Biaya Pembebasan Lahan Di Tangsel Tinggi
KOTA TANGSEL - Biaya pembebasan lahan infrastruktur jalan menuju kantor Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan di Kampung Maruga, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbilang cukup tinggi. Diperkirakan, harga nilai jual objek pajak (NJOP) setiap tanah akan naik mencapai Rp 2 juta per meter perseginya.
Pejabat Pembuat Akte Tanah Kecamatan Ciputat Hans Wattimena mengatakan, tingginya harga tersebut kemungkinan karena lokasinya strategis dan banyak dijadikan sebagai kegiatan perekonomian warga. "Kami sudah coba jajaki dengan warga dan ternyata warga meminta Rp 1-2 juta per meternya," ujarnya, Jumat (6/3).
Kondisi ini tentu saja sangat memberatkan pemerintah. Padahal sesuai dengan NJOP harga tanah saat ini hanya Rp 700 ribu per meter perseginya. Kendati demikian, pihaknya masih terus akan melakukan negoisasi dengan warga sekitar agar mau menurunkan harga tanah.
"Warga sudah banyak yang tahu akan ada pelebaran dan pembangunann menuju kantor Tangerang Selatan. Dan sejauh ini sudah ada pengukuran," beber Hans.
Sementara itu, Minin (40) warga Kampung Maruga RT 04/04 mengaku, sejauh ini belum ada kesepakatan dengan pemerintah mengenai harga tanah tersebut. Sedangkan soal koordinasi dengan pemerintah, warga mengaku baru sekali pertemuan di kecamatan dan belum ada kesepakatan soal harga. Namun, warga berharap, agar ada kepastian cepat dari pemerintah soal rencana pembangunan infrastruktur jalan tersebut.
"Yang kami tahu sudah ada pengukuran, tapi belum ada kepastian harga,"ucapnya. (mg-dedi)
KOTA TANGSEL - Biaya pembebasan lahan infrastruktur jalan menuju kantor Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan di Kampung Maruga, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbilang cukup tinggi. Diperkirakan, harga nilai jual objek pajak (NJOP) setiap tanah akan naik mencapai Rp 2 juta per meter perseginya.
Pejabat Pembuat Akte Tanah Kecamatan Ciputat Hans Wattimena mengatakan, tingginya harga tersebut kemungkinan karena lokasinya strategis dan banyak dijadikan sebagai kegiatan perekonomian warga. "Kami sudah coba jajaki dengan warga dan ternyata warga meminta Rp 1-2 juta per meternya," ujarnya, Jumat (6/3).
Kondisi ini tentu saja sangat memberatkan pemerintah. Padahal sesuai dengan NJOP harga tanah saat ini hanya Rp 700 ribu per meter perseginya. Kendati demikian, pihaknya masih terus akan melakukan negoisasi dengan warga sekitar agar mau menurunkan harga tanah.
"Warga sudah banyak yang tahu akan ada pelebaran dan pembangunann menuju kantor Tangerang Selatan. Dan sejauh ini sudah ada pengukuran," beber Hans.
Sementara itu, Minin (40) warga Kampung Maruga RT 04/04 mengaku, sejauh ini belum ada kesepakatan dengan pemerintah mengenai harga tanah tersebut. Sedangkan soal koordinasi dengan pemerintah, warga mengaku baru sekali pertemuan di kecamatan dan belum ada kesepakatan soal harga. Namun, warga berharap, agar ada kepastian cepat dari pemerintah soal rencana pembangunan infrastruktur jalan tersebut.
"Yang kami tahu sudah ada pengukuran, tapi belum ada kepastian harga,"ucapnya. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar