3 Menteri Menguat
JAKARTA – Sejumlah nama calon menteri dalam kabinet yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono mulai menguat. Diperkirakan 3 nama akan kembali duduk sebagai menteri dalam kabinet baru tersebut. Ketiga nama tersebut adalah Sri Mulyani menteri Keuangan, Hatta Rajasa, Menteri Sekertaris Negara, dan Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Pengamat Politik dari Lambaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Lili Romli mengatakan, kemungkinan terpilihnya Sri Mulyani untuk keduakalinya sebagai menteri keuangan cukup besar. Selama bertugas hampir 5 tahun ini, kinerja wanita yang juga menjabat sebagai menteri koordinator bidang ekonomi memiliki track record yang bagus.
“Sri Mulyani berhasil melakukan reformasi birokrasi di Dirjen Pajak. Selain itu, dia juga mampu membuat kebijakan, gaji seseorang dibayar sesuai dengan beban kerja yang telah dilakukannya,” kata Lili ketika dihubungi INDOPOS, Sabtu (5/9).
Menurutnya, Sri Mulyani sangat diandalkan SBY di sektor ekonomi. Selain itu, wanita asal Lampung ini berasal dari profesional. Sehingga tidak mudah diintervensi partai politik.
“Sri Mulyani dan Boediono ketika masih menjadi menteri menjadi unjung tanduk SBY. Apalgi sekarang Boediono jadi wakil presiden. Peluang dipertahankannya sangat besar,” terangnya.
Bagi Lili, tantangan yang terberat bagi Sri Mulyani adalah merubah perilaku orang-orang yang ada di dalam birokrasi. Sebab, sudah menjadi semacam kultur dalam birokrasi untuk melakukan penyimpangan.
“Kalaupun Sri Mulyani tidak menjadi menteri keuangan. Kemungkinan di menjadi Menteri Koordintor bidang Ekonomi. Sedangkan calon penggantinya adalah Hatim Bakri dan Raden Pardede,” urainya.
Mengenai Hatta Rajasa, kata Lili, kinerjanya cukup berhasil sebagai Menteri Sekertaris Negara. Meskipun sebelumnya sempat gagal sebagai menteri perhubungan. Jasa politisi dari PAN tersebut cukup besar untuk pemerintahan SBK-JK. Terlebih lagi, Hatta merupakan ketua tim sukses SBY-Boediono.
“Peluang Hatta juga besar. Dia pasti kembali terpilih menjadi menteri,” urainya.
Dilanjutkan Lili, meskipun tidak terpilih sebagai menteri sekertaris negara kembali, Hatta tetap diangkat menjadi pejabat penting. Kemungkinan, politisi yang berambut putih tersebut akan duduk sebagai menteri koordinator bidang kesejahteraan sosial atau menteri sosial.
“Hatta pasti dipakai kembali oleh SBY. Kalau dia menjadi menko kesra, posisinya akan digantikan Sudi Silalahi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekertaris Kabinet,” tegasnya.
Sedangkan Jero Wacik, alasan SBY mempertahankannya karena dia berasal dari Partai Demokrat. Bukan karena kinerjanya selama menjadi menteri kebudayaan dan pariwisata. Sebab, selama ini kinerja pria asal Bali tersebut pas-pasan. Bahkan cenderung kurang bagus.
“Tidak banyak terobosan yang dilakukan Jero Wacik selama menjadi menteri. Bahkan banyak kebudayaan Indonesia yang diklain pihak asing selama masa kepemimpinannya,” ungkap Lili.
Menurutnya, orang-orang yang dipilih sebagai menteri harus orang-orang yang mampu bekerja dengan maksimal. Menteri harus bisa bekerja seperti yang diucapkan SBY sebelumnya.
“Harus orang-orang yang mempunyai keahlian dan kompetensi untuk mendukung usahanya. Saya masih menunggu komitmet SBY untuk mengimplementasikan ucapannya tersebut. SBY harus komitmen,” paparnya. (cdl)
JAKARTA – Sejumlah nama calon menteri dalam kabinet yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono mulai menguat. Diperkirakan 3 nama akan kembali duduk sebagai menteri dalam kabinet baru tersebut. Ketiga nama tersebut adalah Sri Mulyani menteri Keuangan, Hatta Rajasa, Menteri Sekertaris Negara, dan Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Pengamat Politik dari Lambaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Lili Romli mengatakan, kemungkinan terpilihnya Sri Mulyani untuk keduakalinya sebagai menteri keuangan cukup besar. Selama bertugas hampir 5 tahun ini, kinerja wanita yang juga menjabat sebagai menteri koordinator bidang ekonomi memiliki track record yang bagus.
“Sri Mulyani berhasil melakukan reformasi birokrasi di Dirjen Pajak. Selain itu, dia juga mampu membuat kebijakan, gaji seseorang dibayar sesuai dengan beban kerja yang telah dilakukannya,” kata Lili ketika dihubungi INDOPOS, Sabtu (5/9).
Menurutnya, Sri Mulyani sangat diandalkan SBY di sektor ekonomi. Selain itu, wanita asal Lampung ini berasal dari profesional. Sehingga tidak mudah diintervensi partai politik.
“Sri Mulyani dan Boediono ketika masih menjadi menteri menjadi unjung tanduk SBY. Apalgi sekarang Boediono jadi wakil presiden. Peluang dipertahankannya sangat besar,” terangnya.
Bagi Lili, tantangan yang terberat bagi Sri Mulyani adalah merubah perilaku orang-orang yang ada di dalam birokrasi. Sebab, sudah menjadi semacam kultur dalam birokrasi untuk melakukan penyimpangan.
“Kalaupun Sri Mulyani tidak menjadi menteri keuangan. Kemungkinan di menjadi Menteri Koordintor bidang Ekonomi. Sedangkan calon penggantinya adalah Hatim Bakri dan Raden Pardede,” urainya.
Mengenai Hatta Rajasa, kata Lili, kinerjanya cukup berhasil sebagai Menteri Sekertaris Negara. Meskipun sebelumnya sempat gagal sebagai menteri perhubungan. Jasa politisi dari PAN tersebut cukup besar untuk pemerintahan SBK-JK. Terlebih lagi, Hatta merupakan ketua tim sukses SBY-Boediono.
“Peluang Hatta juga besar. Dia pasti kembali terpilih menjadi menteri,” urainya.
Dilanjutkan Lili, meskipun tidak terpilih sebagai menteri sekertaris negara kembali, Hatta tetap diangkat menjadi pejabat penting. Kemungkinan, politisi yang berambut putih tersebut akan duduk sebagai menteri koordinator bidang kesejahteraan sosial atau menteri sosial.
“Hatta pasti dipakai kembali oleh SBY. Kalau dia menjadi menko kesra, posisinya akan digantikan Sudi Silalahi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekertaris Kabinet,” tegasnya.
Sedangkan Jero Wacik, alasan SBY mempertahankannya karena dia berasal dari Partai Demokrat. Bukan karena kinerjanya selama menjadi menteri kebudayaan dan pariwisata. Sebab, selama ini kinerja pria asal Bali tersebut pas-pasan. Bahkan cenderung kurang bagus.
“Tidak banyak terobosan yang dilakukan Jero Wacik selama menjadi menteri. Bahkan banyak kebudayaan Indonesia yang diklain pihak asing selama masa kepemimpinannya,” ungkap Lili.
Menurutnya, orang-orang yang dipilih sebagai menteri harus orang-orang yang mampu bekerja dengan maksimal. Menteri harus bisa bekerja seperti yang diucapkan SBY sebelumnya.
“Harus orang-orang yang mempunyai keahlian dan kompetensi untuk mendukung usahanya. Saya masih menunggu komitmet SBY untuk mengimplementasikan ucapannya tersebut. SBY harus komitmen,” paparnya. (cdl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar