Jumat, 06 Maret 2009
Dari Donor Darah di Hotel Imperial Aryaduta Karawaci
* Takut Disutik, Nggak Berani Liat Jarum
Merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD) di berbagai daerah di Provinsi Banten membuat stok darah di setiap Palang Merah Indonesia (PMI) berkurang. Untuk itu dilakukan berbagai gerakan donor darah gencar dilakukan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Imperial Aryaduta Country Club bekerja sama dengan PMI Kota Cilegon, Minggu (1/3).
DEDI MIRWAN – TANGERANG
Bertempat di sport club Hotel Imperial Aryaduta jalan Bolevar Jend Sudirman Karawaci, ratusan orang duduk di bangku mengantre untuk mendaftar menjadi pendonor darah. Mereka berasal dari anggota country club maupun pekerja hotel sendiri. Satu baris bangku untuk mendaftar serta dua baris bangku tunggu bagi pendonor penuh ditempati. Mereka nampaknya sangat antusias sekali untuk mendonorkan darah mereka kepada orang yang membutuhkan.
Kebanyakan para peserta sudah mendonorkan darah mereka lebih dari satu kali. Namun, mereka masih tetap takut untuk melihat jarum ketika pertamakali disuntik.
Salah satu pendonor Hendra mengaku, meskipun sudah 5 kali mendonorkan darahnya, namun rasa takut terhadap jarum suntik ketika pertama kali disuntikan ke tangan tetap ada. Jika melihat, tangan seolah-olah ditarik kebelakang untuk menghindari jarum.
“Rasanya tangan itu nolak aja waktu jarum mau disuntikan. Gerakannya reflek aja. Makanya saya nggak pernah melihat ke arah jarum tersebut. Tapi setelah itu, saya berani melihat jarumnya,” kata lelaki yang pertamakali mendonorkan darah di PMI pusat tersebut.
Diakuinya, rasa sakit seperti digigit nyamuk masih dirasakan ketika pertama kali disuntik. Tapi, rasa tersebut langsung hilang ketika darah mulai masuk ke dalam kantong darah. Waktu untuk mengisi penuh satu kantong darah ukuran 350 mili liter (ml) cukup singkat, hanya 15 menit.
“Paling takut waktu pertamakali menjadi donor darah. Badan rasanya agak enteng setelah donor darah,” pungkas Hendra.
Mambership Manager Imperial Aryaduta Country Club mariska mengatakan, tujuan diadakan donor darah ini adalah sebagai bentuk kepedulian anggota klub terhadap sesama. “Tema yang diusung country club social event. Pesertanya berasal dari anggota klub, penghuni hotel, dan karyawan hotel. Darahnya akan disumbangkan ke PMI Kota Cilegon,” ujar Mariska seraya mengatakan donor darah kali ini merupakan kegiatan yang ketigakalinya.
Sementara itu, Kepala Unit Tranfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kota Cilegon Farchy Syadeli mengatakan, total kantong darah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 94 buah. “Yang mendaftar sebetulnya ada 118 orang. Namun 24 orang batal mendonorkan darah mereka karean berbagai alasan, misalnya memiliki penyakit tertentu,” paparnya usai donor darah.
Diakui Farchy, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya di Tangerang sangat tinggi dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi Banten. Minimnya kesadaran donor darah di wilayah lain seperti serang dan Cilegon disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan PMI.
“Sosialisasi kurang, rasa takut juag mempengaruhi. Disamping itu, faktor agama cukup berperan,” katanya. (***)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar