PMI Stok Plasma Darah
TANGERANG KOTA – Untuk mencegah minimnya stok darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Tangerang saat Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang mewabah, Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Tangerang melakukan penyetokan plasma darah atau trombosit.
Menurut Hasbullah, Humas UTD PMI Kota Tangerang, belajar dari pengalaman tiap tahun, kebanyakan DBD mulai mewabah saat awal tahun. Untuk itu, PMI melakukan penyetokan darah ketika wabah yang disebabkan nyamuk Aides Agepty ini.
“Jumlah korban DBD terus meningkat setiap awal tahun. Jika terserang DBD tentunya pasien memerlukan trombosit dalam jumlah yang banyak. Makanya untuk persiapan, kami menyetoknya,” ujar Hasbullah kepada Banten Raya Post, Rabu (6/2).
Dikatakan Hasbullah, hingga saat ini, jumlah trombosit yang sudah di stok mencapai 600 kantong. Sedangkan sel darah merah baru mencapai 150 kantong. Dalam satu hari, tambah Hasbullah, PMI bisa mendapatkan 100 kantong darah yang siap pakai.
“Tidak semua darah yang kami dapatkan layak untuk ditransfusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebelum dipakai, darah yang diambil, dites terlebih dahulu menggunakan alat yang bernama Axsym Plus. Setelah itu baru diketahui apakah darah tersebut layak pakai,” pungkasnya.
Dijelaskan Hasbullah, keakuratan Axsym Plus sangat tinggi yang mencapai 99,9 persen. Sehingga semua penyakit yang ada di dalam darah dapat diketahui. Meskipun begitu, lanjutnya, sangat sulit mendapatkan darah yang bebas dari berbagai macam penyakit. Hampir setiap darah yang sudah didapatkan terdapat berbagai jenis penyakit.
Dianalogikan Hasbullah, jika dalam satu hari PMI mendapatkan 10 kanung darah, maka sekitar setengahnya bahkan lebih mengandung penyakit yang berbahaya bagi penerimanya.
“Penyakit-penyakit yang paling banyak ditemukan adalah Hepatitis, HIVm dan Sipilis,” katanya.
Disinggung mengenai penularan penyakit melalui darah, Hasbullah langsung membantahnya. Menurutnya, sangat kecil kemungkinan penularan penyakit melalui darah. Kemungkinan, penularah terjadi saat transfusi darah. “Bahkan WHO juga menyatakan demikian,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar