PRT Culik Anak Pengusaha Eksportir
KOTA TANGSEL – Rohana (33) warga Pati Jawa Tengah yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) nekad menculik anak majikannya sendiri Nobi Alifardo (1,9) dari rumahnya di Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Blok A-18 No.9 Kelurahan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, Senin (2/3) pagi.
Selain menculik anak pertama pasangan Bomo Pramono (35) dan Noni Harti Sahyati (28), Rohana juga mengambil uang tunai senilai Rp 1,3 juta dan sebuah telepon genggam milik nenek korban Tini (52). Diculiknya anak pengusaha eksportir tersebut pertama kali diketahui nenek korban.
Penculikan kemungkinan dilakukan saat seluruh keluarga sedang sibuk melakukan aktivitas pagi hari. Neneknya sedang mempersiapkan sarapan, sedangkan ibu korban berada di kamar mandi. Sedangkan ayahnya tengah berada di luar rumah. Pelaku pun tampaknya memanfaatkan peluang itu. Dengan dalih menyuapi anak majikan, pelaku secara berani masuk ke dalam kamar tidur.
Noni mengatakan, ketika ibunya (Tini-red) akan masuk ke dalam kamar, ternyata kamar suah tidak terkunci lagi. Bahkan dompetnya sudah terbuka. Ketika diperiksa, ternyata uang tunai dan telepon genggam Nokia seri 6300 sudah raib. Ketika diminta mencari Nobi juga sudah tidak ada.
"Pelakunya pasti Rohana, pembantu baru saya. Sebab dia juga langsung menghilang,” duga Noni di rumahnya.
Menurut Noni, dirinya belum lama mengenal Rohana. Bahkan, hari ini (Senin-red) merupakan hari pertama pelaku bekerja. Pelaku baru berada di dalam rumah selama dua jam.
"Saya nyesal sekali mempekerjakan Rohana. Dia nekat menculik anak pertama saya. Saya minta tolong polisi selamatkan Nobi,” ucapnya sambil menangis.
Kapolsek Pamulang AKP Heru Purnomo mengaku, sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus penculikan ini. Identitas pelaku yang sedikit menyulitkan proses penyelidikan. Namun, ciri-ciri fisik pelaku sudah cukup untuk melakukan pengejaran.
"Polisi belum dapat memastikan kalau pelakunya adalah sindikan penculik anak,” kata Heru.
Hingga kini, lanjutnya, pelaku belum mengontakkeluarga korban untuk meminta tuntuan atau semacamnya. Polisi menduga, pelaku membawa korban ke luar kota. Untuk itu, jalur menuju luar kota akan diperketat.
Setelah mendapatkan laporan adanya penculikan, polisi langsung melakukan penggeldahan ke rumah kontrakan pelaku di Jalan Akasia Rt 1/12 Kelurahan Pamulang Timur. Dari kontrakan berukuran 3X4 meter tersebut, polisi hanya menemukan sebungkus pakaian layak pakai.
Pemilik Kontrakan Setiawan mengaku, ketika ingin mengontrak di tempatnya, kondisi pelaku sangat kumuh. Bahkan, barang-barang yang ada di dalam kontrakan yang disewa Rp 100 per bulan tersebut dipinjamkan warga sekitar.
"Pelaku mengakunya dari Pati. Status pernikahannya tidak jelas. Hanya menyebutkan suami pelaku berada di Arab. Sudah lama tidak kembali. Pelaku juga bilang punya anak di kampong. Makanya dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan anaknya,” Setiawan menegaskan. (mg-dedi)
KOTA TANGSEL – Rohana (33) warga Pati Jawa Tengah yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) nekad menculik anak majikannya sendiri Nobi Alifardo (1,9) dari rumahnya di Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Blok A-18 No.9 Kelurahan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, Senin (2/3) pagi.
Selain menculik anak pertama pasangan Bomo Pramono (35) dan Noni Harti Sahyati (28), Rohana juga mengambil uang tunai senilai Rp 1,3 juta dan sebuah telepon genggam milik nenek korban Tini (52). Diculiknya anak pengusaha eksportir tersebut pertama kali diketahui nenek korban.
Penculikan kemungkinan dilakukan saat seluruh keluarga sedang sibuk melakukan aktivitas pagi hari. Neneknya sedang mempersiapkan sarapan, sedangkan ibu korban berada di kamar mandi. Sedangkan ayahnya tengah berada di luar rumah. Pelaku pun tampaknya memanfaatkan peluang itu. Dengan dalih menyuapi anak majikan, pelaku secara berani masuk ke dalam kamar tidur.
Noni mengatakan, ketika ibunya (Tini-red) akan masuk ke dalam kamar, ternyata kamar suah tidak terkunci lagi. Bahkan dompetnya sudah terbuka. Ketika diperiksa, ternyata uang tunai dan telepon genggam Nokia seri 6300 sudah raib. Ketika diminta mencari Nobi juga sudah tidak ada.
"Pelakunya pasti Rohana, pembantu baru saya. Sebab dia juga langsung menghilang,” duga Noni di rumahnya.
Menurut Noni, dirinya belum lama mengenal Rohana. Bahkan, hari ini (Senin-red) merupakan hari pertama pelaku bekerja. Pelaku baru berada di dalam rumah selama dua jam.
"Saya nyesal sekali mempekerjakan Rohana. Dia nekat menculik anak pertama saya. Saya minta tolong polisi selamatkan Nobi,” ucapnya sambil menangis.
Kapolsek Pamulang AKP Heru Purnomo mengaku, sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus penculikan ini. Identitas pelaku yang sedikit menyulitkan proses penyelidikan. Namun, ciri-ciri fisik pelaku sudah cukup untuk melakukan pengejaran.
"Polisi belum dapat memastikan kalau pelakunya adalah sindikan penculik anak,” kata Heru.
Hingga kini, lanjutnya, pelaku belum mengontakkeluarga korban untuk meminta tuntuan atau semacamnya. Polisi menduga, pelaku membawa korban ke luar kota. Untuk itu, jalur menuju luar kota akan diperketat.
Setelah mendapatkan laporan adanya penculikan, polisi langsung melakukan penggeldahan ke rumah kontrakan pelaku di Jalan Akasia Rt 1/12 Kelurahan Pamulang Timur. Dari kontrakan berukuran 3X4 meter tersebut, polisi hanya menemukan sebungkus pakaian layak pakai.
Pemilik Kontrakan Setiawan mengaku, ketika ingin mengontrak di tempatnya, kondisi pelaku sangat kumuh. Bahkan, barang-barang yang ada di dalam kontrakan yang disewa Rp 100 per bulan tersebut dipinjamkan warga sekitar.
"Pelaku mengakunya dari Pati. Status pernikahannya tidak jelas. Hanya menyebutkan suami pelaku berada di Arab. Sudah lama tidak kembali. Pelaku juga bilang punya anak di kampong. Makanya dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan anaknya,” Setiawan menegaskan. (mg-dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar