Jumat, 11 September 2009

spirit ramadan Anwar Abbas

Oleh:
Dr Anwar Abbas MM MAg*
*Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi

Ada Cewek Seksi,
Alihkan Pandangan

Puasa melatih seseorang untuk menahan hawa nafsu. Namun, ada saja hal-hal yang membuat orang tergoda. Salah satunya orang-orang yang berpakaian tidak pantas. Banyak sekali anak muda berpakaian minim dan menunjukkan auratnya di depan orang banyak.
Di dalam Alquran sudah dijelaskan, kalau kita melihat sesuatu misalnya orang berpakaian tidak senonoh, maka kita harus mengalihkan pandangan ke bawah. Jangan sampai pemandangan tersebut mengganggu diri kita.
Kalau manusia melihat ada orang yang menunjukkan aurat atau berpakaian tidak pantas tidak menjadi masalah. Asalkan kita langsung mengalihkan pandangan mata ke tempat atau tujuan lainnya. Persoalan tentang berkurangnya pahala puasa yang kita dapatkan tidak perlu dipikirkan.
Sebab, persoalan pahala puasa merupakan urusan Allah. Hanya Allah yang mengetahui seberapa besar pahala yang kita dapatkan. Orang yang berpuasa dan menghindarkan diri dari hal-hal yang merusak puasanya tentunya akan mendapatkan pahala yang tinggi pula. Namun, jika orang yang berpuasa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama, maka pahalanya akan berkurang.
Orang yang membuka aurat sudah jelas melakukan dosa. Apalagi kalau mereka sengaja melakukannya dan menunjukkan di depan orang yang sedang berpuasa. Tentunya dosa yang didapatkan berlipat-lipat.Saya merasa, seandainya kalau manusia bisa menempatkan diri sebagai hamba yang baik dan menempatkan Tuhan di atas segala-galanya. Pasti dia bisa mengendalikan hawa nafsu tersebut. Manusia harus menjadikan Tuhan sebagai robnya.Sekarang ini banyak sekali orang yang mempertuhankan hawa nafsu dan orang yang mempertuhankan Allah sebagai tuhannya.
Orang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu berarti dia telah mempertuhankan hawa nafsunya. Bukan mempertuhankan rob yang sebenarnya. Oleh karena itu, Ramadan ini salah satu hikmahnya adalah melatih orang untuk tidak mempertuhankan hawa nafsu. Tetapi untuk melatih diri menjadikan Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan.Cara melatih diri tersebut sangat banyak. Melatih diri perlu kesabaran.
Manusia diberitahu dan diajarkan sebagai hamba yang harus berbakti kepada Allah. Setiap perilaku dan tindak tanduk manusia harus sesuai dengan keinginan Allah. Permasalahannya, dalam diri manusia ini terdapat hawa nafsu. Hawa nafsu tersebut ditunggangi setan. Setan itu selalu menggoda dan menunggangi manusia untuk keluar dari garis ketentuan yang sudah ada. Suka-suka manusia tergoda dan mereka menyimpang.
Agar tidak menyimpang, manusia harus membangun kesabaran. Manusia harus melatih, menuntun, dan mengondisikan. Puasa ini juga mengondisikan. Dalam kehidupan, peran lingkungan sangat besar. Kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan tingkat kecerdasan. Tetapi juga oleh lingkungannya. Lingkungan akan membentuk perilaku dan kesadaran manusia. Itu merupakan fungsi dari puasa.
Supaya tidak mudah tergoda, kesadaran kepada ketuhanan harus lebih ditingkatkan. Caranya dengan melaksanakan puasa. Selama puasa, manusia melakukan pertarungan melawan hawa nafsunya. Melawan keinginan untuk makan, minum, dan lainnya. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang akan kita menangkan. Ada yang memenangkan hawa nafsu dan ada juga yang memenangkan Tuhannya.
Melatih diri untuk selalu memenangkan Tuhannya sangat penting. Puasa merupakan salah satu instrumen untuk menciptakan manusia yang baik. Di samping itu, masih ada peribadatan lainnya yang sangat penting. Di antaranya, salat, zakat, dan naik haji. Semua instrumen tersebut untuk melatih manusia agar lebih dekat dengan Tuhan. Sebagai hamba yang baik, manusia selalu berusaha mendekatkan diri dengan Tuhan. Kalau sudah mendekatkan diri, semuanya akan berjalan dengan sendirinya. Manusia tidak akan lagi mudah tergoda dengan apapun. Puasa, salat, zakat, naik haji semuanya adalah syariat.
Syariat adalah jalan yang bisa mengondisikan dan membawa diri kita agar dekat dengan Tuhan. Misalnya, kalimat yang dibaca saat salat adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan semua. Ada sebuah kesadaran insaniah yang menunjukkan dirinya lemah dan Yang Maha Kuat adalah Tuhan. Ibadah-ibadah ini mempunyai nilai. Bisa jadi instrumen yang bisa membuat kita lebih baik. Sesuai ketentuan dari Allah. (disampaikan kepada wartawan INDOPOS/cdl)

Tidak ada komentar: