Selasa, 10 Maret 2009

Pelantikan Sekda Tangsel

Pelantikan Sekda Tangsel Terganjal Mendagri

KOTA TANGSEL – Rencana pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beserta perangkat lainnya yang dijadwalkan Kamis (12/3) mendatang terancam batal. Pasalnya, hingga kini Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) belum juga turun.
Penjabat Walikota Tangsel M Shaleh mengatakan, belum turunnya surat keputusan Mendagri mengenai Sekda Kota Tangsel dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan. Tertundanya pelantikan membuat penetapan pejabat struktur lainnya ikut terganggu. Hal tersebut dapat memicu ketidakstabilan pemerintahan.
"Kalau mau jalan pemerintahan harus ada strukturnya. Tidak cukup walikota saja. Perlu ada sekretaris daerah dan jajaran lain. Kalau itu saja tidak cepat, bisa semakin repot," ungkap Shaleh, kemarin.
Ditegaskan Shaleh, penetapan Sekda Kota Tangsel menjadi motor bagi pemerintahan. Terutama bagi persiapan struktur lainnya yang dibutuhkan pemerintah daerah. Sekaligus pengisian posisi bagi pejabat yang terpilih nanti.
Untuk itu, sambung dia, dirinya berencana kembali mendatangi Mendagri Mardiyanto di kantornya. Mendagri akan didesak agar segera mengeluarkan surat pelekantikan Sekda Kota Tangsel.
“Saya akan meminta mendagri segera mengeluarkan surat tersebut. Sebab, surat tersebut harus diketahui dan ditandatangani Mendagri,” kilah Shaleh.
Mengenai nama-nama pejabat yang akan menempati posisi struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Kota Tangsel, Shaleh mengaku, sudah mendapatkan usulan nama-namanya. Sebanyak 35 pejabat eselon II dan III berasal dari Provinsi Banten. Sedangkan 41 pejabat dari Pemkab Tangerang.
"Tangsel hanya butuh 16 pejabat eselon II sedangkan yang diusulkan cukup banyak. Jadi harus ada yang dicoret," tuturnya.
Mengenai komposisi pejabat di kota Tangsel, Shaleh menegaskan, tetap menggunakan rasio 60:40. Yakni 60 persen pejabat asal provinsi dan 40 persen pejabat asal Kabupaten Tangerang. Angka tersebut merupakan komposisi yang ideal bagi Kota Tangsel.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kabupaten Tangerang Tb Bayu Murdani meminta, pelantikan pejabat di kota Tangsel harus lebih cepat. Karena jadwa kerja pemerintahan Tangsel sangatlah padat. Sedangkan waktu kerja yang diatur undang-undang sangat singkat. Jadi tidak boleh ada penundaan dalam persiapan struktur pemerintahannya.
“Agenda terpenting dari pemerintahan sementara itu adalah persiapan pemilihan kepala daerah. Itu berarti harus ada pejabat dan lembaga definitif yang mengurus,” terang politisi dari PDIP tersebut. (mg-dedi)

Sosok


Buat Hiburan Murah
Sosok Abdul Rahman di Kecamatan Ciputat Timur tentunya sudah dikenal banyak orang. Apalagi bagi orang-orang yang hobi memancing. Pasalnya, lelaki yang menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Tangerang tersebut kerap mengadakan mancing gratis disejumlah tempat pemancingan.
“Saya suka membuat hiburan yang murah. Walaupun tidak maksimal, tapi semiga dapat mnghibur orang-orang yang dating. Selain memancing, mereka juga bias mendapatkan hadiah doorprize yang sudah disediakan,” ujarnya kepada Banten Raya Post, kemarin.
Dikatakan Rahman, biasanya jumlah ikan yang disediakan untuk peserta mancing gratis mencapai 1 kuintal atau sekitar 500 ekor. Selain ikan mas, jenis ikan yang ditebarkan adalah lele. “Kadang-kadang yang disiapkan tidak terbatas. Tergantung waktu yang ada. Apakah masih memungkinkan atau tidak,” katanya.
Menurut lelaki berkacamata tersebut, jumlah orang-orang yang hobi memancing di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur sangat banyak. Saat liburan biasanya mereka sering menghabiskan waktu luang dengan memancing.
“Ada yang iseng. Ada yang hobi. Ada juga yang cuma nongkrong aja. Selain warga Ciputat, ada juga peserta yang dating dari jauh,” paparnya. (mg-dedi)

CPNS


484 CPNS Terima SK Bupati

TANGERANG – Sebanyak 484 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kabupaten Tangerang menerima surat keputusan (SK) pengangkatan dari Bupati Tangerang Ismet Iskandar, Selasa (10/3). CPNS yang mendapatkan SK terdiri dari dua kualifikasi, yaitu pelamar umum sebanyak 346 pegawai dan tenaga honorer sebanyak 138 pegawai. Pemberian dilakukan secara simbolis oleh Ismet saat Apel Pagi di Lapangan Widya Bakti Puspemkab Tangerang Tigaraksa.
Seluruh nama CPNS yang mendapatkan SK tertuang dalam dalam SK bupati tangerang nomor 813/Kep.111-Huk/2009 tanggal 1 Januari 2009 dan nomor 813/Kep.123-Huk/2009 tanggal 1 Maret 2009 tentang pengangkatan CPNS Kabupaten Tangerang 2008.
Menurut Ismet, jumlah pegawai negeri yang berada di lingkungan Pemkab Tangerang mengalami peningkatan yang cukup tajam. Namun, bagi para CPNS, merka tidakdapat langsung diangkat menjadi PNS penuh. Mereka harus mengikuti proses pelatihan prajabatan dan pendidikan.
“Satu hal yang harus dipahami oleh para pegawai. Perjanjian kerja di lingkungan pegawai negeri dikenal dengan perjanjian satu pihak. Artinya, hak dan kewajiban pegawai sudah ditentukan Negara. Pegawai tidak bisa menawar sekalipun kebijakan yang ada tidak sesuai dengan mereka,” ujar Ismet.
Ditegaskan Ismet, pilihan bagi para pegawai hanya ada dua. Pertama menerima ketentuan atau aturan yang berlaku atau melepaskan status sebagai pegawai negeri.
“CPNS yang baru mendapatkan SK pengangkatan tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti seluruh ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk mengikuti apel pagi. Bagi CPNS yang tidak hadir dalam apel kali ini akan dicatat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan diberikan peringatan,” Ismet Menambahkan.
Ismet juga mengingatkan, setiap CPNS dan PNS harus bersikap netral dari pengaruh golongan maupun partai politik tertentu dalam Pemilu mendatang. Pegawai harus memperhatikan rambu-rambu dan aturan yang berlaku.
Namun, dalam pelaksanaan pemilu nanti, tidak ada larangan bagi PNS dan CPNS untuk memilih dan tidak memilih atau masuk golongan putih (golput) calon yang sudah ditetapkan. Setiap orang bebas menentukan pilihan mereka masing-masing.
“Penerimaan CPNS melalui seleksi dan pertimbangan kebutuhan tenaga menurut formasi yang sudah ditentukan. Makanya penempatan CPNS harus sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, dan kemampuan mereka,” pungkas Ismet. (mg-dedi)

Senin, 09 Maret 2009

Lion Air Tergelincir di BSH


Pesawat Lion Air Tergelincir di BSH

TANGERANG – Kecelakaan transportasi udara kembali terjadi di Indonesia. Kali ini kecelakaan menimpa sebuah pesawat jenis Boeing MD 90 milik maskapai Lion Air dengan nomor registrasi PK LIL tergelincir di runway atau landasan pacu terminal I titik 25 kiri Bandara Soekarno-Hatta (BSH) Tangerang, Senin (9/3) sore.
Beruntung tidak ada korban yang terjadi dalam insiden kali ini. 166 orang penumpang berikut 6 awak pesawat tujuan Makasar-Jakarta tersebut selamat. Hanya beberapa penumpang saja yang mengalami shock. Akibat tergelincirnya pesawat Lion Air tersebut, landasan pacu terminal I ditutup sementara hingga pesawat berhasil dievakuasi. Hingga kini belum diketahui penyebab utama tergelincirnya pesawat.
Informasi yang berhasil dihimpun, tergelincirnya pesawat dengan nomor penerbangan JT 793 terjadi sekitar pukul 15.55 WIB. Pesawat keluaran tahun 1998 tersebut tergelincir ketika sedang landing atau mendarat di landasan pacu selatan. Diduga, tergelincirnya pesawat akibat cuaca yang buruk, sebab saat insiden tersebut BSH sedang diguyur hujan lebat.
Salah seorang penumpang Mala Hayati (29) mengatakan, sebelum mendarat pesawat sempat miring. Bahkan, kecepatan pesawat yang di piloti kapten Haryanto Rasmani tersebut terasa melebihi kecepatan standar ketika akan mendarat.
"Badan pesawat mula-mula miring ke kiri. Lalu miring ke kanan. Ketika itu, saya duduk pas dijendela jadi saat melihat keluar, pesawat sangat cepat," ujarnya.
Dilanjutkan Mala, ketika badan pesawat menyentuh landasan, tiba-tiba pesawat langsung nyusruk dan menghantam landasan sebelum tergelincir beberapa ratus meter. Sayap pesawat sebelah kanan merupakan bagian yang paling keras menghantam landasan. Bagian ini juga yang menopang pesawat saat tergelincir.
"Dari bagian belakang sempat mucul kepulan asap. Ketika tergelincir seluruh penumpang langsung panik dan berteriak histeris. Beberapa penumpang juga menyebutkan nama Allah dengan keras. Namun, tidak ada penumpang yang terluka. Setelah aman, penumpang langsung keluar melalui pintu darurat," jelasnya.
Diakui Mala, ketika akan mendarat kondisi cuaca memang sedang jelek. Hujan sangat deras. Namun, sebelum mendarat pilot tidak mengumumkan akan dilakukan pendaratan darurat. Tapi, ada beberapa penumpang yang mengaku sempat mendengar pengumuman tersebut.
"Ketika pesawat tergelincir, 8 mobil pemadam kebakaran langsung mendatangi pesawat. Para penumpang yang sudah turun langsung diangkut menggunakan 4 buah bus Damri. Penumpang ditempatkan diruang tunggu terminal," ungkapnya.
Sementara itu, Manager Humas Lion Air Edward Sirait mengatakan, tidak ada kerusakan mesin yang menyebabkan tergelincirnya pesawat. Ketika pesawat akan mendarat tiba-tiba dari sebelah kiri pesawat ada angin kencang yang membuat pesawat tergelincir.
"Laporan sementara dari pilot, ketika menyentuh lansasan pacu, ada angin dari kiri yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang ada, penyebabnya adalah cuaca buruk. Penumpang tidak ada yang cidera. Semuanya sudah dievakuasi dan dipersilakan untuk pulang maupun melanjutkan perjalanan," katanya kepada sejumlah wartawan.
Dijelaskan Edward, pesawat berangkat dari Ujung Pandang (Makasar-red) sekitar pukul 14.35 WIT atau pukul 13.35 WIB. Pesawat mendarat sekitar pukul 15.30 WIB. Ketika berangkat dari Makasar, tidak ada catatam khusus pada pesawat atau pesawat laik untuk terbang. Penumpang baru dievakuasi sekitar pukul 15.50 WIB.
"Hingga kini pesawat masih ada di landasan. Pesawat tersebut tergelincir sekitar 100-200 meter. Roda pesawat terbenang di dalam lumput. Tidak ada laporan kerusakan apapun," kata Edward didampingi Chif Safety Officer Lion Air Kapten Aviori.
Menurut Edward, pendaratan yang dilakuka pilot bukan kategori pendaratan darurat. Sebab, tidk ada kerusakan mesin pesawat atau gangguan apapun. Pilot juga tidak mengumumkan adanya pendaratan darurat.
Edward mengaku, hingga kini belum mengetahui penyebab utama tergelincirnya pesawat. Sebab, pesawat sudah diberikan garis kuning. Setiap orang tidak boleh memasuki ke dalam pesawat sebelum ada pihak berwenang dalam hal ini Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Dengan tergelincirnya pesawat, pasti terjadi penundaan keberangkatan dan pendaratan sejumlah pesawat. Dari Lion Air saja ada 15 penerbangan yang dipastikan akan tertunda," katanya.
Dihubungi terpisah, bagian Officer in Charge (OIC) BSH mengatakan, lansasan pacu sebelah selatan ditutup untuk sementara. Proses evakuasi pesawat masih menunggu peralatan. Hanya satu lansasan sebelah utara saja yang digunakan.
"Jumlah penumpang dan penerbangan yang akan delay (penundaan-red) belum diketahui. Saat ini KNKT masih melakukan pertemuan dengan administrator bandara (Adban). Kemungkinan proses evakuasi akan dilakukan pukul 00.00 WIB. Diperkirakan hal tersebut dapat dilakukan lebih awal jika peralatn sudah datang," ujar Ruyana petugas OIC. (mg-dedi)

Bos Bakmi Japos Aniaya


Bos Bakmi Japos Aniaya Isteri dan Mertua

KOTA TANGSEL – Sikap Hengky Tjoa Heng Lie dalam kehidupan sehari-hari tidak patut dicontoh. Bos Bakmi Japos tersebut tega menganiaya isterinya Wina Tau Hian Hoey dan mertuanya Evelin di Bakmi Japos Jalan MH Thamrin Bintaro Sektor VII Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/3) lalu. Akibat penganiayaan ini, Wina mengalami luka pada pelipis mata sebelah kiri. Sedangkan Evelin lebih parah lagi. Nenek yang sudah berumur 71 tahun tersebut mengalami luka memar di dagu dan punggung.
Selain menganiaya isteri dan mertuanya, lelaki yang menjabat sebagai Direktur di Bakmi Japos tersebut juga menganiaya dua adik iparnya Sutiyono (43) dan Suryadi (38). Sutiyono mengalami luka pada bagian pelipis mata sebelak kanan dan harus mendapatkan 8 luka jahitan. Sedangkan, Suryadi luka pada bagi mata sebelah kiri. Dalam menganiaya keempat kerabatnya tersebut, Hengky dibantu dua orang sekurity Bakmi Japos yang bernama Alex dan Adim.
Menurut Wina, peristiwa penganiayaan bermula saat adiknya Sutiyono mendatangi restoran Bakmi Japos Bintaro menggunakan sepeda motor. Sutiyono yang datang bersama isteri dan satu orang anaknya kemudian memarkirkan motornya di tempat motor delivery. Tak lama berselang, datang Alex yang mengur Sutiyono dan memintanya untuk memindahkan sepeda motor ke tempat parkir yang sudah disediakan.
"Adik saya minta kelonggaran sebentar untuk menurunkan isteri dan anaknya yang sudah tertidur. Tapi, Alex tetap tidak mau tahu. Sempat terjadi adu mulut antara adik saya dengan Alex," ujarnya kepada sejumlah wartawan, Senin (9/3).
Dilanjutkan Wina, kemudian Sutiyono melaporkan sikap sekurity yang tidak ramah tersebut ke dirinya. Lalu, Wina mendatangi Restoran Bakmi Japos dan menegur Alex. Namun, Alex yang merasa tidak bersalah langsung melimpahkan permasalahan tersebut ke Hengky.
"Saya panggil Alex dan konfirmasi. Kenapa dia tidak sopan terhadap adik saya. Kalau di bukan adik saya, berarti dia itu tamu. Seharusnya Alex menghormati setiap tamu yang datang ke restoran," tegas Wina.
Sambilo menunggu Hengky, Wina juga meminta kepada adik-adiknya untuk datang ke restoran. Setelah Hengky menghampiri Wina, sempat terjadi adu mulut antara keduanya. Hengky bahkan berusaha untuk mengadu Sutiyono dengan Alex.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Hengky kemudian kembali menemui Wina di dalam restoran. Suasana kembali memanas. Hengky kemudian memukul Suryadi yang akan berdiri. Pukulan yang dilancarkan Hengky pada bagian punggung tersebut membuat Suryadi terjatuh. Hal tersebut membuat adik perempuan Wina Lisa berteriak histeris. Teriakan tersebut membuat Alex dan Adim langsung masuk ke dalam restoran.
"Tanpa ampun kedua sekurity dan Hengky langsung memukul Saya, Sutiyono, Suryadi, dan ibu saya. Selain menggunakan tangan, mereka juga menggunakan kaki dan bangku. Ibu saya yang akan melerai juga dipukul dan diinjak-injak. Alex juga mengancam akan menusuk saya dengan senjata tajam yang dibawanya," cerita Wina.
Wina mengaku, sejak dahulu Hengky memang sering melakukan kekerasan terhadap dirinya. Bahkan ketika sedang hamil, Hengky sempat melempar Wina hingga berdarah. "Keesokan harinya, Hengky sempat mengirimkan pesan singkat bernada ancaman melalui handphone kepada adik saya. Pesan tersebut Hengky mengatakan, urusan bisnis dengan Sutiyono dan Suryadi belum selesai," pungkasnya.
Kuasa Hukum Wina, Arsil Salim mengatakan, kliennya sudah melaporkan penganiayaan yang dilakukan Hengky dan dua orang sekurity ke Polda Metro Jaya. Namun, belum sempat di berita acara perkara (BAP). Pasalnya, hasil visum dari rumah rumah sakit pemerintah belum ada. "Klien saya sudah melakukan visum ke RS Internasional Bintaro. Tapi hasilnya belum keluar. Visum dari rumah sakit pemerintah juga tidak ada," kata Arsil.
Dijelaskan Arsil, pemukulan yang dilakukan Hengky hanya pemicu saja. Peristiwa intinya adalah perselingkuhan yang dilakukan Hengky. Hengky juga berusaha menyingkirkan Wina dari Bakmi Japos. Sebab posisi Wina di Bakmi Japos adalah Presiden Direktur (Presdir)
"Wina sudah lama tidak tinggal di rumah. Sekarang dia tinggal di retoran yang ada di Bintaro. Ada orang ketiga yang membuat hubungan keduanya jadi tidak baik. Selain pemukulan dalam hal ini kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ada perselingkuhan," katanya seraya mengaku akan segera melaporkan perkara KDRT ke Polda.
Sementara itu, Hengky yang akan dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Bahkan, karyawannya tidak mengetahui keberadaan bosnya tersebut. (mg-dedi)

Buruh PT Pratama Histeris Massal

Lagi, Buruh PT Pratama Histeris Massal
KOTA TANGSEL – Untuk kesekian kalinya, buruh PT Pratama Abadi Industri Jalan Raya Serpong KM 7 Kelurahan Pakulonan Kecamatan Serpong Utara mengalami histeris massal, Sabtu (8/3). Kali ini histeris massal menimpa 15 buruh wanita pada pabrik yang memproduksi sepatu merek Nike tersebut.
Eksternal Affair Manager Nike Dian Widyanarti yang dihubungi Banten Raya Post membenarkan adanya histeris massal di PT Pratama. Namun, dirinya tidak mengetahui secara persis bagaimana sebab terjadinya histeris massal tersebut.
"Awalnya yang histeris hanya 1 orang. Namun tiba-tiba merembet ke 14 buruh perempuan lainnya," kata Dian, Senin (9/3).
Dikatakan Dian, peristiwa histeris terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Seluruh buruh yang histeris langsung dilarikan ke klinik yang berada di dalam pabrik untuk mendapatkan pertolongan. Pihak perusahaan juga memanggil paranormal untuk membantu penyembuhan korban histeris massal.
"Saya belum mengetahui buruh yang terkena histeris massal bekerja pada bagian apa. Kemungkinan besok baru diketahui. Untuk mencegah agar tidak semakin merembetnya buruh yang histeris, para buruh diminta untuk tenang dan tidak panik," papar Dian.
Sementara itu, salah satu satpam yang namanya enggan dikorankan mengaku, jumlah pekerja yang mengalami histeris massal lebih banyak dari sebelumnya. Kesurupan tersebut berawal dari seseorang yang histeris. Kemudian, merambat kepada karyawan lainnya.
"Ada ustad yang menolong, jadi kagak terlalu lama juga. Tapi sempat ganggu pekerjaan juga sih," ujarnya.
Sebelumnya, PT Pratama Abadi Industri mengalami histeris massal pada 21 November 2008 lalu. Saat itu, pekerja yang sedang sibuk bekerja, tiba-tiba mengalami histeris dan merembet kepada karyawan lainya. (mg-dedi)

Mantan Wartawan Tewas

Mantan Wartawan Majalah Kartini Tewas Membusuk
KOTA TANGSEL – Will Sertakota (70) mantan wartawan majal Kartini ditemukan tewas membusuk di rumahnya perumahan Vila Melati Mas Blok G3 no. 8 Kelurahan Pondok Jagung Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (6/3) lalu. Will ditemukan tetangganya di dalam kamar mandi. Diduga, korban sudah meninggal selama 10 hari. Pasalnya, mayat korban sudah dikerubungi lalat dan dagingnya mulai terkelupas. Mayat korban langsung dibawa ke RSUD Tangerang untuk diotopsi.
Satpam perumahan Nahri mengatakan, penemuan mayat bermula dari kecurigaan warga dan satpam terhadap kondisi rumah. Jendela rumah sudah 10 hari dibiarkan terbuka. Selain itu, lampu teras depan juga tidak kunjung dipadamkan. Padahal, biasanya lampu tersebut jarang dinyalakan.
"Warga kemudian mendatangi rumah tersebut. Setelah dipanggil beberapa kali tidak ada jawaban. Akhirnya warga sepakat untuk mendobrak pintu. Ketika kita buka kamar mandi, bau busuk langsung menyengat. Korban sudah mati membusuk. Bahkan tubuhnya sudah berubah mnjadi hitam," ucapnya.
Dikatakannya, Korban yang sudah tinggal selama tiga tahun di rumahnya, hanya hidup sendirian. keseharinnya hidup sendirian dikenal tetangga lingkungannya sebagai orang yang sombong dan tidak ramah dengan tetangga.
Pasalnya, setiap kali tetangg menyambangi rumahnya, korban selalu menuduh tetangga akan mengambil perhiasan yang dimilikinya. Bahkan, bantuan yang diberikan tetangga selalu di acuhkannya.
"Kami tidak ingin mengungkit kejelakan korban. Tetapi, begitulah keadaan korban yang selalu hidup tertutup tidak ingin menerima bantuan orang lain," beber Joni, tetangga korban.
Petugas dari Polsek Serpong Brigadir Darsono mengatakan, hingga kini petugas belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban. Di tubuh korban juga tidak ditemukan luka bekas penganiayaan. Kemungkinan, korban tewas terjatuh.
"Kita belum bisa simpulkan penyebab kematian korban. Setelah proses otopsi baru kita akan dapat ketahui hasilnya. Selain itu, kita pun masih menghubungi keluarga korban," katanya. (mg-dedi)

Jumat, 06 Maret 2009

Tanah Mahal

Biaya Pembebasan Lahan Di Tangsel Tinggi

KOTA TANGSEL - Biaya pembebasan lahan infrastruktur jalan menuju kantor Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan di Kampung Maruga, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbilang cukup tinggi. Diperkirakan, harga nilai jual objek pajak (NJOP) setiap tanah akan naik mencapai Rp 2 juta per meter perseginya.
Pejabat Pembuat Akte Tanah Kecamatan Ciputat Hans Wattimena mengatakan, tingginya harga tersebut kemungkinan karena lokasinya strategis dan banyak dijadikan sebagai kegiatan perekonomian warga. "Kami sudah coba jajaki dengan warga dan ternyata warga meminta Rp 1-2 juta per meternya," ujarnya, Jumat (6/3).
Kondisi ini tentu saja sangat memberatkan pemerintah. Padahal sesuai dengan NJOP harga tanah saat ini hanya Rp 700 ribu per meter perseginya. Kendati demikian, pihaknya masih terus akan melakukan negoisasi dengan warga sekitar agar mau menurunkan harga tanah.
"Warga sudah banyak yang tahu akan ada pelebaran dan pembangunann menuju kantor Tangerang Selatan. Dan sejauh ini sudah ada pengukuran," beber Hans.
Sementara itu, Minin (40) warga Kampung Maruga RT 04/04 mengaku, sejauh ini belum ada kesepakatan dengan pemerintah mengenai harga tanah tersebut. Sedangkan soal koordinasi dengan pemerintah, warga mengaku baru sekali pertemuan di kecamatan dan belum ada kesepakatan soal harga. Namun, warga berharap, agar ada kepastian cepat dari pemerintah soal rencana pembangunan infrastruktur jalan tersebut.
"Yang kami tahu sudah ada pengukuran, tapi belum ada kepastian harga,"ucapnya. (mg-dedi)

Obat Fogging

Obat Fogging di Dinkes Mulai Kritis

TANGERANG – Upaya Pemkab Tangerang untuk memberantsa penyakit demam berdarah dengue (DBD) terkendala banyaknya calon anggota legislatif (caleg) yang meminta organo phosphat atau obat fogging ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang. Akibatnya, stok obat fogging di Dinkes tersebut mulai kritis.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hani Herianto mengakui, banyaknya caleg partai yang meminta pasokan obat fogging dari pemerintah. Termasuk pula alat dan petugasnya. Sehingga menggangu stok obat yang tersedia di Dinkes.
"Sudah banyak yang tahu. Saya sudah ingatkan jangan fogging sembarang. Ini yang bakal merusak intensifnya pemberantasan nyamuk,” tuturnya.
Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Tangerang Yully Soenar Dewanti mengatakan, stok obat fogging memang paling banyak diminta para calon wakil rakyat. Mereka berdalih untuk kepentingan rakyat. Meski nyatanya banyak yang tidak sesuai tujuan.
Bahkan, kegiatan fogging itu lebih bernuansa politik. Terbukti dari lokasi fogging yang tidak sesuai. Lebih banyak didasarkan pada lokasi daerah pemilihan para caleg tersebut.
"Kalau fogging itu harus tahu lokasinya. Jangan bukan daerah rawan, pake difogging. Kalau begitu kan semua tahu apa maksudnya,” paparnya.
Mantan Kepala Puskesmas Pamulang tersebut menyayangkan, tindakan para caleg tadi. Seharusnya agenda politik tidak melibatkan fasilitas pemerintah. Meskpun hanya sebatas alat dan obat-obatan. Sebab semua kebutuhan tersebut digunakna untuk kepentingan rakyat.
Mengenai para caleg yang disebut menggunakan obat fogging pemerintah itu, Kabid P2PL ini enggan menyebutkan. Namun telah melaporkan tindakna tersebut ke instansi terkait. “Kadis juga tahu kan. Dia orang yang paling dulu mengingatkan larangan itu,” ucapnya. (mg-dedi)

Counter Handphone

Counter Handphone Dibobol Maling

TANGERANG – Sebuah counter handphone di Lantai 2 E-Center Blok H3a No.1 Supermal Karawaci Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dibobol kawanan maling, Jumat (6/3) dini hari. Akibatnya, ratusan voucher dan ratusan handphone berbagai merek yang disimpan di dalam sebuah brankas senilai Rp 500 juta raib digondol maling.
Peristiwa pencurian pertamakali diketahui, penjaga kios Ipeh (25) sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika akan membuka gembok, dirinya kaget melihat gembok sudah rusak tidak hanya itu saja, barang-barang yang disimpan dalam brankas sudah terkuras.
"Begitu saya masuk ke dalam, kondisi toko sudah acak-acakan, semua berantankan. Dan saya langsung lemas, tidak lama saya melaporkan itu ke petugas keamanan mal ini,” ucapnya.
Tita, karyawan toko AGAPE yang bersebelahan dengan lokasi mengatakan, pembobolan di Supermal Karawaci sudah sering terjadi. Hingga kini, petugas tidak pernah menangani dengan serius. Penambahan keamanan juga tidak dilakukan.
“Dalam brankas tersebut, berisi handphone titipan dari 4 toko. Ruginya pasti banyak,” katanya.
Marketing and Communication Assisten Manager Supermall Karawaci Eni Rohaeni mengatakan, Eko pemilik toko tidak langsung melaporkan pencurian ke petugas keamanan, melainkan langsung ke Polsek Curug. Namun, Eko juga salah polsek, pasalnya Supermal masuk Polsek Kelapa Dua. Bukan Curug lagi.
“Pencurian pasti dilakukan orang dalam. Tidak ada kerusakan yang cukup parah di dalam counter, kilahnya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kelapa Dua AKP Ojo Ruslan mengtakan, kasus masih dalam tahap penyelidikan. Bahkan petugas sudah menurunkan seekor anjing pelacak untuk mencari jejak pelaku.
"Yang jelas saat ini, kasusnya masih terus kita kembangkan karena pelaku sudah dapat kita identifikasi," pungkas Ojo. (mg-dedi)

Korupsi PDAM TKR

Korupsi di PDAM TKR Dibuka Kembali

TANGERANG – Lembaga Independent Pemantau Pelaku Korupsi (Lippkor) kembali berhasil membuka kembali dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan putera pertamanya Ahmed Zaki Iskandar di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang.
Bahkan, laporan Lippkor sudah ditanggapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan surat balasan nomor: R-432/40-43/01/2009 tertanggal 30 Januari tentang tanggapan atas pengaduan Masyarakat perihal laporan dugaan kasus KKN di PDAM TKR Kabupaten Tangerang yang melibatkan Bupati Tangerang.
Namun, dalam surat balasan tersebut, KPK hanya menyerahkan kasus tersebut untuk diteruskan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat bukannya Kejati Banten.
Direktur Eksekutif Lippkor Heriyanto mengatakan, korupsi yang diduga dilakukan oleh Ismet dan Zaki terjadi kerjasama antara PDAM TKR dengan perusahaan dari Australia PT. Tirta Kencana Mandiri (TKCM) yang berkedudukan di Gedung Menara Sudirman lantai 17 jalan Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta. Ismet dan Zaki diduga melakukan mark up (menaikan harga-red) harga investasi yang mencapai miliaran rupiah.
"Ismet dan Zaki terlibat dalam mark up investasi Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Cikokol PDAM TKR,” ungkapnya, Jumat (6/3).
Menurut Heriyanto, berdasarkan study kelayakan atau fisibility study selama 4 bulan, ditetapkan nilai investasi IPA sebesar Rp 65 miliar. Namun, karena campur tangan Ismet dan Zaki, nilai investasi tersebut dinaikan menjadi Rp 72,55 miliar.
"Berarti dalam kasus ini ada mark up sebesar Rp 7,55 miliar. Pelakunya bukan hanya Ismet dan Zaki saja. Pasti jajaran Direksi PDAM TKR juga terlibat,” terangnya.
Meskipun KPK sudah melimpahkan kasus ini untuk ditindaklanjuti, namun Heriyanto mengaku sedikit kecewa. Kenapa kasus yang nilainya mencapai miliar rupiah hanya ditangani Kejati.
“Selain itu sepertinya ada salah ketik, seharusnya ke Kejaksaan Tinggi Banten, bukan Jawa Barat. Saya dan rekan-rekan beserta stakeholders yang ada di tangerang mengharapkan sekali adanya tindak lanjut secepatnya dari KPK,” harapnya. (mg-dedi)

Sampah

Sampah dari Pasar Tradisional Sulit Dikendalikan

KOTA TANGSEL – Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang mengaku kesulitan untuk mengatasi persoalan sampah yang berasal dari sejumlah pasar tradisional, terutama pasar-pasar yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kadis DKPP Kabupaten Tangerang Heri Heryanto mengatakan, setiap pasar rata-rata menghasilkan 500 kubik sampah per harinya. Di setiap pasar sudah disediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Namun, kurangnya kesadaran para pedagang maupun masyarakat, pedagang maupun pembeli untuk membuang sampah yang telah disediakan, membuat pasar tradisonal identik dengan penumpukan sampah.
“Kami berharap peran dan partisipasi pedagang dan pembeli untuk memperhatikan kebersihan lingkungannya sendiri,” harapnya.
Dikatakan Heri, di setiap kecamatan sudah ada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) masing-masing. UPTD inilah yang bertugas mengontrol sampah dan mengangkutnya ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA).
Di setiap UPTD, 39 unit truk sampah, 5 mobil bak kecil, 1 unit konfektor, 1 unit kendaraan berat, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di kecamatan Serpong Kota Tangsel.
“Saat ini sedang dilakukan perencanaan kerjasama dengan yayasan Rumah Perubahan untuk pengolahan sampah. Sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan, misalnya saja untuk dijadikan briket atau lainnya,” paparnya. (mg-dedi)

PLN Rugi

PLN Serpong Rugi Rp. 6,3 M

KOTA TANGSEL – Selain minimnya pasokan listrik, pencurian listrik merupakan masalah yang terjadi pada PT Perusahan Listrik Negara (PLN). Buktinya, akibat maraknya pencurian listrik dan warga yang mnunggak, PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Serpong mengalami kerugian sebesar Rp 6,3 miliar. Kerugian tersebut terjadi sejak awal tahun sampai Februari lalu.
Nilai kerugian tersebut, menurut manajer APJ PLN Serpong, Agus Sutopo banyak terjadi di lingkungan perumahan. Modusnya sangat beragam, mulai pencurian listrik, penundaan pembayaran hingga perusakan meteran. Tindakan yang dilakukan warga tersebut sulit ditekan. Selain kesengajaan, minimnya petugas yang melakukan pemeriksaan dan pemantauan listrik mempermudah warga melakukannya.
“Makanya angka kerugian dapat meningkat terus. INi yang sangat saya sesalkan,” terangnya, kemarin.
Agus meminta, pelanggan dapat bijak menggunakan listrik. Sebab beban yang terlalu banyak berdampak pada jumlah pembayaran. Apalagi banyak konsumen yang tidak mampu membayar tagihan listrik. Tunggakan yang terlalu besar tersebut mempengaruhi kemampuan pelayanan PLN Serpong. Apalagi tunggakan itu terjadi hampir sekitar 22.904 pelanggan.
“Kita punya pelanggan PLN Serpong sebanyak 140 ribu lebih. Itu berarti dua puluh persennya menunggak,” tuturnya.
Untuk meningkatkan minat warga mambayar listrik, PLN APJ Serpong juga membuka loket pembayaran di sejumlah pusat perbelanjaan. Diharapkan, tidak ada lagi tunggakan pelanggan. Karena kemudahan pembayaran sudah lebih terjamin. Dengan jam operasi yang mengikuti operasional pusat perbelanjaan.
“Pusat perbelanjaan sering dikunjungi ibu rumah tangga. Selain berbelanja, mereka juga dapat melakukan pembayaran listrik. Jadi tidak perlu lagi ada tunggakan,” tambahnya. (mg-dedi)

Karaoke Prostitusi

Dewan Desak Karaoke Esek-esek Ditindak

TANGERANG – Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tangerang mendesak kepada Satpol PP Kabupaten Tangerang agar segera menindak sejumlah karaoke brkedok tempat huburan kluarga yang sering dijadikan lokasi prostitusi.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tangerang Jacky Zakaria Harahap mengatakan, Pemkab harus tegas menindak tempat hiburan yang disinyalir sebagai jaringan prostitusi. Hal tersebut dilakukan sebagai penertiban terhadap penyakit masyarakat dan untuk menjadikan wilayah Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang sebagai wilayah yang kondusif sesuai dengan visi dan misi Bupati Tangerang.
“Dengan maraknya para PSK yang pindah komunitas kepada tempat yang dianggap legal itu harus dilakukan penyelidikan dahulu oleh aparat penegak perda seperti Satpol PP,” tukas Politisi Partai Demokrat ini, kemarin.
Setelah benar-benar terbukti, sambung Caleg DPR RI ini, baru dilakukan razia terhadap tempat-tempat karoke tersebut bekerja sama antara Satpol PP dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar). Walaupun Kabupaten Tangerang tidak memiliki Perda Prostitusi, lanjutnya, akan tetapi hal tersebut memang harus diberantas.
“Hal itu untuk mendorong para pengelola karaoke untuk mentaati peraturan serta tidak sewenang-wenang menjadikan usahanya sebagai tempat mesum yang dapat meracuni masyarakat,” paparnya.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi B lainnya, Basuki Rahardjo. Menurut politisi dari PAN tersebut, selain untuk menertibkan hal yang buruk dimasyarakat, juga untuk menekankan kinerja dari Satpol PP Kabupaten Tangerang. “Jangan sampai makan gaji buta,” tegasnya.
Dikhawatirkan Basuki, bila tidak secepatnya ditindak para PSK yang berasal dan biasa mangkal di Kota Tangerang melakukan urbanisasi ke wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang Tholib Effendi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan hal tersebut. Dalam penyelidikan itu bila tempat karoke itu benar terbukti akan dikenakan sanksi tegas.
“Sanksi tersebut berupa penyegelan dan larangan beroperasi,” tegasnya.
Tindakan tersebut, kata Tolib, untuk menengakan Peraturan Daerah (Perda) 20 tahun 2004 tentang ketentraman dan ketertiban umum. Secara tidak langsung tempat karoke yang ada jaringan prostitusi telah melanggar Perda tersebut bila terbukti terdapat jaringan prostitusi terselubung.
“Kami meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan aktivitas yang meresahkan tersebut,” tandasnya. (mg-dedi)

PHK Massal

3.837 Orang Buruh DI PHK

TANGERANG – Sebanyak 3.837 orang buruh yang bekerja di berbagai perusahaan di Kabupaten Tangerang selama kurun waktu Januari-Februari 2009 di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaannya.
Pada Januari, 2.221 orang terkena PHK massal. Mereka berasal dari 4 perusahaan, yaitu PT Prima Inreksa 1.102 orang, PT EDS Manifakturing 1.509 orang, PT Putera Banguna Cipta Mandiri 74 orang, dan PT Sanken 26 orang.
Untuk buruh yang dirumahkan selama Januari mencapai 2.481 orang. Mereka berasal dari dua perusahaan, yaitu PT Prima Inreksa 2.260 orang dan PT EDS Manifakturing 221 orang.
Sedangkan pada Februari ini, buruh yang di PHK sebanyak 1.626 orang yang berasal dari dua perusahaan, yaitu PT Sando Prima Jaya Produksi Furniture 26 orang dan PT Prima Inreksa 1.600 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang Hasdanil mengatakan, PHK dan perumahan yang dilakukan perusahaan terhadap buruh sebagian besar disebabkan ketidakadaan order pesanan dari luar negeri. Sehingga buruh tidak dapat bekerja kembali.
“Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Tangerang pada Januari, unjuk rasa sebanyak 5 perusahaan. Buruh yang melakukan demo sebanyak 2.924 orang. Jam kerja yang hilang 140.352 jam. Sedangkan Februari, demo sebanyak 4 perusahaan yang melibatkan 354 buruh. Jam kerja yang hilang 6.372 jam,” kata Hasdanil ketika dihubungi Banten Raya Post, Rabu (4/3).
menurut Hasdanil, Disnakertrans berharap, buruh yang dirumahkan dapat dipekerjakan kembali oleh pihak perusahaan jika mendapatkan order kembali. Sedangkan, bagi buruh yang di PHK diharapkan memanfaatkan peluang kerja di luar negeri misalnya Arab dan Hongkong.
“Disnakertrans akan memfasilitasi bagi buruh yang ingin memanfaatkan fasilitas tersebut. Mereka akan bekerja disektor informal. Mereka sudah mempunyai kelahlian,” bebernya.
Namun, jika mereka tidak mau memanfaatkanya, Disnakertrans menyarankan agar mereka memanfaatkan sektor informal. Seperti membuat wirausaha baru. Disnkertrans mempunyai program Wirusaha Baru (WUB).
“Mereka akan diberikan pelatihan dan melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM untuk modal dan pengembangan usaha,” ujarnya. (mg-dedi)

TPS Rawan Kriminal


250 TPS Rawan Tindakan Kriminal

TANGERANG – Sebanyak 250 tempat pemungutan suara (TPS) dari 5.781 TPS yang ada di Kabupaten Tangerang rawan akan tindakan kriminalitas. Penyebabnya adalah letak TPS yang jauh dari pemukiman dan banyaknya pemilih yang berada di TPS tersebut.
Kapolres Metro Tangerang Kabupaten Kombes Agus Andrianto mengatakan, pihaknya sudah menerapkan pola 2 5 10 untuk mengamankan setiap TPS. Artinya, Dua orang polisi melakukan patroli keliling di 5 TPS. Sedangkan untuk TPS yang rawan tindakan kriminal, pihaknya lebih memperketat penjagaan.
“1 TPS dijaga 2 polisi. Sedangkan polisi yang melakukan patroli di wilayah TPS yang rawan hanya dua TPS sekali. Selain itu juga ditempatkan 5 orang anggota linmas,” kata Agus usai gelar satuan fungsi dalam rangka pengamanan pemilu 2009 di lapangan PWS Tigaraksa, Rabu (4/3) sore.
Dikatakan Agus, pihaknya sudah akan mensiagakan 2.500 orang personil untuk mengamankan pelaksanaan pemilu. Jumlah tersebut berasal dari 1.400 personil dari Polda Metro Jaya, 3 kompi dari Brimob, sedangkan sisanya dari Polres.
“Polres juga memberikan 300 kotak pengaduan kepada polsek. Kotak ini dapat digunakan untuk melapokan jika ada tindakan kriminalitas di sebuah tempat. Warga tinggal memasukan laporan tersebut kedalam kotak. Jumlah yang diberikan kepada setiap polsek berbeda. Tergantung jumlah yang dimintanya,” beber Agus.
Agus berharap, kerjasama yang sinergis dari semua pihak untuk mengamankan pemilu 2009. sebab, masalah keamanan tidak hanya menjadi urusan polisi semata.
“Pengamanan buan tugas yang mudah. Fungsi preventif dan persuasif akan ditingkatkan. Pengelolaan, mencegah niat jahat yang dapat menghambat dn mengganggu pemilu,” Agus menambahkan. (mg-Dedi)

Bangunan Liar

Bangunan Liar Marak di Pinggiran Situ

KOTA TANGSEL – Penjabat Walikota Tangerang Selatan M Shaleh akan memanggil sejumlah pengembang perumahan dan pengelola mall, serta warga yang terbukti menggunakan badan situ (danau) sebagai lahan tinggal dan usaha.
Penggunaan lahan situ menyebabkan luas situ terus menyusut. Tak hanya secara luas areanya saja, tapi juga kedalaman situ itu. Karena adanya aktifitas masyarakat yang menggunakan badan situ.
“Tadi saya lihat sendiri, ada bangunan yang menjorok ke area situ. Jelas itu melanggar. Makanya saya harus panggil semua yang terlibat,” kata Shaleh, Rabu (4/3).
Di Situ Gintung Ciputat, lanjut dia, ada pengembang perumahan yang sengaja melakukan pelanggaran tersebut. Meski sudah jelas sekali adanya batas situ yang boleh digunakan warga. Tetapi tetap saja menggunakna badan situ tersebut.
Menurutnya pelanggaran ini dapat masuk dua kategori. Yakni pelanggaran tata bangunan dan pelanggaran lingkungan hidup. Pelanggaran tata bangunan itu terkait melewatinya garis sempadan sungai (GSS). Sedangkan pelanggaran lingkungan hidup terkait menghilangkan sebagian luas areal situ.
“Kita perlu memeriksa izin-izin para pengembang, warga dan pengelola mall. Kalau memang terbukti melanggar harus dibongkar,” terangnya.
Di Tangerang Selatan terdapat tujuh situ alam. Yaitu Situ Parigi, Situ Gintung, Situ Pamulang, Situ Sasak Gantung, Situ Buaran, Situ Tujuh Muara dan Situ Antap. Kondisi situ tersebut banyak yang rusak. Ada sebagian yang mulai beralih fungsi. Dengan menjadikannya lokasi tinggal. Padahal situ tersebut berfungsi sebagai area resapan air tanah.
Terkait kasus pelanggran GSS pada Mall Pamulang Square, Shaleh menegaskan sudah dijatuhkannya sanksi bagi pengelola. Berupa pemberian kompensasi pada pemerintah daerah, terkait adanya bangunan mall yang menjorok ke dalam situ Pamulang.
“Kompensasinya masuk kas daerah. Itu dikelola Pemkab Tangerang,” tuturnya.
Ketua Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pamulang (Ganespa) M Reza menambahkan, pelanggaran bangunan di sekitar situ kerap terjadi. Namun pemerintah terkadang hanya setengah hati melkaukan penertibannya. Setelah itu kembali terulang dan tanpa sanksi.
Menurutnya, luas area situ Pamulang sejak awal sekitar 21 hektar. Tetapi terjadi penyusutan menjadi 19 hektar. Selebihnya telah berubah menjadi daratan yang digunakna para pengembang dan pengusaha mall.
“Kita hanya bias membeirkan sanksi moral dan tekanan saja. Selebihnya pemerintah yang mengurus. Sayangnya mereka juga cuek,” lanjutnya. (mg-dedi)

Mabuk

Mabuk, Siswa SMA Ditangkap

KOTA TANGSEL – Niat hati ingin menghadiri resepsi keluarganya di Pamulang, namun Apriansyah (17) dan Yogi Saputra (16) terpaksa harus berurusan dengan polisi. Dua orang pelajar salah satu SMA di Ciputat tersebut ditangkap polisi karena mabuk dan menabrak sebuah minibus di Jalan Siliwangi Kelurahan Pamulang Timur Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/3) pagi.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut bermula saat Apriansyah dan Yogi yang mengendarai mobil sedan Toyota Corolla nomor polisi B 8936 YL. Ketika sampai di Pamulang, mobil keduanya melaju dengan kencang. Ketika berusaha untuk menyalip kendaraan di depannya, ternyata dari arah depan muncul sebuah minibus PO Pusaka bernomor B 7300 CO. karena celah yang sempit, tabrakan tidak dapat dihindarkan. Beruntung kedua pelajar yang berada dimobil itu tidak luka parah. Hanya mengalami memar dan luka ringan di dahi.
"Dari jauh sudah liat mobil itu ugal-ugalan. Saya saja sudah khawatir bakal terjadi tabrakan. Ternyata benar,” jelas saksi mata Sukirman.
Mobil sedan itu, sambung dia sempat berhenti sebentar. Tapi tak lama kemudian melaju cepat. Tanpa disadari dari arah berlawanan terdapat minibus. Karena badan jalan cukup sempit, sedan itu pun tak mampu menghindari.
“Bus itu sempat banting setir ke kiri. Jadi tidak langsung adu kambing,” terangnya.
Setelah diperiksa polisi, kedua pelajar itu kedapatan membawa empat butir obat terlarang. Barang haram itu ditemukan polisi dari saku celana Apriansya. Bahkan satu ablet sempat dikonsumsi Apriansyah sebelum mengemudikan mobil. Saat diperiksa di Polsek Pamulang, Apriansyah sempat mengaku diberikan obat yang berefek tenang. Obat tersebut didapat dari temannya. Jenisnya tidak berbeda dengan obat yang dibawanya.
Namun, Apriansyah tak mengetahui persis kalau obat tersebut termasuk dalam jenis psikotropika. “Saya tidak tahu. Hanya disuruh makan saja. Katanya bikin enak. Jadi saya coba,” ucapnya.
Kini kedua pelajar yang masih duduk di kelas II SMA Ciputat itu harus meringkuk di sel Polsek Pamulang. Mobil dan obat terlarang langsung disita petugas sebagai barang bukti.
Wakapolsek Pamulang AKP Tatang Syarif menegaskan, kasus tersebut masih diselidiki. Obat yang dibawa pun tengah diperiksa di laboratorium. Untuk memastikan jenis obatnya. Tapi kedua pelajar belum dapat disebut sebagai pengguna atau pun pengedar. (mg-dedi)

Tangerang Status Merah


Kabupaten Tangerang Masuk Status MerahRata Penuh
TANGERANG – Angka kejahatan yang terjadi di Kabupaten Tangerang selama tergolong sangat tinggi. Selama kurun waktu beberapa pekan belakangan sudah terjadi 102 kasus kriminalitas. Hal ini menyebabkan, Kabupaten Tangerang masuk dalam status merah angka kriminalitas.
Kapolres Metro Tangerang Kabupaten Kombes Agus Andrianto mengatakan, dalam satu minggu ini, Kabupaten Tangerang masuk dalam zona merah. 102 kasus terjadi di seluruh kecamatan yang masuk wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kabupaten.
“Dua minggu lalu, kita masuk zona kuning. Minggu lalu masuk zona hijau. Tapi sekarang kita berada di status merah. Kalau kasus melebihi 100 makan masuk zona merah. Kalu kurang masuk status kuning,” kata Agus usai melakukan gelar kasus di Mapolres Metro Tangerang Kabupaten di Tigaraksa, Rabu (4/3).
Dikatakan Agus, kasus yang paling banyak terjadi adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian dengan kekerasan (curas). Kebanyakan dua kasus tersebut terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan. Sasaran pelakunya adalah pemukiman warga dan pusat pertokoan retail.
“Namun, tren sekarang mulai terjadi perubahan tempat. Awalnya selatan pindah ke daerah pinggiran seperti utara dan barat. Sebagai besar tindakan kriminalitas disebabkan pemilik yang tidak hati-hati serta begitu mudah mendapatkan kredit kendaraan,” beber Agus.
Menurutnya, dari 70 jenis kasus yang terjadi, hampir semuanya dalah curanmor dan curas. Kalau keduanya bisa ditekan, maka separuh kasus yang terjadi akan ditekan juga. Polisi akan terus melakukan evaluasi penindakan yang dilakukan setiap menangani kasus. Pasalnya, hal serupa juga dilakukan pelaku kriminalitas.
“Kriminalitas sangat dinamis. Polisi harus terus melakukan pengembangan dan evaluasi,” terangnya.
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kabupaten Kompol Rusdi Raumin mengatakan, total tersangka yang berhasil diamankan sebanyak 10 orang. Barang bukti yang dikumpulkan berupa 165 kilogram ganja siap edar, 100 butir ekstasi, 12 gram sabu-sabu, dan heroin 3,5 gram.
“Faktor yang menyebakan meningkatnya peredaran narkoba dan psikotropika karena kebanyakan barang didatangkan dari luar Tangerang. Ganja kebanyakan datang dari Aceh,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berhasil membongkar pengedar ganja di dalam Lapas Pemuda. Pelakunya masih satu keluarga mulaid ari bapak, ibu, anak dan pacar anaknya. Barang-bukti yang diamankan sebanyak 26 kilogram ganja.
“Bapaknya memesan dari dalam lapas. Yang mengantarkan anak maupun isterinya. Seluruh pelaku sudah diamankan, kecuali isterinya yang masih buron,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Kabupaten AKP Dewa Wijaya mengatakan, jumlah tersangka kejahatan jalan yang berhasil diamankan sebanyak 57 orang. Mereka semua ditangkap mulai 20 Februari hingga 4 Meret.
“Polisi akan terus melakukan penindakan. Di tingkat polsek dibentuk tim penanganan yang dipimpin kanit reskrim. Sedangkan ditingkat polres dibentuk tim khusus,” kata mantan kapolsek serpong tersebut. (mg-dedi)

Minta Masjid

Warga Tuntut Pengembang Bangun Masjid

KOTA TANGSEL – Puluhan warga Serpong Park yang tergabung dalam Keluarga Muslim Serpong Park (KMSP) Kelurahan Lengkong Karya Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendatangi kantor Cowell Technical Departemen selaku pengembang perumahan tersebut, Selasa (3/3) pagi. Kedatangan warga ini untuk menagih janji pengembang yang akan membangun sebuah masjid di perumahan tersebut.
Ketua KMSP Slamet Achmadi mengatakan, warga sudah sering meminta kepada pengembang agar membangun sebuah sarana ibadah sejak 3 tahun lalu. Bahkan, warga sudah 8 kali mengirimkan surat pengajuan pembangunan masjid kepada pengembang.
“Sejak dulu pengembang hanya janji-janji terus dan tidak pernah ditepati. Warga hanya minta kepastian kapan akan dibangun masjid,” terangnya.
Dikatakan Slamet, warga hanya meminta lahan untuk fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) seluas 750 meter persegi. Lahan tersebut untuk dibangun masjid. Apalagi lahan itu memang sudah masuk dalam rencana pembangunan masjid. Namum belum juga dilakukan pengembang.
Padahal, tambah dia sejak awal para pembeli rumah di Serpong Park ini telah dijanjikan adanya fasilitas masjid. Itu berarti sudah masuk dalam master plan pengembang. Maka tidak perlu lagi menunda-nunda. Apalagi jumlah penghuninya terus bertambah.
"Kita sudah kasih tenggat waktu hingga 17 Maret nanti. Jika tidak kita akan membongkar tembok dan membangun masjid sendiri," ancam Slamet.
Sementara itu, Staff Perijinan Cowell Technical Departemen Rully Ermawan mengaku, pihaknya akan menyetujui tuntutan warga. Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mengurus perijinan pembangunan masjid.
"Kita bukannya tidak menyediakan lahan fasos fasum untuk pembangunan tempat ibadah. Namun saat itu ada beberapa warga yang menolak letak lahan fasos fasum yang akan dibangun masjid," kata Rully. (mg-dedi)

Penculikan Anak di Pamulang

Anak Pengusaha Korban Penculikan Ditemukan di Depok

KOTA TANGSEL – Setelah sempat menghilang selama belasan jam akhirnya, Nobi Alifardo (1,9) kembali ditemukan di Kawasan Beji Kota Depok Jawa Barat, Senin (2/3). Bocah yang tinggal di Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Blok A-18 No.9 Kelurahan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ditemukan warga sekitar pukul 18.00 WIB.
Anak pasangan Bomo Pramono (35) dan Noni Harti Sahyati (28) tersebut nampaknya ditinggalkan begitu saja oleh sang penculiknya Rohana (33). Sedangkan keberadaan pembantu rumah tangga (PRT) asal Pati Jawa Tengah masih belum jelas.
Kapolsek Pamulang AKP Heru Purnomo mengatakan, menjelang malam hari, Polsek Pamulang mendapatkan laporan dari Polsek Beji tentang penemuan bocah berumur 2 tahunan yang ciri-cirinya mirip dengan Nobi. Setelah menerjunkan tim ke Depok untuk mengecek kebenarannya, polisi memastikan bahwa bocah tersebut benar-benar Nobi yang menjadi korban penculikan.
“Nobi ditemukan warga sekitar. Warga kemudian melaporkan penemuan Nobi ke Polsek setempat. Saya langsung memerintahkan tim buser untuk ke Depok dan membawa pulang Nobi ke Pamulang,” kata Heru, Selasa (3/3).
Disinggung mengenai pelaku penculikan, Heru mengaku, hingga kini masih belum ditemukan. Polisi terus melakukan pengejaran serta melakukan koordinasi dengan kepolsian lainnya.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Polsek Beji dan Polres Depok karena kemungkinan pelaku melarikan diri melalui terminal Depok,” tandasnya.
Sementara itu, mengaku, sangat senang dengan penemuan kembali anaknya oleh polisi. “Saya akan lebih mengetatkan perhatian kepada orang-orang yang bekerja di rumah saya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nobi menjadi korban penculikan pembantu yang baru bekerja selama 2 jam dirumahnya. Nobi diculik ketika, keluarganya sedang sibuk melakukan aktivitas dipagi hari. Selain menculik Nobi, Rohana juga membawa pergi uang tunai Rp 1,3 juta dan sebuah telepon genggam. (mg-dedi)

Ganja Aceh Serpong

Bandar Ganja Asal Aceh Dibekuk

KOTA TANGSEL – Jajaran Polsek Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil menangkap bandar ganja asal Aceh Mispon alias Ipung (30), Senin (2/3) malam. Bapak satu anak tersebut ditangkap saat penggerebekan di rumahnya Jalan Kesadaran RT 02 RW 03 Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang Kota Tangsel. Dalam penggerebekan tersebut polisi berhasil menemukan 8,5 kilogram ganja siap edar senilai Rp 16,5 juta.
Kapolsek Serpong AKP Yuldi Yusman mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar. Setelah diselidiki selama 3 hari, akhirnya polisi melakukan penangkapan di rumah tersangka.
“Ganja yang ditemukan sudah dibungkus dan siap edar. Kami menemukan 8 bungkus ganja kering seberat b kilogram dalam plastik warna hitam. Sedangkan setengah kilogram lagi ditemukan dalam plastik warna putih,” kata Yuldi, Selasa (3/3).
Menurut Yuldi, ganja yang ditemukan di rumah pelaku dibeli dengah harga Rp 2 juta per kilogramnya. Barang tersebut didapatkan sari seorang bandar di Pamulang. Namun, polisi gagal menangkap bandar tersebut.
"Diduga tersangka termasuk jaringan peredaran daun ganja asal aceh. Karena peredaran daun ganja bermuara di sana. Penyelidikan kita terputus karena tersangka mengaku hanya berhubungan dengan penjualnya melalui telepon dan hanya bertemu di jalan," tegas Yuldi.
Ditegaskan Yuldi, pelaku dijerat dengan pasal 78 undang-undang No 22 tahun 1997 tentang psikotropika dan narkotika dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Sementara itu, Mispon mengaku, nekad menjual ganja karena tergiur keuntungan dan bonus yang didapatkan jika berhasil menjual ganja. Setiap kilogram ganja yang terjual, pelaku mendapatkan keuntungan Rp 200 ribu.
“Saya belum sempat menjual ganja kepada siapapun. Saya baru menjual ganja,” katanya. (mg-dedi)

Penculikan Anak

PRT Culik Anak Pengusaha Eksportir

KOTA TANGSEL – Rohana (33) warga Pati Jawa Tengah yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) nekad menculik anak majikannya sendiri Nobi Alifardo (1,9) dari rumahnya di Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Blok A-18 No.9 Kelurahan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, Senin (2/3) pagi.
Selain menculik anak pertama pasangan Bomo Pramono (35) dan Noni Harti Sahyati (28), Rohana juga mengambil uang tunai senilai Rp 1,3 juta dan sebuah telepon genggam milik nenek korban Tini (52). Diculiknya anak pengusaha eksportir tersebut pertama kali diketahui nenek korban.
Penculikan kemungkinan dilakukan saat seluruh keluarga sedang sibuk melakukan aktivitas pagi hari. Neneknya sedang mempersiapkan sarapan, sedangkan ibu korban berada di kamar mandi. Sedangkan ayahnya tengah berada di luar rumah. Pelaku pun tampaknya memanfaatkan peluang itu. Dengan dalih menyuapi anak majikan, pelaku secara berani masuk ke dalam kamar tidur.
Noni mengatakan, ketika ibunya (Tini-red) akan masuk ke dalam kamar, ternyata kamar suah tidak terkunci lagi. Bahkan dompetnya sudah terbuka. Ketika diperiksa, ternyata uang tunai dan telepon genggam Nokia seri 6300 sudah raib. Ketika diminta mencari Nobi juga sudah tidak ada.
"Pelakunya pasti Rohana, pembantu baru saya. Sebab dia juga langsung menghilang,” duga Noni di rumahnya.
Menurut Noni, dirinya belum lama mengenal Rohana. Bahkan, hari ini (Senin-red) merupakan hari pertama pelaku bekerja. Pelaku baru berada di dalam rumah selama dua jam.
"Saya nyesal sekali mempekerjakan Rohana. Dia nekat menculik anak pertama saya. Saya minta tolong polisi selamatkan Nobi,” ucapnya sambil menangis.
Kapolsek Pamulang AKP Heru Purnomo mengaku, sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus penculikan ini. Identitas pelaku yang sedikit menyulitkan proses penyelidikan. Namun, ciri-ciri fisik pelaku sudah cukup untuk melakukan pengejaran.
"Polisi belum dapat memastikan kalau pelakunya adalah sindikan penculik anak,” kata Heru.
Hingga kini, lanjutnya, pelaku belum mengontakkeluarga korban untuk meminta tuntuan atau semacamnya. Polisi menduga, pelaku membawa korban ke luar kota. Untuk itu, jalur menuju luar kota akan diperketat.
Setelah mendapatkan laporan adanya penculikan, polisi langsung melakukan penggeldahan ke rumah kontrakan pelaku di Jalan Akasia Rt 1/12 Kelurahan Pamulang Timur. Dari kontrakan berukuran 3X4 meter tersebut, polisi hanya menemukan sebungkus pakaian layak pakai.
Pemilik Kontrakan Setiawan mengaku, ketika ingin mengontrak di tempatnya, kondisi pelaku sangat kumuh. Bahkan, barang-barang yang ada di dalam kontrakan yang disewa Rp 100 per bulan tersebut dipinjamkan warga sekitar.
"Pelaku mengakunya dari Pati. Status pernikahannya tidak jelas. Hanya menyebutkan suami pelaku berada di Arab. Sudah lama tidak kembali. Pelaku juga bilang punya anak di kampong. Makanya dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan anaknya,” Setiawan menegaskan. (mg-dedi)

TPA Ilegal Suradita

TPA Ilegal Kembali Beroperasi

TANGERANG – Tempat pembuangan sampah (TPA) ilegal di Desa Suradita Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang yang pernah disegel Satpol PP Kabupaten Tangerang ternyata sudah kembali beroperasi. TPA yang berada di samping tempat pemakaman umum (TPU) Suradita beroperasi kembali sejak beberapa bulan yang lalu.
Pantauan di lokasi, segel patok yang didirkan Satpol PP karena melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 20 tahun 2004 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) dan Perda Nomor 12 tahun 2002 tentang Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan seakan diabaikan pemilik TPA Canih.
Akses masuk ke TPA seluas 2 hekter yang sempat diputus, kembali dibuat dengan menggunakan bebatuan yang diperkeras. Beberapa truk pengangkut sampah juga berada di dalam TPA.
Canih mengaku, dirinya sudah membayar sejumlah uang kepada aparat desa, mulai dari ketua RT, RW hingga kades. Jumlahnya beragam dengan kisaran Rp 500 ribu-1,5 juta per orang. Bahkan, tanah yang dijadikan TPA merupakan miliknya.
“Kalau warga sekitar merasa keberatan dengan aktivitas TPA, tentu saat pertama kali dibuka sudah ada protes, tetapi warga juga mencari nafkah disini dan sangat menggantungkan hidupnya di tempat pengelolaan sampah ini,” ujarnya.
Menurut Canih, Pemkab Tangerang harus tegas jika ingin menegakan Perda. Setiap orang yang mendapatkan jatah bulanan juga harus ditangkap. Setiap bulan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan Kepala Desa mencapai Rp 15 juta.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Penertiban Sarana Umum Satpol PP Kabupaten Tangerang Tolib Effendi mengaku, belum mengetahui soal kembali beroperasinya TPA Ilegal di Suradita.
“Tempat tersebut sudah disegel. Kalau beroperasi lagi, berarti ada papan segel yang dirusak atau dicopot. Perbuatan tersebut melanggar hukum. Kami akan melaporkan perbuatan tersebut ke Polisi,” kata Tolib. (mg-dedi)

Demo PT Fiberindo Inti Prima


Buruh Pabrik Benang Kepung Disnakertrans

TANGERANG – Ratusan Buruh PT Fiberindo Inti Prima yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jalan Raya Serang KM 12 Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang melakukan demo di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Senin (2/3). Kedatangan ratusan buruh pabrik benang tersebut untuk meminta kepada Disnakertrans agar memediasi negosiasi antara buruh dengan pihak perusahaan terkait tidak dibayarkannya secara penuh gaji mereka sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK) Tangerang 2009 sebesar Rp 1.055.000.
Sejak awal 2009, para buruh pabrik salah satu unit dari Panasio Grup tersebuthanya menerima upah sebesar 1.010.850 per bulan. Ada kekurangan pembayaran sekitar 40 ribu. Sebelumnya, Jumat (27/2) buruh juga melakukan demo di pabrik.
Wakil Sekretaris DPC SPSI Kabupaten Tangerang Arsadi mengatakan, perusahaan tetap tidak mau membayarkan selisih upah sebesar Rp 101.150 dari kenaikan upah 2008 ke 2009. perusahaan hanya mampu membayar kenaikan upah sebesar Rp 57 ribu.
“Kami ingin mengadukan pelanggaran normatif PT Fiberindo Inti Prima ke Disnakertrans. Kami ingin menekan agar Disnakertrans meminta kepada perusahaan agar membayar upah sesuai UMK,” kata Arsadi kepada Banten Raya Post.
Dikatakan Arsadi, penangguhan gaji yang diajukan perusahaan tidak sesuai ketentuan. Pasalnya, tidak ada laporan dari auditor independen mengenai kondisi perusahaan. Selain itu, laporan produksi barang selama 2 tahun terakhir juga tidak diberikan.
“Ada disharmonisasi. Perusahaan tidak memberikan pilihan lain kepada buruh. Alasan penangguhan yang diajukan juga tidak jelas. Syarat penangguhan belum dapat menjadi acuan,” terangnya.
Menurut Arsadi, pihak perusahaan sepertinya sengaja untuk tidak membayar upah buruh sesuai UMK 2009 yang sudah ditetapkan gubernur banten. Pasalnya, perusahaan disinyalir kembali menerima buruh kontrak baru. Selain itu, produksi normal selalu melebihi.
Dialog yang dilakukan antara burh dengan pihak perusahaan yang diwakili Deputi Manajer Support PT Fiberindo Inti Prima Suprapto Sasmita juga mandek. Pihak perusahaan tetap tidak mau memenuhi keinginan buruh. Namun, Suprapto enggan memberikan komentar kepada wartawan.
Kabid Hubungan Industri dan Kesejahteraan Pekerja Disnaketrans Kabupaten Tangerang Monang Panjaitan mengaku, pihaknya hanya mampu melakukan mediasi. Persoalan mengenai penangguhan upah berada di tangan Disnaker Provinsi Banten.
“Pihak perusahaan sudah mengajukan penangguhan upah sejak Desember 2008 lalu. Surat tersebut suah diajukan ke Disnaker provinsi,” kilah Monang. (mg-dedi)

Tangsel Rawan Bajir

3 Kecamatan di Tangsel Rawan Banjir

KOTA TANGSEL – 3 kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi daerah yang sangat rawan terhadap banjir. Ketiga kecamatan tersebut adalah Ciputat, Pamulang, dan Pondok Aren. Letak geografis yang rendah menjadi salah satu pemicu seringnya terjadi banjir di tiga wilayah tersebut.
Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tangerang Irfan mengatakan, Pamulang, Ciputat, dan Pondok Aren berada di dataran rendah. Selain itu, tiga daerah tersebut dilalui banyak kali dan anak sungai. Jika terjadi hujan lebat yang menyebabkan situ dan kali meluap, pasti wilayah tersebut terkena banjir.
“Banyak anak sungai dan situ yang perawatannya kurang baik. Jika air meluap selalu banjir,” katanya, kemarin.
Dikatakan Irfan, Tagana sudah menyiagakan 150 orang personil untuk membantu warga di Pamulang, Ciputat, dan Pondok Aren jika terkena banjir. Bahkan, Tagana sudah mengajukan penambahan personil kepada Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Namun, hingga kini bupati belum juga menyetujui pernambahan tersebut.
Namun, lanjut Irfan, pihaknya terkendala minimnya peralatan dan perlengkapan yang dimiliki. Perlengkapan yang ada saat ini belum cukup untuk menangani banjir di 3 kecamatan yang jumlah penduduknya sangat banyak.
“Kita berharap bupati segera mengeluarkan surat penambahan tersebut. Kami akan langsung merekrut anggota tambahan dan penambahan fasilitas sebagai antispasi khusus di wilayah Tangsel. Sebab, jika hanya mengunakan fasilitas lama akan sangat tidak efektif,” bebernya.
Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi dan Gedofisika (BMG) Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren Urip Haryoko mengatakan, potensi hujan yang akan terjadi di Kota Tangerang Selatan masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan, awan Cumulonimbus (Cb) masih berada di Pulau Jawa.
“Hujan akan terjadi sepanjang hari. Warga diharapkan waspada jika air di situ maupun kali mulai meluap,” jelas Urip.
Menurut urip, hujan paling banyak terjadi pada minggu pertama Maret. Sebab, minggu selanjutnya mulai memasuki musim pancaroba. Sedangkan April sudah masuk musim panas. (mg-dedi)

Dari Donor Darah di Hotel Imperial Aryaduta Karawaci
* Takut Disutik, Nggak Berani Liat Jarum

Merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD) di berbagai daerah di Provinsi Banten membuat stok darah di setiap Palang Merah Indonesia (PMI) berkurang. Untuk itu dilakukan berbagai gerakan donor darah gencar dilakukan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Imperial Aryaduta Country Club bekerja sama dengan PMI Kota Cilegon, Minggu (1/3).

DEDI MIRWAN – TANGERANG

Bertempat di sport club Hotel Imperial Aryaduta jalan Bolevar Jend Sudirman Karawaci, ratusan orang duduk di bangku mengantre untuk mendaftar menjadi pendonor darah. Mereka berasal dari anggota country club maupun pekerja hotel sendiri. Satu baris bangku untuk mendaftar serta dua baris bangku tunggu bagi pendonor penuh ditempati. Mereka nampaknya sangat antusias sekali untuk mendonorkan darah mereka kepada orang yang membutuhkan.
Kebanyakan para peserta sudah mendonorkan darah mereka lebih dari satu kali. Namun, mereka masih tetap takut untuk melihat jarum ketika pertamakali disuntik.
Salah satu pendonor Hendra mengaku, meskipun sudah 5 kali mendonorkan darahnya, namun rasa takut terhadap jarum suntik ketika pertama kali disuntikan ke tangan tetap ada. Jika melihat, tangan seolah-olah ditarik kebelakang untuk menghindari jarum.
“Rasanya tangan itu nolak aja waktu jarum mau disuntikan. Gerakannya reflek aja. Makanya saya nggak pernah melihat ke arah jarum tersebut. Tapi setelah itu, saya berani melihat jarumnya,” kata lelaki yang pertamakali mendonorkan darah di PMI pusat tersebut.
Diakuinya, rasa sakit seperti digigit nyamuk masih dirasakan ketika pertama kali disuntik. Tapi, rasa tersebut langsung hilang ketika darah mulai masuk ke dalam kantong darah. Waktu untuk mengisi penuh satu kantong darah ukuran 350 mili liter (ml) cukup singkat, hanya 15 menit.
“Paling takut waktu pertamakali menjadi donor darah. Badan rasanya agak enteng setelah donor darah,” pungkas Hendra.
Mambership Manager Imperial Aryaduta Country Club mariska mengatakan, tujuan diadakan donor darah ini adalah sebagai bentuk kepedulian anggota klub terhadap sesama. “Tema yang diusung country club social event. Pesertanya berasal dari anggota klub, penghuni hotel, dan karyawan hotel. Darahnya akan disumbangkan ke PMI Kota Cilegon,” ujar Mariska seraya mengatakan donor darah kali ini merupakan kegiatan yang ketigakalinya.
Sementara itu, Kepala Unit Tranfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kota Cilegon Farchy Syadeli mengatakan, total kantong darah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 94 buah. “Yang mendaftar sebetulnya ada 118 orang. Namun 24 orang batal mendonorkan darah mereka karean berbagai alasan, misalnya memiliki penyakit tertentu,” paparnya usai donor darah.
Diakui Farchy, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya di Tangerang sangat tinggi dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi Banten. Minimnya kesadaran donor darah di wilayah lain seperti serang dan Cilegon disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan PMI.
“Sosialisasi kurang, rasa takut juag mempengaruhi. Disamping itu, faktor agama cukup berperan,” katanya. (***)

Daihatsu Luxio


Daihatsu Luncurkan Luxio

TANGERANG – Ditengah krisis keuangan global yang sedang melanda dunia, Daihatsu kembali meluncurkan sebuah varian mobil baru dengan nama Luxio di Sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Sabtu (28/2). Mobil dengan konsep family car tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan utama bagi keluarga.
Kepala Wilayah DKI Jakarta PT Astra Internasional Daihatsu Sales Operation harry Kamorra mengatakan, Luxio menggambarkan kemewahan untuk mencapai kenyamanan. Meskipun sedikir mirip dengan Grand Max, namun secara konsep Luxio jauh berbeda dengan mobil lainnya termasuk Grand Max. Luxio dapat menampung penumpang sebanyak 8 orang.
“Grand Max konsepnya komersil. Artinya untuk digunakan dalam perdagangan. Sedangkan Luxio adalah passangger. Artinya Luxio lebih kepada mobil keluarga yang bisa digunakan untuk berwisata,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Menurut Harry, pihaknya menargetkan dapat menjual Luxio sebanyak 1.000 unit setiap bulannya. Target pasar menengah keatas yang dicanangkan diharapkan dapat menarik minat orang untuk membeli mobil dengan harga murah namun kualitas tinggi.
“Jakarta dan Jabodetabek termasuk Serang dan Cilegon diharapkan menyumbang 40-50 persen dari target penjualan 1.000 unit per bulan. Sedangkan Tangerang diperkirakan menyumbang 15-20 persen dari target Jabodetabek tersebut,” paparnya.
Dijelaskan Harry, Luxio hadir dalam 6 varian warna, yaitu silver, sand gold, biru,abu-abu, hitam, dan hijau. Disamping menggunakan transmisi gigi manual, Luxio juga hadir dengan transmisi otomatic. Luxio juga terdiri dari 4 tipe dengan harga juar antara Rp 136 juta hingga Rp 162 juta.
“Kapasitas mesin 1.500 cc menjadi andalan Luxio.orang sekarang mencari mobil yang harganya murah. Luxio tidak kalah dengan mobil sejenisnya,” paparnya. (mg-dedi)

PSK di Karaoke

Polisi: PSK Tangerang Bersembunyi di Karaoke

TANGERANG - Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Metro Tangerang Kabupaten Kompol Fahruroji menilai, pekerja seks komersil (PKS) yang beroperasi di Kabupaten Tangerang mulai mengalihkan tempat mangkalnya ke sejumlah tempat karaoke di Kabupaten dan Kota Tangerang. Mereka mulai berfikir panjang sebelum menjajakan diri di pinggir jalan.
“Saat ini kebanyakan dari para PSK tersebut membanting stir dan beralih menjadi pemandu karaoke atau biasa dikenal dengan pramuria akuarium. Disebut demikian, karena para wanita itu dipajang di dalam kotak kaca besar seukuran ruang tamu agar para tamu bisa memilih wanita yang diinginkan,” terangnya, Sabtu (28/02).
Para pelanggan, lanjutnya, biasa memilih mereka dari balik kaca, namun wanita yang berada di dalamnya tak bisa melihat gerak-gerik lelaki hidung belang yang memperhatikan mereka. Pasalnya kaca yang digunakan sebagai pembatas merupakan kaca satu arah, atau biasanya kaca tersebut hanya diberi celah beberapa sentimeter. Sehingga yang terlihat dari dalam aquarium hanya sepasang mata lelaki hidung belang.
“Ada juga yang langsung dipertemukan dalam ruangan karoke. Hal tersebut distilahkan oleh mereka adalah kontes,” katanya. (mg-dedi)