sedangkan kecepatan tsunaminya 150 kilometer per jam. Dalam waktu 15-20 menit, ombak setinggi 10 meter akan menghantam dataran dan merusak segalanya.
“Saat ini masih terkunci. Energi yang dimilikinya kalau tidak salah sama dengan tsunami di Aceh beberapa tahun lalu. Setiap bulan, para peneliti terus melakukan penelitian di dataran maupun kedalaman laut,” ujar Kepala Pussat Penelitian Geologi Kelautan Departemen Enegri dan Sumber Daya Mineral Subaktian Lubis kepada INDOPOS saat Seminar Nasional Geomorfologi LIPI di Gedung Pusat Oseanografi LIPI Jalan Pasir Putih I Ancol Jakarta Utara, Rabu (9/9).
Menurut Subaktian, potensi tsunami yang cukup besar tersebut berada lokasi yang bernama prima akresi. Tempat ini berada diantara lantai samudera dengan palung laut. Perbatasannya keduanya disebuat prima akresi.
“Lempengan samudera di Aceh sudah patah. Begitu juga lempengan di selatan Pulau Jawa. Yang belum patah hanya di sekitar Bengkulu tersebut. Namun, belum diketahui kapan lempengan tersebut juga akan patah,” terangnya.
Dijelaskan Subaktian, patahan lempeng terjadi karena menyesuaikan dengan lempeng sebelumnya yang sudah patah di Aceh. Setiap tahun lempengan samudera bergerak 6-7 centimeter. Diperkirakan, patahan tersebut baru akan terjadi tahun 2030 mendatang.
“Pada 1833 di tempat tersebut juga pernah terjadi patahan yang sama. Biasanya, patahan akan kembali terjadi 50-80 tahun kemudian pada titik yang sama. Tsunami paling parah akan terjadi kalau terjadi patahan vertikal. Prima akresi yang berada di Barat Sumatera dan Selatan Jawa panjangnya mencapai ribuan kilometer mulai dari Adaman Aceh hingga Laut Banda,” katanya.
Peneliti Geologi Kelautan lainnya Ediar Usman mengatakan, panjang titik yang rawan gempa dan tsunami di Selatan Pulau Jawa mencapai 1.500 kilometer. Gempa dan tsunami kemungkinan terjadi di daerah teluk. Sedangkan konsentrasi penduduk dan ekonomi kebanyak di wilayah tersebut.
“Kemungkinan terjadinya tsunami 70-80 persen. Khusus untuk teluk. Penduduk harus waspada jika terjadi gempa di laut,” bebernya.
Ediar menghimbau, penduduk yang berada di teluk agar berpindah ke daerah yang memiliki ketinggian minimal 10 meter dari permukaan laut. Sebab, tsunami yang kemungkinan terjadi ketinggiannya tidak lebih dari 10 meter.
“Ada 3 zona rawan. Yaitu zona bahaya kuat sejauh 0-200 meter. Zona bahaya ringan 200-500 meter. Dan zona bahaya ringan di atas 500 meter. Kalau sudah 1 kilometer tidak akan ada gelombang lagi,” pungkasnya. (cdl)

titik kemacetan lebaran

Waspadai Titik-Titik Kemacetan

JAKARTA – Departemen Perhubungan (dephub) menghimbung kepada masyarakat untuk mewaspadai sejumlah titik-titik rawan kemacetan pada jalur mudik lebaran tahun ini. Terutama jalur yang memiliki banyak pasar tumpah dan titik pertemuan sejumlah jalur.
Dirjen Perhubungan Darat Dephub Soerojo Alimoesa mengatakan, saat ini sedang dilakukan penambahan jalur di Tol Jakarta-Cikampek di Kilometer 62. Jalur yang semula hanya ada 2 ditambah menjadi 4. Rencananya pada H-7 jalur tersebut sudah selesai diperbaiki. Pemudik harus mewaspadai kemacetan yang terjadi ketika keluar tol di Pertigaan Jomin.
“Di Jawa Tengah jumlah pasar tumpah mencapai 70 titik. Sedangkan di Jawa Barat tidak jauh berbeda. Yang paling parah biasanya Pasar Losari dan Gebang,” katanya ketika dihubungi INDOPOS, Rabu (9/9).
Menurut Soerojo, jalur-jalur yang sangat rawan kemacetan diantaranya Losari – Tanjung (Jabar/Pantura), Margasari - Bumiayu (Jateng/Pantura), Jatibarang (Jabar/Pantura), pertigaan Subang yakni Pamanukan dan Palimanan. Pemudi harus berhati-hati dalam memilih jalur. Jika tidak akan terkena kemacetan.
“Kita akan memasang puluhan rambu-rambu dan lampu penerangan jalan umum (PJU). Sehingga pemudik dapat memilih jalur dengan benar,” kata Soerojo.
Untuk memantau kemacetan, lanjut Soerojo, Dephub akan memasang 22 Closed Circuit Television (CCTV) dibeberapa titik rawan. Selain itu, juga dipasang semacam monitor yang menampilkan informasi jalur-jalur yang mengalami kemacetan.
“Seperti petunjuk yang ada di jalan tol. Dengan begitu, pemudik bisa memilih jalur alternatifnya dengan cepat,” terangnya.
Seorojo menegaskan, Dephub juga akan mengawasi bus-bus yang masih menggunakan ban vulkanisir (ban bekas yang diperbaiki) untuk ban depan. Kepala terminal berhak tidak memberangkatkan bus yang masih menggunakannya. Pengawasan terhadap bus dilakukan di terminal pemberangkatan dan pool bus.
“Jika ditemukan bus yang melanggar akan dikenakan sanksi mulai dari pemberian surat peringatan hingga pembekuan ijin usaha,” katanya. (cdl)

spirit ramadan Tarmizi Taher


Oleh:
Tarmizi Taher

Nuzulul Quran dan
Pemahaman Jihad

Ramadan merupakan bulan diturunkannya Alquran. Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan menjadikan kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini sebagai panutan. Sehingga orang yang ingin mendapatkan petunjuk dan perlindungan pada bulan puasa ini disunnahkan membaca Alquran dan mengerti arti dan makna yang terkandung di dalamnya.
Sekarang ini banyak sekali Alquran yang dijual sudah dengan arti maupun maknanya. Umat Islam tinggal membacanya. Namun, dalam kehidupan globalisasi sekarang ini, orang sering keliru menafsirkan Alquran. Bagaimana kita bisa mendapatkan perlindungan Allah kalau kita salah mengartikan wahyunya. Harus ada pemahaman dengan membaca arti dan memahami maknanya.
Makna Nuzulul Quran (hari diturunkannya Alquran) adalah kita memperingati perintah Allah untuk membaca petunjuknya. Petunjuk itu adalah penuntun untuk manusia. Manusia yang dicoba oleh Allah bernama Muhammad SAW. Untuk apa? Untuk akhlaknya. Karena Nabi itu mau tidak mau adalah orang sangat mulia, sehingga menjadi panutan bagi umatnya.
Tetapi, yang terjadi sekarang ini, banyak umat Islam yang mengartikan dan menafsirkan Alquran secara sepotong-potong. Sehingga maknanya sedikit berubah bahkan cenderung salah. Pemotongan-pemotongan ayat Alquran kebanyakan digunakan untuk kepentingan politik. Contohnya gerakan teroris. Sebenarnya teroris itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan dakwah maupun Islam. Gerakan tersebut merupakan murni gerakan politik.
Apakah yang namanya Osama Bin Laden, Noordin M Top, dan DR Azahari itu merupakan ahli agama? Mereka semua hanya orang biasa yang salah mengartikan Alquran.
Di dalam Alquran sendiri sudah ada ayat yang membantah tindakan mereka, yaitu dalam Alquran Surat al-Maidah ayat 72. Bunyinya: ’’Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi’’.
Orang yang membunuh manusia tanpa rasa salah adalah orang-orang yang disisipi. Sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia di dunia. Manusia sekarang ini jumlahnya mencapai 6 miliar. Mana ada orang yang sanggup membunuh semuanya meskipun perlahan-lahan. Bisa gila dia.
Menurut saya, jihad paling besar itu adalah jihad melawan hawa nafsu kita. Selama bulan puasa ini, kita harus bisa menahan hawa nafsu untuk makan, minum, dan lainnya. Termasuk menahan hawa nafsu untuk korupsi. Sedangkan yang diajarkan Noordin tersebut salah.
Untuk itu, para ustad yang ada di daerah harus memperbaiki pemahaman yang salah tersebut dengan dakwah. Selama puasa, perbanyak dakwah di masjid maupun tempat lainnya. Lawan ajaran yang salah tersebut dengan Alquran. Jangan dilawan dengan kekerasan lagi.
Istilahnya, kalau kita ingin membuat orang kafir masuk Islam, kita harus bisa menunjukkan ajaran Islam yang benar kepada mereka. Ajaran-ajaran tersebut terkandung di dalam Alquran. Kalau kita salah menunjukkan, mereka tidak akan mau masuk Islam. Semua kegiatan yang dilakukan para teroris tidak ada kaitannya dengan dakwah. Kita harus mengubah semua ini. Pengajian-pengajian selama Ramadan diperbanyak. Begitu juga dengan pesantren kilat. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

spirit ramadan


Oleh:
Prof. Dr. A Munir Mulkhan
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Saat ini masih banyak umat islam yang belum memahami tentang makna islam itu sendiri. Buktinya, umat Islam sangat mudah terpecah belah oleh isu-isu yang belum tentu kebenaraannya. Belum bersatunya umat islam akibat sikap yang ingin menang sendiri dan tidak menghargai kelompok lain.
Mumpung masih dalam bulan Ramdan, seluruh umat Islam harus merenungi lagi apa makna dari puasa itu sendiri. Salah satu maknanya adalah menahan nafsu. Menahan fasu ini tidak hanya nafsu ingin makan, minum, dan sebagainya. Tapi juga nafsu ingin menang sendiri.
Nafsu ingin menang sendiri atau merasa kelompoknya yang paling benar ini sangat sulit dihentikan. Sebab, manusia melawan dirinya sendiri. Bukan melawan orang lain. Selain itu, bentuknya tidak terlihat.
Dengan puasa, kita berusaha mendekatkan diri dengan Allah, juga dengan sesama umat Islam yang lainnya. Seringnya orang ikut sholat berjamaah di masjid bisa menambah rasa persatuan kita. Selain itu, terciptanya silaturahmi dengan orang lain.
Hikmah dari puasa itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al- Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali Imran: 146. “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”.
Meskipun begitu, saya akui bahwa sangat sulit untuk menyatukan seluruh umat Islam dalam satu kelompok maupun partai politik. Sebab, semua organisasi maupun partai berbasis Islam memiliki sudat pandang berbeda. Akibatnya, terjadi saling klaim dan menyalahkan kelompok lain. Padahal dasar mereka sama-sama Islam.
Agar terciptanya persatuan antara organisasi Islam maupun partai berbasis Islam harus ada pembagian kerja dan saling pengertian. Untuk menumbuhkan itu calah satu caranya dengan puasa.
Sebenarnya semua organisasi Islam maupun partai sudah sepakat, yaitu sepakat kepada Indonesia. Itu merupakan salah satu bentuk kesatuan. Tapi mungkin ada yang lebih ideal. Misalnya bergerak emncapai tujuan Indonesia merdeka. Keadilan dan kesejahteraan sosial akan tercipta kalau kita saling menghargai satu sama lain. Selama Ramadan kita tingkatkan rasa menghargai kita terhadap sesama.
Dengan saling menghargai, kita juga bisa menjadi filter bagi pengarus asing yang mau merusak persatuan dan kesatuan umat Islam. tapi dengan sikap umat Islam yang masih sering ribut dan tidak menghargai kelompok lain sangat sulit untuk membuat filter intervensi asing tersebut. Karena semuanya sudah saling menyalahkan. Hal itu memberi peluang untuk asing.
Mereka juga harus memahami yang lain juga mempunyai pemahaman berbeda. Kalau semua orang bertauhid selama bulan puasa ini hal tersebut dapat ditingkatkan. Tidak ada kelompok atau orang yang paling benar kecuali Allah.
Puasa mengajarkan umat Islam untuk memupuk kebersamaan dan menahan diri. Kebersamaan itu berjalan secara langsung tanpa aba-aba. Dalam keluarga maupun organisasi Islam, kebersamaan itu akan meningkatkan rasa menghargai antar sesama anggota. Membuka dialog yang selama ini tidak pernah ada karena mungkin masing-masing sibuk dengan kegiatannya. Maka tidaklah muluk muluk, kalau melalui bulan Ramadhan ini, disamping kebahagiaan atas pelaksanaan ibadah individu, kita harapkan juga tumbuh kebersamaan yang lebih erat antar anggota.
Itu semua jadinya relatif. Kerelatifan itu tawadu. Tawadu adalah menghargai orang lain. Kalau praktik di lapangan seperti itu, semua pihak pasti membuka diri untuk berdialog dengan kelompok lain. Selain itu internal di antara mereka juga berbeda.
Menurut saya persatuan dan kesatuan di Indonesia lebih ke substansinya. Nanti perwujudannya bisa berbeda-beda. Karena pemahaman hidup atau kelompok berbeda. Makanya ada Bhineka Tunggal Ika. Dalam setiap pengajian selama Ramadan, kita harus saling mengingatkan tentang perbedaan tersebut. Memori kita buka kembali. Orang itu hidupnya changedible atau berubah. Kadang orang merasa sudah selesai. Padahal belum. Kalau sudah selesai, kita mati semuanya. Ini merupakan kesadaran hidup. (disampikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

3 menteri menguat

3 Menteri Menguat

JAKARTA – Sejumlah nama calon menteri dalam kabinet yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono mulai menguat. Diperkirakan 3 nama akan kembali duduk sebagai menteri dalam kabinet baru tersebut. Ketiga nama tersebut adalah Sri Mulyani menteri Keuangan, Hatta Rajasa, Menteri Sekertaris Negara, dan Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Pengamat Politik dari Lambaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Lili Romli mengatakan, kemungkinan terpilihnya Sri Mulyani untuk keduakalinya sebagai menteri keuangan cukup besar. Selama bertugas hampir 5 tahun ini, kinerja wanita yang juga menjabat sebagai menteri koordinator bidang ekonomi memiliki track record yang bagus.
“Sri Mulyani berhasil melakukan reformasi birokrasi di Dirjen Pajak. Selain itu, dia juga mampu membuat kebijakan, gaji seseorang dibayar sesuai dengan beban kerja yang telah dilakukannya,” kata Lili ketika dihubungi INDOPOS, Sabtu (5/9).
Menurutnya, Sri Mulyani sangat diandalkan SBY di sektor ekonomi. Selain itu, wanita asal Lampung ini berasal dari profesional. Sehingga tidak mudah diintervensi partai politik.
“Sri Mulyani dan Boediono ketika masih menjadi menteri menjadi unjung tanduk SBY. Apalgi sekarang Boediono jadi wakil presiden. Peluang dipertahankannya sangat besar,” terangnya.
Bagi Lili, tantangan yang terberat bagi Sri Mulyani adalah merubah perilaku orang-orang yang ada di dalam birokrasi. Sebab, sudah menjadi semacam kultur dalam birokrasi untuk melakukan penyimpangan.
“Kalaupun Sri Mulyani tidak menjadi menteri keuangan. Kemungkinan di menjadi Menteri Koordintor bidang Ekonomi. Sedangkan calon penggantinya adalah Hatim Bakri dan Raden Pardede,” urainya.
Mengenai Hatta Rajasa, kata Lili, kinerjanya cukup berhasil sebagai Menteri Sekertaris Negara. Meskipun sebelumnya sempat gagal sebagai menteri perhubungan. Jasa politisi dari PAN tersebut cukup besar untuk pemerintahan SBK-JK. Terlebih lagi, Hatta merupakan ketua tim sukses SBY-Boediono.
“Peluang Hatta juga besar. Dia pasti kembali terpilih menjadi menteri,” urainya.
Dilanjutkan Lili, meskipun tidak terpilih sebagai menteri sekertaris negara kembali, Hatta tetap diangkat menjadi pejabat penting. Kemungkinan, politisi yang berambut putih tersebut akan duduk sebagai menteri koordinator bidang kesejahteraan sosial atau menteri sosial.
“Hatta pasti dipakai kembali oleh SBY. Kalau dia menjadi menko kesra, posisinya akan digantikan Sudi Silalahi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekertaris Kabinet,” tegasnya.
Sedangkan Jero Wacik, alasan SBY mempertahankannya karena dia berasal dari Partai Demokrat. Bukan karena kinerjanya selama menjadi menteri kebudayaan dan pariwisata. Sebab, selama ini kinerja pria asal Bali tersebut pas-pasan. Bahkan cenderung kurang bagus.
“Tidak banyak terobosan yang dilakukan Jero Wacik selama menjadi menteri. Bahkan banyak kebudayaan Indonesia yang diklain pihak asing selama masa kepemimpinannya,” ungkap Lili.
Menurutnya, orang-orang yang dipilih sebagai menteri harus orang-orang yang mampu bekerja dengan maksimal. Menteri harus bisa bekerja seperti yang diucapkan SBY sebelumnya.
“Harus orang-orang yang mempunyai keahlian dan kompetensi untuk mendukung usahanya. Saya masih menunggu komitmet SBY untuk mengimplementasikan ucapannya tersebut. SBY harus komitmen,” paparnya. (cdl)

wawancara Rektor Thamrin Tamagola


Mudik Ajang Pamer

Mudik merupakan suatu kebiasaan orang Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Jutaan orang berbondong-bondong kembali ke kampung halamannya masing-masing. Sebenarnya, apakah tujuan orang untuk mudik? Berikut petikan wawancara INDOPOS dengan Prof. Dr. Thamrin Amal Tamagola, sosiolog dari Univerisitas Indonesia, kemarin.

Mudik terjadi setiap tahun. Apa mendasari masyarakat untuk mudik?

Sebenarnya konsentrasi uang dan materi ada di wilayah perkotaan. Jadi banyak orang dari desa untuk mengejar pendidikan dan pekerjaan. Tetapi basis sosial mereka tetap ada di desa atau kampung msing-masing. Kalau sudah merantau, untuk menunjukan keberhasilannya, mereka kembali ke desa atau biasa disebut mudik.

Maksud keberhasilan tersebut?

Sebenarnya, mudik itu ajang pamer. Pamer kesuksesan di kota. Siapa yang paling banyak mengumpulkan materi. Namun, ada juga yang pamer keberhasilan sekolah atau pamer titel. Hal tersebut memberikan kepuasan sosial kepada orang yang mudik.

Kepuasan sosial seperti apa?

Perasaan diterima dan diakui dalam pergaulan sosial di kampungnya. Di kota mereka hanya sementara. Bahkan untuk tinggal pun tidak karuan. Mereka kerja keras dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya kemudian di bawa pulang ke kampung halaman. Sifat dasar manusia adalah mahluk sosial yang selalu meminta pengakuan dari lingkungannya. Akan sangat nyaman di suatu lingkungan yang mengakui dia.

Kenapa harus saat Idul Fitri?

Karena hari raya seluruh anggota keluarga berkumpul. Secara tradisional sangat dihormati. Hari berkumpul semua orang. Walau terpencar-pencar di seluruh dunia, mereka akan pulang. Mudik saat hari besar tidak hanya terjadi di Indonesia. Di barat juga sama. Saat Natal itu hari keluarga.

Berarti setiap orang pasti mudik?

Tidak juga. Yang melakukan mudik hanya orang yang sukses. Sedangkan orang yang tidak sukses tidak akan pulang. Kalau tidak sukses tetap pulang, mereka akan mendapatkan semacam omongan. Hal tersebut sangat berat untuk mereka. Menjadi suatu siksaan batin. Akhirnya mereka memilih tahun depan atau jika sudah sukses. Selain itu, ada orang yang merasa lebih diakui dan dihormati di lingkungan barunya malah tidak pulang.

Kalau ada yang tidak mudik, berarti jumlah pemudik bisa dikurangi?

Jumlah pemudik tidak bisa dikurangi. Itu sangat masnusiawi dan sosial. Mudik merupakan sesuatu yang tidak bisa dikotak-katik oleh pemegang kebijakan. Karena itu sifat dasar manusia.

Langkah pemerintah untuk mengatasi mudik?

Pemeritah tidak perlu banyak emncampuri. Bagusnya, pemerintah itu hanya memfasilitasi alat transportasi dan sarana yang bagus. Jalan-jalan yang bagus supaya orang bisa pualng kampung. Selain itu, tiket-tiket tidak habis oleh calo. Itu pekerjaan pemerintah.

Bagaimana dengan maraknya perusahaan yang melakukan mudik bareng?

Mudik yang dilakukan perusahaan sangat bagus. Memang pada akhirnya mudik kemudian diambil alih oleh bisnis. Sebab, mereka mempunyai kepentingan dengan karyawan maupun pelanggannya. Justru bisnis yang paling banyak melakukannya. (cdl)

mudik 2009

Jumlah Pemudik Naik 6,11 Persen

JAKARTA – Departemen Perhubungan (Dephub) memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mengalami kenaikan sebesar 6,11 persen dari tahun sebelumnya. Jika pada 2008 jumlah pemudik mencapai 15.312.843 orang, maka pada tahun ini bertambah menjadi 16.248.893 orang. Jumlah tersebut merupakan masyarakat yang mudik melalui jalur angkutan umum, kendaraan pribadi, kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan kapal penyeberangan.
Dirjen Perhubungan Darat Soerojo Alimoesa mengatakan, arus pucak mudik melalui jalur jalan terjadi pada H-3 dengan jumlah pemudik 880.289 orang. Jalur kereta api terjadi pada H-4 dengan jumlah pemudik 193.130 orang. Jalur penyeberangan H-3 dengan jumlah pemudik 346.648 orang, jalur laut H-5, pemudik sebanyak 79.538 orang, dan jalur udara H-3 sebanyak 118.809 orang.
“Pada H-10 seluruh jalan sudah selesai diperbaiki. Baik itu yang melalui lintas utara jawa (pantura), lintas tengah dan selatan jawa, lintas timur, tengah maupun barat sumatera. Seluruh jalan dan jembatan sudah selesai dan siap untuk digunakan,” ungkapnya ketika dihubungi INDOPOS, kemarin.
Dikatakannya, jumlah pemudik yang melalui jalur darat tahun ini dipastikan meningkat. Untuk pengguna sepeda motor, akan bertambah 48 ribu motor dari 2,2 juta sepeda motor menjadi 2,68 juta sepeda motor. Kalau dianalogikan satu sepeda motor digunakan dua orang, maka jumlahnya sudah mencapai 5 juta orang lebih.
Sedangkan warga yang menggunakan mobil pribadi, kata Soerojo, juga meningkat 7 persen. Jumlah pengguna mobil pribadi tahun lalu sebanyak 1,3 juta mobil. Sedangkan tahun ini mencapai 1,4 juta.
“Ini yang menggunakan motor dan mobil. Diharapkan nantinya tidak ada masalah dalam pengaturan,” pintanya.
Untuk angkutan umum, lanjut Soerojo, khususnya angkutan darat yang menggunakan jalan umum mencapai 6.592.146 orang. Untuk mengangkut penumpang, sudah disediakan 34.358 uni bus kelas eksekutif dan ekonomi.
“Tiket-tiket bus favorit biasanya sudah habis dalam beberapa jam saja. Tetapi bus yang biasa banyak yang masih mangkal di terminal. Baik bus ekonomi maupun eksekutif,” terangnya.
Mengenai harga tiket bus yang sering melonjak jelang mudik, kata Soerojo, pemerintah sudah menetapkan tarif batas atas sebesar 30 persen dan tarif batas bawah 20 persen. Pengawasan penjualan tiket dilakukan di terminal maupun luar terminal. Penumpang yang merasa dirugikan harus melaporkan ke petugas.
“Naik bus tanggal berapa, POnya apa. Nanti kita akan tindak lanjuti. Saya jamin pasti ditindak. PO yang ketahuan melanggar akan diberikan sanksi muali dari surat peringatan tertulis, pelarangan memperbesar usaha, hingga pencabutan ijin,” papar Soerojo.
Sedangkan kapasitas yang disiapkan untuk warga yang mau mudik melalui jalur kereta api mencapai 3,71 juta. Sedangkan tahun lalu hanya 3,67 juta. Hingga kini, belum ada kereta tambahan yang disiapkan. Dengan kapasitas yang tersedia masih lebih.
“Infonya masih cukup. Antisipasi yang penting kedatangan dan keberangkatan sesuai jadwal. Sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang,” urainya. (cdl)

Spirit Ramadan Masyitoh


Oleh:
Dr. Hj. Masyitoh, M.Ag
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)


Kejujuran Tidak Cukup Dalam Politik

Di dalam sejarah Islam, masalah yang pertama kali muncul adalah masalah politik. Tapi, permasalah tersebut baru muncul pascawafatnya rosul. Meskipun kemudian baru muncul masalah keagamaan. Misalnya, ketika Ali bin Abi Tolib dengan Muawiyah berselisih soal siapa yang akan menjadi khalifah selanjutnya. Itu adalah masalah politik. Untuk mendapatkan kekuasaan saat itu sangat luar biasa. Terjadi peperangan dan intrik-intrik.
Yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa politik itu perlu? Ketika seseorang yang mempunyai keahlian atau bakat di dunia politik tidak akan menjadi masalah. Karena apapun namanya politik itu , tujuannya tetap kekuasaan. Kalau dia bisa berkuasa, dia bisa berperan dan mengatur. Mengatur negara dan wilayah sesuai dengan levelnya. Tapi pimpinan yang bagaimana itu yang menjadi masalah. Sehingga sudah pasti politik itu diperlukan.
Untuk dunia politik di Indonesia tidak jauh dari penjelasan di atas. Ada intrik-intrik yang dilakukan. Hanya saja tanpa peperangan. Mungkin perang dingin. Tapi tidak perang secara terbuka. Merujuk pada hasil pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) beberapa waktu yang lalu, saya setuju bahwa pileg dan pilpres masih ditemukan kecurangan-kecurangan. Tapi kenyataannya tidak bisa dibuktikan.
Sekarang ini masalahnya adalah bagaimana kita sama-sama memperbaiki yang ada saat ini. Memperbaikinya tentu dengan cara kita masing-masing. Misalnya dengan dakwah. Kita jangan berbondong-bondong menjadi politikus. Tapi hendaknya ada yang menjadi pendakwah. Untuk mendakwahi politikus yang salah.
Politik itu sah-sah saja. Untuk menciptakan politikus yang bersih tergantung kepada individu masing-masing. Kalau individu sejak awalnya sudah ditempa maka dia akan mempunyai karakter. Jika karakternya bagus dia tidak akan melakukan kecurangan. Hanya saja orang yang karakternya bagus ini cukup sedikit. Apalagi, jumlah politikus yang curang cukup banyak. Yang terpenting bagi politikus curang adalah meraih kekuasaan. Apa yang dia tuju apakah materi, menjadi pejabat di pusat maupun daerah.
Beberapa pengalaman dalam Pilkada, selalu ada pihak yang protes. Ini tandanya ada ketidakpuasa. Ketidakpuasan ini pasti ada sesuatunya. Coba kalau lurus-lurus saja. Yang kalah legowo dan yang menang silahkan. Tapi ini seringnya tidak seperti itu. Contohnya pada Pilkada Jawa Timur yang harus dilaksanakan dua kali.ada ketidakpuasan salah satu calon. Meski sudah diprotes, tapi hasilnya tetap sama saja. Ini yang menjadi pertanyaan.
Menurut saya, orang yang sudah memiliki karakter bagus tidak akan mudah tergoda melakukan penyimpangan. Orang seperti ini juga sulit dirubah. Kecuali, lingkungan yang ditempatinya sangat luas biasa parahnya.
Ini contoh nyata, saya mempunyai seorang teman dalam sebuah keluarga. Dia orangnya terkenal bersih. Dia ada komitmen dengan karakter bersih tersebut. Semua orang yang tidak jujur dan amanah disingkirkan. Nyatanya dia tetap eksis. Bahkan, sampai sekarang dia menjadi rujukan. Lingkungan seperti apapun dia tidak akan berubah.
Namun, bisa saja orang yang memiliki karakter bagus berubah begitu saja. Selain itu, orang yang bersih cenderung disingkirkan dan tidak dipakai. Kecuali, dia memiliki sumber daya dan intelektual yang bagus.
Sekarang ini, orang yang jujur saja tidak cukup, kalau tidak ditunjang dengan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan emosional (EQ). Politik adalah kompetisi.
Bisa saja politikus yang curang-curang tersebut berubah menjadi baik. Asalkan mereka memiliki usaha untuk kembali ke jalan yang benar. Mungkin politikus tersebut hanya lupa sesaat. Selain itu, lingkungan tidak terlalu membentuknya. Tapi ada lingkungan yang sangat kuat. Kalau sekedar biasa-biasa aja, klilaf, suatu saat dia menyimpang. Bukan berarti dia akan menyimpang selamanya.
Dalam al-Quran juga disebutkan bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Sehingga wajar saja sesaat dia lupa. Asal jangan seterusnya. Nanti menjadi karakter yang sangat membahayakan. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

boks masjid kubah emas


Menikmati Suasana Ramadan di “Masjid Kubah Emas” Depok
Jadi Tempat Pacaran, Sehari Didatangi Ratusan Orang

Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan sebutan masjid kubah emas selalu menjadi tempat favorit untuk ngabuburit. Ratusan orang mengunjungi masjid yang terletak di Jalan Meruyung Raya Limo Kota Depok ini. Selain menikmati pemandangan masjid, sejumlah remaja juga memanfaatkannya sebagai tempat pacaran.

DEDI MIRWAN, Depok

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Masjid Kubah Emas dari Jakarta. kita akan langsung terkesima begitu sampai di lokasi. Berbeda dengan masjid kebanyakan, pemandangan masjid yang dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid ini sangat dijaga. Taman-taman indah dan tertata rapi mengelilingi masjid yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 meter persegi ini.
Puluhan orang sudah memadati Masjid Kubah Emas ketika INDOPOS sampai di lokasi. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa terlihat menikmati suasana dan pemandangan masjid yang dibangun sejak 2001 ini.
Kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk dapat menikmati pemandangan di masjid kubah emas. Para pengunjung hanya diminta menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Jarak dari pintu masuk hingga pelataran masjid cukup jauh, sekitar 50 meter.
“Selamat datang di Masjid Dian Al Mahri. Tolong jaga kebersihan ya pak,” ungkap salah seorang petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk.
Kita akan langsung terkesima begitu sampai di pelataran masjid yang dibuka untuk umum pada 31 Desember 2006 ini. 5 buah kubah berlapis emas langsung menyambut pengunjung. Lima kubah ini melambangkan rukun islam. Sedangkan 6 buah menara yang mengelilingi masjid melambangkan rukun iman.
“Kami sekeluarga sengaja datang ke sini untuk melihat masjid kubah emas. Sebelumnya kami hanya bisa melihat dari televisi atau omongan tetangga. Ternyata memang indah seperti dibicarakan,” ungkap Nasruddin Hasibuan, salah satu pengunjung asal Medan Sumatera Utara kepada INDOPOS, Kamis (3/9).
Menurut guru SMPN 7 Medan ini, dirinya memang sudah meniatkan untuk mengunjungi masjid bergaya timur tengah ini. Sebelumnya, pria yang datang bersama isteri dan 4 orang anaknya ini selalu tertunda untuk mengunjungi masjid kubah emas.
“Di Medan sekolah diliburkan 1 bulan penuh. Kebetulan harga tiket masih murah. Jadi kami sekeluarga bisa liburan semuanya. Dulu saya pernah janji sama anak-anak. Tapi, karena akan kenaikan kelas makanya tertunda,” kata warga Jalan Karya Damai Gang Pribadi 4C Medan ini.
Menurut suami dari Laili Saidah Siregar ini, masjid kubah emas menunjukan kepedulian manusia untuk menunjukan keagungan tuhan. Selama ini, di kampungnya belum pernah dibangun masjid dengan gaya serupa.
Jika Nasruddin datang untuk berwisata, hal berbeda justru dilakukan Nurfauzi dan Tuti Handayani. Warga Griya Jakarta Pamulang ini sengaja datang ke masjid yang mampu menampung 20 ribu jemaah ini untuk ngabuburit sekaligus pacaran.
“Saya nggak pernah kesini sebelumnya. Sekalian jalan-jalan aja. Pacar saya yang meminta kesini. Katanya tempatnya enak,” kata Fauzi, sapaan akrab Nurfauzi.
Menurut lelaki yang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini, dirinya tidak meniatkan datang ke masjid kubah emas untuk berpacara. Kebetulan, sekarang sedang puasa dan mau ngabuburit. ”Nggak ada niat pacaran sama sekali. Kita kan mau jalan-jalan,” kilahnya.
Humas masjid Dian Al Mahri, Sumito mengatakan, selama ramadan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang. Pada hari biasa Senin hingga Jumat mencapai 300-500 orang. Sedangkan jika akhir pekan, Sabtu dan Minggu naik dua kali lipat sebanyak 800-1.00 orang setiap harinya. Mereka tidak hanya berasal dari Kota Depok saja. Ada beberapa pengunjung yang berasal dari daerah seperti Jakarta, Bogor, dan Tangerang. Mereka semua baru memenuhi masjid sekitar pukul 16.30-17.30.
“Semakin banyak pengunjung yang datang, semakin banyak juga tajil (makanan untuk berbuka) yang harus disediakan. Jumlahnya disesuaikan dengan perkiraan pengunjung yang datang,” kata Minto, sapaan akrab Suminto ketika ditemui di kantor pengurus masjid.
Menu tajil yang disediakan cukup sederhana, yaitu air mineral, teh manis, dan kolak maupun bubur kacang hijau. Pihak masjid tidak menyediakan makanan berat seperti nasi untuk menu berbuka.
Yang menjadi ciri khas masjid kubah emas, kata Minto, adalah ceramah tarwaih baru diadakan pada 10 hari jelang akhir Ramadan atau sebelum lebaran. Alasannya, selama 11 bulan kita sudah mendapatkan banyak ceramah agama. Sehingga bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk mengaplikasikan ceramah tersebut.
“20 hari pertama tidak ada ceramah tarawih. Kami ingin berul-betul mengajak orang berzikir mengaplikasikan ceramah yang didapatkan. Lagipula, kalau dikasih ceramah saat Ramadan perut masih kosong. Dikasih ceramah juga tidak akan masuk,” bebernya.
Mekipun hanya dilakukan 10 hari terakhir, Minto menjamin, ceramah yang diberikan akan didengar oleh jemaah.sebab, penceramah yang didatangkan adalah dai kondang seperti Zainudin MZ, Rhoma Irama, Tajudin Hasan, dan Ki Joko Tingkir. Disamping itu, masih ada imam masjid yang akan menjadi penceramah, seperti KH Amiruddin Said dan Hasanuddin Sinaga.
“Selama Ramadan ini, kita menargetkan mampu menghabiskan 30 jus al-Quran. Setiap hari minimal hatam 1 jus al-Quran,” tuturnya. (*)

Hendropriyomo


Hendropriyono: Terorisme Ibarat Pohon

JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengatakan, terorisme itu ibarat sebuah pohon. Untuk mematikannya, tidak cukup dengan memotong batang atau organisasi teroris dan daunnya atau pelaku teroris, melainkan harus memotong akar atau habitat dan membuat tanahnya tidak subur. Sehingga lama-kelamaan terorisme akan mati.
“Untuk mematikannya hanya ada dua. Dipotong pakai pisau atau tanahnya dibikin tandus. Selama ini yang ditangkap polisi itu hanya pelaku atau daun-daun dari pohon teroris. Selama pohonnya tidak mati, maka terorisme juga tidak akn mati,” ungkap Hendro, sapaan akrab Hendropriyono saat Pengkajian Ramadan di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah Jalan Menteng Raya Jakarta Pusat, Selasa (2/3).
Turut hadir dalam pengkajian, Ketua Komisi Yudicial Busyro Muqoddas, Anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin, dan peneliti Keamanan Internasional dari LIPI Riefqi Muna.
Menurut peraih gelar doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini, kehidupan akar terorisme tergantung kepada lingkungan masyarakat sebagai tempat menetapnya. Diatas akar tersebut, batang terorisme hidup denga kuat sesuai dengan individunya.
Untuk memotong terorisme diperlukan kesadaran pelaku sendiri dan bantuan positif dari eksternal. Pisau yang digunakan untuk memotong akar pohon terorisme adalah sosial, ekonomi, masyarakat, dan agama.Pisau sosial dengan cara mempersulit pengurusan kartu kependudukan maupun administasi lainnya.
“Teroris yang menggunakan nama alias tidak diberikan KTP dengan nama aslinya. Tapi dengan nama aliasnya. Sehingga anak maupun keluarga kesulitan,” terang Hendro.
Cara ekonomi, lanjut mantan sekertaris Presiden Soeharto ini, memberikan pekerjaan yang layak kepada setiap masyarakat. Sehingga mereka tidak mudah untuk dirayu menjadi teroris. Sebab, kebanyakan pelaku teroris yang ditangkap adalah orang menengah ke bawah. Hanya bos-bos terorisme, seperti Noordin M Top dan Azahari saja yang berasal dari kalangan berada.
Sedangkan agama dan masyarakat dilakukan dengan berdialog soal agama dengan pelaku teroris. Mereka diajak diskusi dan membahas dasar melakukan bom bunuh diri. “Kasihan para pelaku ini. Mereka hanya korban saja. Kalau mau memberantas yang bos-bosnya,” kata pensiunan jenderal bintang empat ini.
Cara kedua, kata pria yang kini berusia 65 tahun ini, adalah membuat tanah menjadi tandus. Dalam hal ini diartikan membuat habitat terorisme semakin kecil. Lama-kelaman habitat tersebut mulai hilang. Menghilangkan teroris dari habitatnya sama saja seperti merusak hulunya.
“Yang penting adalah melakukan sosialiasasi kepada masyarakat. Jangan sampai pemimpin teroris mudah lari. Yang dibunuh tanahnya bukan orangnya. Teroris sekarang ini terus berregenerasi,” pungkasnya.
Diakui Hendro, semakin berkembangnya teroris di Indonesia juga akibat pengarus organisasi transnasional. Organisasi-organisasi ini adalah organisasi asing yang beraliran keras dan memberikan pemahaman tentang jihad yang salah kepada masyarakat.
Ditambahkan Busyro, terorisme dan teror merupakan dua hal yang berbeda. Teror adalah sebuah tindakan yang radikal. Sedangkan terorisme adalah ajaran yang membuat orang menjadi radikal.
“Akar dan sumber yang melandasi terorisme harus dibelah. Secara prinsip, terorisme itu merupakan refleksi dan konstuksi dari pemahaman keagaman dan ideologi,” katanya.
Sementara Ali Mochtar mengatakan, terorisme di Indonesia baru selesai jika Amerika menghentikan segala bentuk intervensinya. Jangan lagi memberikan bantuan dengan syarat harus membatu Amerika memerangi terorisme. Indonesia punya cara sendiri untuk menghentikan teroris ini.
“Ketika Hilary Clinton datang, Amerika akan memberikan bantuan 12 juta dolar Amerika, asalkan Indonesia siap membantu memerangi teroris,” katanya. (cdl)

Spirit Ramadan AM Fatwa


AM Fatwa*
*Wakil Ketua MPR

Waskat Cetak Pejabat Bersih

Sudah menjadi tema klise bahwa pemerintah di Indonesia ini masih korup. Sebagian pejabat masih belum bersih. Belum punya integritas. Dengan bulan puasa ini, diharapkan menjadi sarana latihan mental untuk melatih keimanan. Berbagai pengajian dan pengkajian terhadap makna Ramadan di sejumlah tempat semoga membawa dampak positif. Dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih dan reformasi di segala bidang.
Sebenaranya dulu ada istilah pengawasan melekat (waskat). Tapi itu lebih banyak simbolik ketimbang praktiknya. Seolah-olah hanya simbol yang dilukiskan di media. Pengawasan melekat itu adalah bagaimana cara menjadikan kegiatan spiritual dan sosial mempunyai dampak pada pemerintahan yang bersih.
Pengawasan melekat itu adalah pengawasan yang dilakukan diri sendiri. Sebab, kebersihan jiwa selalu melekat dalam diri seseorang. Bukan karena dilihat atasan atau penegak hukum. Melekat terus pada diri sendiri, khususnya pada pejabat negara.
Pada satu sisi, kita harus mengoreksi penegak hukum. Penegakan hukum mempertinggi daya kerja dari para penegak hukum sendiri. Para penegak hukum itu manusia juga, yang harus mempunyai kesiapan mental. Kalau tidak bagaimana mau menegakkan hukum.
Kesiapan mental dapat dilatih dengan mengikuti kegiatan sosial dan harus merujuk kepada kegiatan keagamaan pada khususnya. Kalau bukan agama, rujukan apalagi yang mampu memperbaiki mental dan akhlak. Tidak ada yang lain selain agama. Lantas, kegiatan keagamaan tersebut dielaborasi dalam berbagai sektor.
Sekarang ini, ada program atau gerakan dari pemerintah untuk reformasi birokrasi. Karena sesungguhnya sarang penyimpangan yang merusak birokrasi itu ada di birokrasi itu sendiri. Termasuk pejabat negara, di dalamnya ada DPR. Kita sudah tahu bahwa di DPR banyak juga terjadi penyimpangan. Namun, karena mereka wakil rakyat, maka sangat mudah diteropong oleh masyarakat. Di dalam lembaga birokrasi ini, banyak mafia penyimpangan yang sulit diteropong masyarakat.
Sebenarnya masalah korupsi sudah menjadi budaya karena banyak mafia peyimpangan itu. Mereka berjalan menggurita, sehingga praktiknya sulit diberantas karena sudah menjadi kultur. Contoh paling kecil adalah pembuatan KTP pasti ada ongkos tintanya.
Saya akui, program reformasi birokrasi yang dilakukan belum berjalan sepenuhnya. Tapi niat dan tekad yang dilakukan pemerintah sekarang ini harus kita hargai. Pemberantasan korupsi beberapa tahun lalu tidak sekencang sekarang ini. Sekarang korupsi sudah membudaya sehingga tidak bisa diberantas sekaligus. Tidak bisa tanpa tebang pilih. Kalau semuanya bisa mengguncang birokrasi pemerintahan.
Nantinya akan muncul pendapat siapa yang memberantas dan siapa yang diberantas. Ini masih sulit. Tapi toh harus ada langkah-langkah yang konkret dan berkelanjutan.
Penyimpangan paling banyak terjadi adalah di aparat penegak hukum. Ini banyak penyebabnya. Untuk itu, kita semua harus kembali ke pengawasan melekat itu dengan merujuk kepada kesadaran agama. Orang yang memiliki kesadaran beragama itu tidak mudah untuk menyimpang. Dia pasti memiliki berbagai pertimbangan sebelum bertindak.
Untuk meningkatkan kesadaran agama, dapat dilakukan dari hal-hal terkecil.
Saat ini banyak sekali kelompok zikir. Salah satunya pimpinan Arifin Ilham. Dengan melakukan zikir, kita akan ingat kepada Allah. Kalau dia ingat dengan Allah pasti dia tidak akan korupsi dan sebagainya. Pengawasan dalam diri sendiri lebih kuat. Itu yang disebut pengawasan melekat.
Selama Ramadan ini, kita harus semakin meningkatkan kesadaran terhadap agama. Sehingga pengawasan diri juga ikut meningkat. Namun, mendekatkan diri jangan hanya saat puasa. Ketika puasa lepas lagi. Itu sama saja bohong. Pengawasan melekat harus dilakukan secara berkelanjutan. Jangan hanya meningkat saat Ramadan dan berhenti usai Ramadan. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

boks puasa di lapas wanita


Suasana Puasa “di Balik Tembok” Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang
Rajin Ibadah Dapat Nilai Plus untuk Remisi

Menjadi tahanan di lembaga pemasyarakat (Lapas) bagi seorang wanita memang tidak enak. Setiap hari, harus jauh dari keluarga dan orang yang disayangi. Apalagi di Bulan Ramadan ini. Tapi, bagaimanakah sebenarnya suasana puasa di dalam Lapas Wanita Tangerang. Berikut laporannya.

DEDI MIRWAN, Tangerang

Gerbang Lapas yang terletak di Jalan Taman Makan Pahlawan (TMP) Taruna Kota Tangerang masih tertutup rapat. Sesekali saja ada orang yang keluar masuk Lapas khusus untuk kaun hawa tersebut. Pengamanan cukup ketat mulai terasa ketika INDOPOS mendekati gerbang Lapas yang berwarna hijau gelap itu.
Setiap orang yang ingin masuk atau menjenguk tahanan harus meninggalkan kartu indentitas. Tidak hanya itu saja, alat komunikasi seperti telepon genggam harus ditinggalkan di pintu masuk. Pengunjung tidak perlu khawatir, karena barang yang ditinggalkan pasti aman dan tidak akan tertukar dengan milik orang lain. Sebab, setiap barang yang dititipkan diberikan nomor.
Memasuki dalam Lapas, kita tidak akan menemui banyak penjaga. Hanya ada tiga orang petugas yang berjaga di pintu masuk yang memisahkan area kantor Lapas dan area tahanan.
Tidak seperti kebanyakan pandangan orang awam tentang penjara, di Lapas berkapasitas 250 orang ini, setiap warga binaan (sebutan untuk tahanan) dibiarkan bebas berkeliaran. Ada yang sedang sibuk membeli makanan di kantin dan mengambil air minum bagi yang tidak berpuasa, ada juga yang sedang menjahit baju dan membuat kerajinan tangan. Hanya di jam-jam tertentu saja mereka tidak boleh keluar. Untuk warga yang dijenguk akan dipanggil menggunakan pengeras suara.
Selama Ramadan, berbagai kegiatan telah disiapkan untuk warga binaan. Mulai dari tadarusan hingga sholat tarawih berjamaah. Bahkan, pihak Lapas mendatangkan ustad khusus untuk menjadi imam sholat tarawih.
Dedeh Kurniasih, salah satu warga binaan mengaku, selama puasa ini dirinya lebih khusuk dan sering menjalankan ibadah. Godaan-godaan yang bisa ditemui di luar, tidak ditemui di dalam Lapas.
“Setiap hari kita dibangunin jam 03.00 setiap harinya untuk sahur. Makannya tidak harus berebutan, karena sudah disediakan disetiap blok tahanan,” ungkap wanita yang divonis hukuman selama 8 tahun penjara ini.
Dikatakan Ade, sapaan akrab Dedeh Kurniasih, selama puasa, warga binaan mendapatkan tambahan kegiatan seperti tadarusan dan sholat tarawih bersama. Waktu untuk tadarusan lebih banyak ketimbang bulan lainnya. Kalau ada waktu luang, setiap warga binaan dapat mengerjakan kegiatan sehari-harinya, seperti menjahit baju dan membuat kerajinan.
“Kita tadarusan dari habis sholat dzuhur hingga menjelang ashar. Sesudah itu, biasanya kita beristirahat. Karena selama puasa, latihan bola voli ditiadakan,” pungkas Ade.
Dari hasil menjahit dan membuat kerajinan tangan, lanjut wanita asal Cinajur ini, warg binaan mendapatkan premi (upah untuk setiap karya yang dihasilkan). Untuk menjahit, setiap orang mendapatkan 50 persen dari harga barang yang dibuat. Sedangkan kerajinan tangan hanya 20 persen.
“Kalau baju yang dijahit dipakai oleh tahanan lainnya. Sedangkan kerajinan dijual ke petugas Lapas dan tamu yang datang berkunjung. Uang premi tidak dipegang tahanan, tapi dimasukan dalam leter D (buku tabungan warga binaan). Setiap akan belanja di kantin harus pake buku itu,” kata Ade.
Diakui wanita yang terjerat kasus penganiayaan ini, dirinya mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan soal hukum selama mendekam di Lapas. Pengetahun tersebut didapatkan dari narapidana lain yang menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti proses hukum hingga persidangan.
“Kadang-kadang ada yang curhat selama disidang. Dari situ kita bisa tahu banyak soal pasal-pasal dalam KUHP. 338 tentang pembuhuhan, 351 tentang penganiayaan. Ga kalah sama polisi deh,” kelakarnya.
Disamping itu, kata Ade, selama puasa banyak sekali majelis taklim maupun orang penting yang mengunjungi. Besok (hari ini-red) ada kunjungan dari majelis taklim al-Islah. Mereka biasanya memberikan bantuan dan melakukan penyuluhan soal agama. “Sekalian nambah-nambah ilmu agama kita. Tahun lalu Dorce Gamala ikut sholat tarawih bareng. Rencananya, pertengahan bulan depan artis dari film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) akan berkunjung,” tegasnya.
Kepala Lapas Wanita Tangerang Arti Wirastuti mengatakan, selama puasa, Lapas sudah menyiapkan beberapa program kegiatan baru untuk warga binaan. Selain tadarusan, juga ada sholat tarawih bersama. Lapas sudah menyiapkan orang-orang khusus untuk memimpin tarawih. Imam tersebut berasal dari FUII Tangerang dan ESQ Korda Tangerang. Saat sore hari, dilakukan nonton bareng kultum di televisi.
“Kita ingin mereka merasa seperti puasa di rumah saja. Makan harus dibuat kegiatan-kegiatan yang membuat mereka senang,” kata Arti.
Menurut Arti, warga binaan yang rajin melaksanakan ibadah saat Ramadan akan mendapatkan nilai tambah untuk remisi keagamaan. Remisi ini akan diberikan saat Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya.
“Ada petugas yang mengawasi mereka. Setiap ibdah yang dilakukan dinilai dan dihitung saat akhir Ramadan,” tandasnya.
Arti menjelaskan, total warga binaan di Lapas Wanita sebanyak 344 orang. Sedangkan tahanan titipan sebanyak 83 orang. Warga binaan yang memiliki anak yang dirawat di dalam lapas sebanyak 6 orang. Mereka semua ditempatka di tujuh blok tahanan. Blok-blok tersebut adalah blok anggerek, anyelir, dahlia, menara, melati, kenanga, dan mawar.
“Warga binaan menggunaan baju warna biru. Sedangkan tahanan titipan masih menggunakan baju bebas,” terangnya. (*)

Spirit Ramadan Ayumardi Azra

Oleh:
Prof Dr Azyumardi Azra MA*
*Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah


Salah hal yang selama ini terjadi sepanjang tahun adalah umat Islam menunjukkan kepedulian sosialnya terhadap masyarakat miskin dengan mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah. Bahkan kurban saat Idul Adha.
Hanya saja, banyak bentuk kepedulian yang dikeluarkan tersebut tidak efektif penyaluran dan penerimanya. Penyaluran dilakukan secara sporadis dan semaunya. Ada yang di pinggir jalan, di persimpangan, dan di tempat-tempat potensial lainnya. Akibatnya, penyaluran yang dilakukan menjadi tidak terorganisasi. Masyarakat tetap saja tak terbebas dari kemiskinan.
Itulah yang kemudian menyebakan munculnya budaya mengemis di sebagian masyarakat. Orang-orang yang tidak mau bekerja keras, maunya hanya mengemis. Terlebih lagi di bulan puasa ini, mungkin mereka bisa mendapatkan lebih banyak lagi.
Karena itu, saya menyambut positif fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan mengemis. Kita harus memaknai hal tersebut dalam rangka mencegah budaya mengemis. Budaya mengemis itu tidak baik menurut ajaran Islam.
Makanya, zakat, infak, dan sedekah sebaiknya disalurkan melalui lembaga-lembaga amil yang bisa menyalurkan ke dalam bentuk-bentuk bantuan yang sifatnya produktif. Misalnya melalui Dompet Duafa dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).
Di lembaga yang sudah profesional tersebut, dana yang terkumpulkan akan disalurkan kepada masyarakat miskin. Mereka akan diberikan modal usaha. Jadi tidak hanya diberikan secara sporadis di pinggir jalan. Itu semua tidak ada gunanya. Hanya membuat orang-orang miskin menjadi semakin tergantung dan menjadi budaya mengemis.
Saya kira, pengumpulan dan distribusi zakat, infak, dan sedekah harus melalui administrasi dan pengelolaan yang baik. Kalau tidak, itu tidak bisa menghapuskan kemiskinan. Bantuan yang didapatkan hanya terbuang sia-sia.
Selama Ramadan ini, bentuk kepedulian yang ditunjukkan bisa dalam bentuk memberikan makanan untuk berbuka puasa maupun sahur. Apalagi, pahala bagi orang yang menyediakan untuk makanan berbuka sama besarnya dengan orang yang melaksanakan puasa itu sendiri. Ini memang dianjurkan. Bantuan makanan tersebut bisa disalurkan melalui masjid-masjid.
Di masjid, bisa dilakukan iftar atau buka puasa bersama. Di lingkungan saya, orang yang dianggap mampu menyediakan makanan untuk berbuka pada hari-hari tertentu. Jadi tidak harus dalam bentuk uang. Kepedulian terhadap orang miskin selama bulan puasa bisa dalam bentuk makanan tersebut.
Saya menilai, banyak pengemis akibat manajemen penyaluran zakat kurang bagus. Penyaluran seadanya dan asal tersalur saja. Hal tersebut harus segera dihentikan. Kita bersyukur, dalam kurun waktu 10 tahun atau satu dasawarsa terakhir, mulai ada lembaga pengumpul dan distribusi zakat yang profesional. Dana zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul disalurkan tidak hanya kepada masyarakat miskin. Tapi juga beasiswa untuk mahasiswa miskin dan orang duafa dalam pengertian tidak mampu membayar biaya rumah sakit.
Sehingga penyaluran menjadi lebih bagus dan beragam lagi. Kalau anda memiliki uang lebih dan dibagikan kepada masyakat miskin yang ada di pinggir jalan dan yang mendapatkan hanya itu-itu. Maka anda menambah budaya miskin dan malas bekerja di masyarakat.
Saat ini yang diperlukan adalah lembaga-lembaga profesional untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat. Kalau saat ini baru ada di tingkat nasional, saya kira pada tingkat provinsi, kota dan kabupaten bahkan kecamatan perlu dibuat lembaga serupa. Hal ini harus dilakukan segera.
Di samping itu, sikap masyarakat harus berubah. Sifat orang-orang yang mampu harus berubah. Jika memberikan langsung itu tidak apa-apa. Asalkan kita mengetahui orang yang menerimanya. Tetapi, jangan diberikan semuanya. Sebagian ke sana, sedangkan sebagian lagi untuk orang lain.
Memang secara tradisional, zakat, infak, dan sedekah juga bisa disalurkan melalui amil yang ada di masjid. Tapi karena penyaluran melalui masjid tidak profesional akibatnya menjadi tidak produktif.
Bagi saya, fenomena di sejumlah daerah soal adanya orang kaya yang membagikan zakat secara beramai-ramai tidak mendidik. Ini tidak boleh dilakukan lagi. Malahan perbuatan tersebut menunjukkan sikap riya atau mau pamer.
Dalam hadis nabi disebutkan kalau anda mau memberikan zakat, infak, dan sedekah dengan tangan kanan, maka tangan kiri jangan sampai tahu. Tapi dengan pamer tersebut, tidak hanya tangan kiri yang tahu, tapi seluruh Indonesia mengetahuinya. Dengan diumumkan ke publik melalui radio dan sebagainya. Sampai-sampai penyaluran seperti ini menimbulkan korban jiwa. Warga yang menganter berdesak-desakan dan meninggal. Perbuatan ini lebih banyak mudaratnya. Kalau ingin betul-betul membantu masyarakat miskin, maka salurkan melalui lembaga profesional yang sudah teruji. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

Kejagung PK Tommy Soeharto

Kejagung Ajukan PK Kasus Tommy
* Diduga ada Tindak Korupsi

JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap putusan privy council (pengadilan kerajaan Inggris) yang sudah memenangkan Tommy Soeharto dalam kasus kepemilikan dana sebesar Eur 36 juta di Banque National de Paris (BNP) Paribas. Bahkan Kejagung menilai adanya tindak pidana korupsi dalam pengumpulan uang yang disimpan melalui Garnet Invesment tersebut.
“Kita akan mengajukan PK ke London. Tadi pagi saya sudah memanggil Jamdatun. Tapi kita belum membaca putusan tersebut. Peluang PK tetap ada. Putusan Privy Council itu setingkat Mahkamah Agung. Namun, harus menunggu salinan keputusan diterima,” ungkap Jaksa Agung, Hendarman Supanji usai Sholat Jumat di Lobi gedung Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Jumat (28/8).
Dikatakan Hendarman, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu putusan Privy Council yang memenangkan Tommy. Selain itu, Kejagung menduga adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan Tommy. Bahkan, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus korupsi yang melibatkan Tommy tersebut.
“Memang benar ada korupsi. Jampidsus sedang menyelidikinya. Karena masih ada waktu, kita akan mengirimkan surat ke Mahkamah Agung terlebih dahulu. Kalau terbukti ada korupsi, Kejagung akan melakukan perjanjian Mutual Legal Assistance (MLA) dengan Kerajaan Inggris.
Ketika didesak untuk menyebutkan kasus korupsi yang diselidiki, Hendarman enggan membeberakannya. “Itu Rahasia. Pokoknya ada. Itu masih penyelidikan, jadi belum bisa diinformasikan,” kilahnya.
Hendarman membantah, penyelidikan kasus korupsi yang dilakukan terhadap Tommy berhubungan dengan rencana pencapresan adik dari Bambang Trihatmojo tersebut. Rencana penyelidikan kasus sudah disiapkan sejak 3 bulan yang lalu.
“Rencananya jauh sebelum saya menyampaikan ke MA. Kalu tidak ada saya nyatakan tidak ada. Tapi kan belum belum dilakukan,” terang Hendarman.
Menurut Hendarman, pihaknya sudah sangat serius untuk mendapatkan uang milik Tommy tersebut. Hingga kini proses masih terus berjalan.
“Sekarang kita sedang mencari. Kalau sudah ketemu kita ajukan MLA untuk recovery aset. Kalau dinyatakan tidak konsisten letaknya dimana. Kasus masih berjalan dan dalam penyelidikan,” katanya. (cdl)

Spirit Ramadan Airifn Ilham

Oleh:
Ustad Muhammad Arifin Ilham
Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra


Islam Ajarkan Kenikmatan bukan Keenakan

Setiap orang pasti memiliki dosa. Dosa-dosa tersebut membuat orang menjadi gelisah. Semakin banyak dosa yang dibuat, maka orang tersebut tinggal menunggu waktu mendapatkan kesialan dari Allah. Hanya orang yang bertaqwa yang akan selamat dari kesialan tersebut.
Dalam al-Quran Surat Yunus ayat 62-64: “Ingatlah, sesungguhnya Wali-Wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar”. Dapat dijelaskan, hanya orang yang sungguh-sungguh bertaqwa kepada Allah akan tidak hanya dibahagiakan di akhirat saja. Melainkan ketika mereka hidup di dunia.
Karena itu, kita diajarkan oleh Allah. Allah sangat bertanggung jawab terhadap ciptaannya. Bukan hanya diciptakan kemudian dibiarkan. Manusia diberi rizki, diturunkan al-Quran, diberika fasilitas alam, dan diciptakan mahluk lain yang bisa bekerja sama.
Salah satu pendidikan yang diajarkan adalah puasa atau saum. Selain itu, ada juga pendidikan syahadat lainnya seperti pendidikan sholat, pendidikan naik haji, dan pendidikan zakat. Itu semua adalah ibadah tarbiyah. Tarbiyah itu trainning atau pendidikan dari Allah kepada kita.
Untungnya semua ibadah tarbiyah tersebut diwajibkan. Kalau disunahkan, maka sangat jarang orang yang mau melaksanakannya. Tidak akan ada orang yang berpuasa. Makanya pendidikan tersebut wajib.
Selama ini, tidak sedikit manusia yang belum memahami tentang puasa. Kita kadang-kadang seperti anak-anak. Anak-anak kalau mau mandi susah. Kalau diberi makan harus dikejar-kejar dulu. Karena anak kecil tidak mengerti tentang nikmatnya mandi dan makan. Dengan mandi dia bersih. Dengan makan dia sehat. Dengan berpuasa, kita akan menjadi orang yang bertaqwa. Makanya kita ditrainning oleh Allah.
Kadar kenikmatan seseorang dalam berpuasa berbeda-beda. Orang yang berpuasa nikmat sih nikmat. Tapi jauh berbeda dengan orang yang merindukan datangnya Ramadan. Namun bagi orang lain mungkin puasa adalah bulan kelaparan. Sehingga kadar dan hasil yang didapatkan dalam berpuasa berbeda-beda. Orang yang bergembira, pada akhir Ramadan akan bersedih. Saat puncaknya mereka akan bersedih karena ditinggalkan oleh Ramadan. Sedangkan orang yang terpaksa, mereka akan bergembira.
Ketika puasa, yang dikendalikan oleh Allah adalah hal-hal yang halal. Misalnya makan, minum, dan hubungan suami isteri. Kalau yang halal bisa kita kendalikan apalagi yang haram.
Islam itu mengajarkan mengajarkan seperlunya. Bukan semaunya. Seperlunya kita ternyata tidak banyak jika hanya makan dan minum. Kalau semaunya, maka tidak akan ada habisnya. Islam mengajarkan kalau manusia membutuhkan materi, tapi tidak menjadikan materi diatas segala-galanya.
Karena kita membutuhkan materi, Islam mengajarkan juhud. zuhud itu, bukan orang yang tidak memiliki dunia. Justru, dunia yang dimiliki dia. Misalnya dia orang kaya. Dengan kaya dia bisa membuat rumah. Dia punya jabatan. Dengan jabatan dia amanah. Dia berilmu. Dengan ilmu dia rendah hati. Dia populer. Dengan populer dia bisa jadi teladan. Jadi, apa yang diberikan Allah kepada dia adalah hikmat dan jadi manfaat. Namun, sekarang ini banyak orang yang kaya, punya ilmu, dan populer sering bertingkah. Sehingga mereka lupa kepada Allah yang sudah memberikan segalanya. Orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang tidak pernah bersyukur.
Dalam Islam disebutkan, orang yang bersyukur lebih tinggi ketimbang orang yang sabar. Karena orang sabar terdesak oleh keadaan. Apa boleh buat maupun mau tidak mau. Kalau bersyukur dia akan lebih menghargai apa yang didapatkan. Inilah yang tertanam dalam puasa. Puasa mengajarkan orang tidak hanya sabar, tetapi juga bersyukur.
Selain bersyukur, puasa juga mengajarkan untuk menjaga sesuatu yang halal. Kalau dilanggar, makan yang halal tersebut menjadi haram dan mubazir. Selain itu, dengan mengendalikan halal tersebut, kita akan mendapatkan nikmat.
Jangankan kita berjumpa dengan Allah, belum berjumpa saja kita sudah mendapatkan nikmat. Tidak selamanya kita merasakan lapar dan haus. Kalau begitu, apa susahnya taat sebentar. Hidup di dunia ini tidak lama. Kita pasti ke akhirat. Apa susahnya bertaqwa sebentar.
Melakukan maksiat memang enak. Tapi itu semua hanya kenikmatan sesaat. Hal itu juga disebut dalam al-Quran. Kalau tidak enak, untuk apa manusia melakukan maksiat. Nikmat yang dirasakan hanya nikmat jasmanis. Islam tidak mengajarkan keenakan. Tapi Islam mengajarkan kenikmatan, ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan. Dalam konteks jiwa hati, dan rohani. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

spirit ramadan Anwar Abbas

Oleh:
Dr Anwar Abbas MM MAg*
*Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi

Ada Cewek Seksi,
Alihkan Pandangan

Puasa melatih seseorang untuk menahan hawa nafsu. Namun, ada saja hal-hal yang membuat orang tergoda. Salah satunya orang-orang yang berpakaian tidak pantas. Banyak sekali anak muda berpakaian minim dan menunjukkan auratnya di depan orang banyak.
Di dalam Alquran sudah dijelaskan, kalau kita melihat sesuatu misalnya orang berpakaian tidak senonoh, maka kita harus mengalihkan pandangan ke bawah. Jangan sampai pemandangan tersebut mengganggu diri kita.
Kalau manusia melihat ada orang yang menunjukkan aurat atau berpakaian tidak pantas tidak menjadi masalah. Asalkan kita langsung mengalihkan pandangan mata ke tempat atau tujuan lainnya. Persoalan tentang berkurangnya pahala puasa yang kita dapatkan tidak perlu dipikirkan.
Sebab, persoalan pahala puasa merupakan urusan Allah. Hanya Allah yang mengetahui seberapa besar pahala yang kita dapatkan. Orang yang berpuasa dan menghindarkan diri dari hal-hal yang merusak puasanya tentunya akan mendapatkan pahala yang tinggi pula. Namun, jika orang yang berpuasa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama, maka pahalanya akan berkurang.
Orang yang membuka aurat sudah jelas melakukan dosa. Apalagi kalau mereka sengaja melakukannya dan menunjukkan di depan orang yang sedang berpuasa. Tentunya dosa yang didapatkan berlipat-lipat.Saya merasa, seandainya kalau manusia bisa menempatkan diri sebagai hamba yang baik dan menempatkan Tuhan di atas segala-galanya. Pasti dia bisa mengendalikan hawa nafsu tersebut. Manusia harus menjadikan Tuhan sebagai robnya.Sekarang ini banyak sekali orang yang mempertuhankan hawa nafsu dan orang yang mempertuhankan Allah sebagai tuhannya.
Orang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu berarti dia telah mempertuhankan hawa nafsunya. Bukan mempertuhankan rob yang sebenarnya. Oleh karena itu, Ramadan ini salah satu hikmahnya adalah melatih orang untuk tidak mempertuhankan hawa nafsu. Tetapi untuk melatih diri menjadikan Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan.Cara melatih diri tersebut sangat banyak. Melatih diri perlu kesabaran.
Manusia diberitahu dan diajarkan sebagai hamba yang harus berbakti kepada Allah. Setiap perilaku dan tindak tanduk manusia harus sesuai dengan keinginan Allah. Permasalahannya, dalam diri manusia ini terdapat hawa nafsu. Hawa nafsu tersebut ditunggangi setan. Setan itu selalu menggoda dan menunggangi manusia untuk keluar dari garis ketentuan yang sudah ada. Suka-suka manusia tergoda dan mereka menyimpang.
Agar tidak menyimpang, manusia harus membangun kesabaran. Manusia harus melatih, menuntun, dan mengondisikan. Puasa ini juga mengondisikan. Dalam kehidupan, peran lingkungan sangat besar. Kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan tingkat kecerdasan. Tetapi juga oleh lingkungannya. Lingkungan akan membentuk perilaku dan kesadaran manusia. Itu merupakan fungsi dari puasa.
Supaya tidak mudah tergoda, kesadaran kepada ketuhanan harus lebih ditingkatkan. Caranya dengan melaksanakan puasa. Selama puasa, manusia melakukan pertarungan melawan hawa nafsunya. Melawan keinginan untuk makan, minum, dan lainnya. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang akan kita menangkan. Ada yang memenangkan hawa nafsu dan ada juga yang memenangkan Tuhannya.
Melatih diri untuk selalu memenangkan Tuhannya sangat penting. Puasa merupakan salah satu instrumen untuk menciptakan manusia yang baik. Di samping itu, masih ada peribadatan lainnya yang sangat penting. Di antaranya, salat, zakat, dan naik haji. Semua instrumen tersebut untuk melatih manusia agar lebih dekat dengan Tuhan. Sebagai hamba yang baik, manusia selalu berusaha mendekatkan diri dengan Tuhan. Kalau sudah mendekatkan diri, semuanya akan berjalan dengan sendirinya. Manusia tidak akan lagi mudah tergoda dengan apapun. Puasa, salat, zakat, naik haji semuanya adalah syariat.
Syariat adalah jalan yang bisa mengondisikan dan membawa diri kita agar dekat dengan Tuhan. Misalnya, kalimat yang dibaca saat salat adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan semua. Ada sebuah kesadaran insaniah yang menunjukkan dirinya lemah dan Yang Maha Kuat adalah Tuhan. Ibadah-ibadah ini mempunyai nilai. Bisa jadi instrumen yang bisa membuat kita lebih baik. Sesuai ketentuan dari Allah. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

spirit ramadan Iman Besar Istiqlal

Oleh:
Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA
Imam Besar Masjid Istiqlal

Dai Jangan Pikirkan Duit

Saat ini, banyak sekali pengemis dan pedagang yang berkeliaran di lingkungan masjid. Saya tidak habis pikir, kenapa mereka berani mengemis dan berdagang di lingkungan masjid. Padahal sudah dijelaskan bahwa mengemis atau meminta-minta di masjid hukumnya haram. Baik itu di dalam masjid maupun luar majid.
Dalam Islam, ada 3 hal yang memperbolehkan seseorang untuk mengemis atau meminta-minta. Pertama, orang yang mempunyai tanggungan untuk umat, bukan untuk dirinya sendiri. Misalnya, panitia masjid mempunyai hutang. Maka dia diperbolehkan minta sumbangan untuk menutup hutangnya.
Kedua, orang yang tertimpa musibah, bencana alam, dan ada saksi untuk itu. Sehingga hartanya ludes. Dia boleh minta-minta untuk menyambung hidup saja. Ketiga, orang yang secara fisik tidak dapat bekerja sama sekali. Misalnya tidak memiliki tangan dan kaki. Dia juga boleh meminta-minta sepanjang untuk menyambung hidupnya.
Di luar itu, meminta-minta hukumnya haram. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap dan dua suap makanan dan satu-dua butir kurma.” Para sahabat bertanya: Ya, Rasulullah (kalau begitu) siapa yang dimaksud orang miskin itu?”, Beliau menjawab’” Mereka ialah orang yang hidupnya tidak berkecukupan, dan dia tidak diperhatikan, lalu ia diberi shadaqah (zakat), dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatu pun kepada orang lain”.
Menurut saya, kasus seperti ini terjadi karena pemahaman masyarakat soal agama sangat rendah. Perlu peningkatan pemahaman dalam hal seperti ini. Jangan-jangan ustad-ustad tidak pernah menerangkannya dalam dakwah yang dilakukan. Sebab, ustada jaman sekarang hanya ustad yang bisa membuat jemaahnya tertawa. Sekarang ini trennya seperti itu.
Yang laris dicari orang adalah mereka yang membuat orang tertawa dan senang. Bukan yang membuat mereka bertambah ilmunya. Selain itu, hadis yang disampaikan merupakan hadis palsu. Yang terpenting adalah mereka laku.
Saya kira perlu ada semacam pelatihan-pelatihan dai. Agar dai menjadi berkualitas. Disamping itu, dai harus menata diri. Sekarang ini banyak sekali dai yang lebih mengutamakan cara berbicara yang tepat. Diterima jemaahnya dan masyarakat. Sehingga dia kemudian populer. Kalau sudah populer, ujung-ujungnya duit.
Hal tersebut bahaya sekali kalau dai sasaranya duit. Dai sekarang sudah menjadi profesi yang dapat mendatangkan duit. Banyak sekali yang menjadikan duit sebagai acuan. Dai yang sudah populer memasang tarif tertentu untuk sekali dakwah. Saya sering sekali mendapatkan laporan dari panitia-panitia yang mengeluhkan dai berorientasi duit. Khusus di Jakarta. Ada dai yang memasang tarif Rp 15 juta. Ada yang Rp 40 juta. Kalau tidak dipenuhi, dia tidak akan datang atau sebagainya.
Terutama Ramadan, banyak dai yang mempromosikan diri agar dapat mengumpulkan duit dan menjadi populer. Mereka menggiring jemaah untuk ikut umroh, yang ujung-ujungnya duit lagi. Hal ini sangat memprihatinkan. Kalau masih sama saja, maka koruptor akan tetap menjadi koruptor, maling tetap jadi maling.
Kalau hal tersebut memang terbukti, ini merupakan tanda-tanda orang yang menjual agama untuk kepentingan dunia. Sebenarnyam Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ulama sudah memberikan saran dan contoh dakwah yang baik. Dakwah itu, bukan untuk mengumpulkan duit. Tapi tanggung jawab untuk menyelamatkan umat dari neraka jadi masuk surga. Pada intinya, dakwah mengajak orang lain untuk menyembah Allah.
Banyaknya dai dan ustad yang tidak pernah berdakwah dengan benar berimbas terhadap tingkat keimanan umat. Akibatnya, setiap tahun Ramadah tidak memiliki arti penting. Ramadan lewat tidak ada perubahan apa-apa bagi masyarakat. Yang jelek jadi bagus tidak ada.
Ramadan hanya menjadi sebuah rutinitas dan ritual belaka. Umat tidak menghayati apa makna Ramadan. Hal ini terjadi karena tidak pernah mempelajari makna Islam, makna Ramadan, tujuan Ramadan.
Kita semua harus berupa. Jangan hanya mengandalkan MUI dan ulama saja. Sudah menjadi tugas setiap orang. Ramadan dijadikan bulan yang mengubah perilaku dari baik menjadi lebih baik, dari jelek menjadi baik. Kalau tidak seperti itu, tidak ada artinya. (disampaikan kepada wartawan indopos/cdl))

Spirit Ramadan Amidhan

Oleh: Drs. H Amidhan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi, Zakat, Infaq, dan Shodaqoh

Intropeksi dan Saling Memaafkan saat Ramadan

Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah. Terutama pelaksanaan Ramadan tahun ini yang diawali tiga berkah dari Allah. Berkah pertama adalah selesainya pelaksanaan pemilu legistatif dan presiden dengan damai. Kedua, terungkapnya jaringan teroris yang meledakan Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton. Meskipun tokoh utamanya belum tertangkap. Terakhir, awal Ramadan ditetapkan bersamaan dari dua sistem rukiyah dan hisab. Kedua-duanya jatuh pada Sabtu (22/8).
Dari ketiga berkah tersebut, isi dan tema Ramadan tentunya harus ditingkatkan sedemikian rupa. Ramadan diupayakan diisi penuh dengan peribadatan, baik yang wajib maupun yang sunah.
Ibadah wajib tentunya puasa, zakat, dan sholat. Sedangkan ibadah sunah seperti sholat tarawih, tadarus membaca al-Quran, dan iktikaf. Tadarus dilakukan tidak hanya saat Ramadan saja. al-Quran satu-satunya kitab suci yang dibaca mendapatkan pahala. Saat Ramadan pahala dilipatgandakan. Dari 10 bisa menjadi 700 kali
Selama Ramadan, perlu dilakukan banyak intropeksi diri atau muhasabah. Baik perseorangan, kelompok, maupun negara. Dalam QS. al-Hasyr (59) ayat 18 “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Tentu saja intropeksi ini melibatkan lembaga atau organisasi. Menurut saya, kenapa Islam di Indonesia masih terpuruk, tidak dapat maju-maju dan bersatu karena tidak pernah intropeksi. Saya akui, partai-partai yang berbasis Islam dalam pemilu lalu kalah total.
Bagaimana ke depan negara ini dikelola dengan presiden dan wakil presiden yang baru. Meskipun presidennya sama. Hanya wakilnya yang ganti. Kabinet yang baru. Bagaimana kedepan ini tidak mudah. Karena kita diancam krisis pangan, energi, pemanasan global sudah jadi perhatian sedunia.
Disamping itu, saya menyarankan agar orang Indonesia melakukan mushafahah atau berjabt tangan. Berjabat tangan merupakan simbol saling memafkan. Ketika pemilu, tidak mustahil kita berbeda pilihan. Bahkan dalam satu keluarga maupun antar ulama. Jangan sampai konflik berkelanjutan. Semuanya dianggap selesai dan saling memafkan, terutama di dalam keluarga.
Di dalam hal-hal yang lain, peningkatan dakwah dalam bulan Ramadan perlu dilakukan. Dari segi jumlah maupun mutu. Kualitas dan kuantitas. Kalau jumlah tentunya frekuensi diperbanyak. Disamping itu, perlu dilakukan diskusi dan dialog untuk mempelajari dan memahami al-Quran dengan benar.

Kaget dengan operasi polisi
Tahun ini kita semua dikejutkan oleh operasi cipta kondisi yang dilakukan kepolisian. Polisi mau mengawasi dakwah. Mereka akand atang ke masjid-masjid dan tempat ceramah. Mana-mana yang dianggap provokasi dan melanggar hukum.
Saya menyarankan agar dakwah yang dilakukan seperti biasanya. Tema-tema yang diusung adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Persaudaraan di kalangan muslimin dan umat beragama.
Bagi saya, operasi yang dilakukan polisi tidak tepat dan terlalu berlebihan. Menanggulangu teroris bukan dakwah yang diawasi. Jangan apriori (secara langsung) terorisme dilekatkan dengan Islam. Kita semua korban dari global war of terorism. Sejatinya, tidak ada teroris dari Indonesia. Semuanya datang dari luar. Ada ground movement. Hal itu harus diatasi dengan menyebarkan intelijen.
Teroris itu mereka semua sembunyi-sembunyi. Tidak terang-terangan. Percuma dan mubazir mengawasi dakwah yang terbuka. Malahan bisa menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat dengan mengawasi ketat.
Lagi pula, polisi tidak tidak jelas mendeskripsikan seperti apa yang dimaksud dengan provokasi dan melanggar hukum. Pokoknya tidak tepat. Seharusnya pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat bekerja sama. Kerjasama itu, tidak boleh didahului dengan kecurigaan. Pengawasan yang dilakukan polisi bisa mencederai kerjasama yang akan dilakukan. Kalau sudah curig apa jadinya.
Ke depan, umat Islam harus mempererat komunikasi di dalam rumah tangga terkecil dan lingkungan sekitar. Jangan sampai ada anggota keluarga yang pergi satu malam, satu minggu, satu bulan hilang. Harus ditanyakan kenapa belum pulang. Broken home itu bisa jadi lahan teroris. (*)

boks suasana puasa di kandang FPI

Suasana Puasa di Markas Front Pembela Islam (FPI)
Warung Nasi Boleh Buka, Siap Lakukan Pemantau

Front Pembela Islam (FPI) merupakan organisasi masa yang sering melakukan sweeping terhadap tempat hiburan yang buka di bulan puasa. Tak jarang aksi tersebut berujung dengan kekerasan. Tapi, bagaimana suasana puasa di markas besar FPI di Jalan Petamburan III Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat.

DEDI MIRWAN, Jakarta

Jalan Petamburan III nampak sepi. Puluhan warung nasi yang selalu ramai di siang hari tidak lagi terlihat. Bahkan dua buah warung nasi padang yang bersebelahan dengan Masjid Jami Al-Islah memilih untuk menutup warungnya. Sedangkan warung yang menjual bahan kebutuhan pokok tetap buka. Sedangkan puluhan pemuda memilih untuk berkumpul di masjid sambil tidur siang.
“Disini tidak ada yang melarang untuk buka saat puasa. FPI juga tidak pernah meminta kami untuk menutup warung,” kata Mahmud penjual warung nasi, Sabtu (22/8).
Dikatakannya, jika ada warung yang tutup itu hanya kesadaran sosial untuk menghormati orang yang sedang berpuasa. Namun, ada juga warung nasi yang baru buka disore hari menjelang berbuka.
“Kalau warung saya ditutup, masa dapat uang dari mana. Bagaimana membiaya hidup keluarga saya,” kilah pria asal Klaten ini.
Menurutnya, terjadi penurunan jumlah warga yang makan secara dratis saat puasa. Untuk mencegah kerugian, jumlah makan yang disajikan juga ikut dikurangi. “Ada saja yang datang untuk makan. Kebanyakan merupakan sopir mikrolet dan kuli bangunan,” katanya.
Tokoh masyarakat Petamburan Herman mengatakan, tidak ada instruksi khusus dari FPI kepada setiap warung nasi untuk menutup tokonya. Warung nasi yang buka harus menutup tempatnya menggunakan kain agar tidak terlihat dari luar.
“Kalau mau makan di dalam saja. Jangan terlihat keluar. Tidak enak dengan warga yang sedang puasa,” terang warga yang tinggal di Gang Paksi Rt 3/3 ini.
Diakuinya, warga sekitar tidak pernah memaksa pemilik warung untuk tutup. Warga juga menyadari bahwa mereka mencari nafkah. Selain itu, barang-barang yang dijual halal. “Kalau toko sembako semuanya masih buka. Yang harus ditutup pakai kain adalah warung yang menjual makanan jadi atau siap makan saja,” paparnya.
Herman menceritakan, sebelum ada FPI, warung masih memang tetap buka saat puasa. Keberadaan ormas yang dipimpin Habib Rizieq Syihab ini hanya memberantas tempat-tempat maksiat dan menjual minuman keras saja. Namun, jika ada warung yang membandel saat puasa akan mendapatkan teguran dari masyarakat maupun FPI.
“Beberapa tahun yang lalu disini masih banyak warung miras. Apalagi di Petamburan bagian belakang. Anak muda juga tidak segan-segan untuk minum miras di pinggir jalan. Tapi semenjak ada FPI, sudah tidak ada lagi yang berani meminum bahkan menjualnya,” jamin kakek berusia 55 tahun ini.
Salah satu pemuda Syarif Hidayat mengaku, ketika puasa pemuda lebih sering berkumpul di masjid. Selain untuk istirahat, ada juga yang datang untuk mengaji. Selama Ramadhan, remaja di sekitar Petamburan III biasanya sudah memiliki kegiatan. Dalah satunya, pengajian rutin setiap malam Kamis.
“Ada juga yang datang hanya untuk tidur,” Syarif mengaku.
Terpisah, Wakil Sekjen FPI Sholeh Mahmud dalam sebuah acara televisi menegaskan, FPI akan melakukan pemantauan tempat-tempat hiburan yang tetap buka saat bulan Ramadhan. Karena, tempat hiburan tersebut sudah melanggar peraturan daerah (Perda). “Kita hanya memantau buka melakukan sweeping. Pemantau hanya di daerah yang mempunyai perda saja. Maunya Perda berlaku sepanjang tahun,” katanya.
Sholeh mengaku, alasan pemantauan dilakukan hanya saat Ramadhan karena Perda yang dibuat juga berlaku di bulan Ramadhan. Kalau hanya mengandalkan polisi dan pemda untuk menindak tempat-tempat hiburan tidak cukup.
“Dua tahun yang lalu ketika FPI tidak pernah melakukan pemantau, banyak tempat hiburan yang nekad melanggar Perda dan buka saat puasa. Pemda tidak berani untuk menindaknya. Makanya FPI turun lagi untuk memantau,” urainya.
Disinggung mengenai aksi kekerasan ketika FPI melakukan sweeping, kata Sholeh, terjadi akibat adanya provikasi dari sejumlah orang yang tidak senang dengan tindakan FPI. Anggota yang sedang melakukan konvoi sering dilempar batu, bom molotov, bahkan panah.
“FPI hanya membela diri. Kekerasan yang dilakukan akibat terblow up media. FPI cinta damai,” tegasnya. (*)

Petrokimia Bangun Pabrik

PT Petrokimia Bangun 130 Pabrik Pupuk Petroganik

SUBANG – PT Petrokimia Gresik akan membangun 130 pabrik pupuk petroganik di seluruh Indonesia selama 2009. Hingga kini, pabrik yang diresmikan pada 10 Juli 1972 ini baru memiliki 51 pabrik. Pabrik terakhir yang diresmikan ada di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Pabrik yang dibangun dengan bekerjasama dengan PT Simpang Jaya Dua ini mampu memproduksi pupuk organik sebanyak 30 ton dalam satu hari. Pada 2010 jumlah pabrik petrorganik akan ditambah menjadi 200 buah.
“Pabrik ini adalah waralaba dari Petrokimia. Petrokimia hanya menyediakan alat. Sedangkan pengelolaan dilakukan PT Simpang Jaya Dua. Kita akan membangun pabrik serupa di seluruh Indonesia,” terang Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Arifin Tasrif usai meresmikan pabrik, Jum’at (21/8).
Turut hadir dalam peresmian, Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo, Bupati Subang Eep Hidayat, Anggota DPR, Maruarar Sirat dan Ade Komarudin.
Dikatakan Arifin, hingga akhir 2009, Petrokimia menargetkan ada 130 pabrik petroganik yang dapat beroperasi. Diperkirakan, satu unit pabrik mampu menghasilkan 20-30 ton per hari. Sehingga pada akhir tahun, jumlah produksi pupuk organik mencapai 1 juta ton lebih.
“Pemakaian pupuk organik akan mengurangi pemakaian pupuk kimia. Saat ini, jumlah lahan padi di Indonesia mencapai 11-12 juta hektar. Setiap tahun dibutuhkan 2 juta ton pupuk per hektar per tahunnya. Jika dikalikan dengan jumlah lahan yang ada, dibutuhkan pupuk sebanyak 24 juta ton per tahunnya,” kata Afirin.
Untuk membangun sebuah pabrik petroganik, lanjut Arifin, dibutuhkan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Jumlah tersebut hanya untuk penyediaan alat-alat pengolahan pupuk. Tidak termasuk penyediaan lahan dan bangunan.
“Petrokimia menjamin, akan membeli seluruh produksi pupuk organik yang dihasilkan. Pupuk yang sudah jadi langsung dikemas dengan karung yang diberi label Petrokimia. Pemilik pabrik tidak perlu lagi repot memasarkan produknya,” pungkasnya.
Petrokimia membeli pupuk organik yang sudah jadi dari tangan produsen sebesar Rp 1.130. Sedangkan pupuk-pupuk tersebut dijual lagi ke tangan petani dengan harga Rp 500 per kilogramnya. Penurunan harga terjadi karena pupuk organik masuk dalam kategori pupuk yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
“Setiap orang dapat menjalin kerjasama dengan Petrokimia untuk membangun pabrik serupa. Syaratnya utamanya ada dua, yaitu ketersediaan bahan baku dan aliran listrik,” katanya.
Menurut Arifin, pemakaian pupuk organik dapat mengembalikan keseimbangan tanah yang rusak akibat pupuk kimia. Tanah yang rusak akan segar kembali, namun membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Teknisi pabrik pupuk petroganik, Heri Susanto mengatakan, untuk mengolah pupuk sebanyak 250 kilogram dibutuhkan waktu selama 20 menit. Dalam 8 jam produksi dihasilkan pupuk sebanyak 10 ton.
“Tahap awal, bahan baku mentah dimasukan dalam mesin cruser untuk memacahkan bahan. Selanjutnya masuk ke mixer untuk menyatukan. Baru dimasukan ke fan granulator untuk membuat pupuk menjadi butiran. Pupuk yang keluar dari fan granulato disebut pupuk curah. Kemudian pupuk curah dimasukan kembali ke rotar hydrayer untuk dimatangkan dan dikemas,” jelas Heri.
Dalam 250 kilogram pupuk yang diproses, terdapat berbagai bahan baku, yaitu kotoran sapi sebanyak 125 kilogram atau 50 persen, kotoran ayam 85 kilogram atau 34 persen, mixtro atau zat penurun 2,5 kilogram atau 1 persen, dan kaptan 37,5 kilogram atau 15 persen.
“Semua bahannya organik. Tidak ada bahan kimianya. Mixtro dan Kaptan merupakan bahan baku yang disediakan dari PT Petrokimia,” katanya.
Saat ini, jumlah tenaga kerja baru ada 15 orang untuk satu shif. Kalau semuanya sudah lengkap, akan dilakukan penambahan pegawai sebanyak 30 orang. Sehingga jam kerja dibagi 3 shif.
Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo mengaku, akan berkomitmen serius untuk memberikan bantuan modal kepada para investor yang ingin membuat pabrik petroganik. Petrokimia sudah siap untuk menjadi penjamin agar investor bisa mendapatkan dana.
“Selama ini investor di daerah sudah masuk dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Bank BNI. Ke depan mereka harus masuk ke perbankan. Sehingga dana PKBL dapat diberikan kepada orang lain yang juga membutuhkan,” urainya.
Bupati Subang Eep Hidayat mengatakan, jumlah lahan padi di Subang seluas 80 ribu hektar. Jumlah produksi setiap tahunnya mencapai 1,1 juta ton. Hal ini membuat Subang sebagai penyumbang padi terbanyak di Jawa Barat.
“Akibat penggunaan pupuk kimia, lahan menjadi kritis. Sehingga petani harus menggunakan pupuk organik. Beras yang dihasilkan juga sehat dan berkualitas,” harapnya. (cdl)