Festival Cisadane Berujung Tawuran,
* Peserta Saling Pukul Pakai Dayung, Empat Luka-Luka
TANGERANG – Puluhan peserta dan penonton lomba dayung terlibat tawuran saat penyelenggaraan lomba dayung Festival Cisadane di Kota Tangerang di Kali Cisadane, Kelurahan Gerendeng, Kota Tangerang, kemarin. Akibatnya sekitar empat orang terluka dan mengalami luka serius di bagian kepala.
Keributan itu terjadi antara tim Maskot dan Waradika yang masuk pada putaran final. Kesalahpaman itu terjadi dipicu tim Waradika yang tidak memenuhi syarat jumlah anggota tim. Tim Maskot sesuai dengan persyaratan jumlah anggota tim A didaftarkan sebanyak 13 orang termasuk cadangan dua orang. Sedangkan tim Waradika tidak mendaftarkan dua orang anggota cadangan.
Panitia meminta jumlah anggota tim A sesuai syarat lomba. Kedua tim itu kemudian bertemu dimeja panitia. Ribut mulut dimulai, tim Maskot dan Waradika berseteru soal pemain cadangan. Dari tim Waradika bersikeras tidak memerlukan cadangan, namun dari tim Maskot bersikeras bahwa aturan lomba tidak dapat dilanggar. Karena jika dilanggar dapat memungkinkan tim dilarang berlomba.
Saat keributan mulut itu terjadi, mendadak ada seseorang dari kerumunan tim Waradika, memukul wajah salah satu tim manajer dan pelatih tim Maskot, yang diketahui bernama Guntur . Akibat aksi pemukulan itu, seluruh anggota tim Maskot maupunWaradika terlibat keributan fisik.
Meskipun seluruh anggota tim sudah seluruhnya diusir keluar dari tenda panitia, keributan tetap terjadi. Bahkan lebih parah, keributan yang terjadi mirip anak-anak sekolah tawuran. Masing-masing anggota tim Maskot maupun Waradika menggunakan dayung serat gelas dan kayu untuk memukul.
Pantauan Banten Raya Post, empat sekira empat orang mengalami luka-luka pada bagian kepala karena kena gagang dayung. Setelah sekitar 30 menit, keributan dapat direda. Pertandingan yang seharusnya dilaksanakan pukul 15.20 terpaksa diundur oleh panitia.
Saat itu juga, pihak panitia memanggil perwakilan pelatih, manajer, dan ofisial tim Maskot dan Waradika untuk musyawarah. Usai musyawarah lomba dilanjutkan pada pukul 16.00. “Usai acara dan kegiatan ini, kami dari panitia pelaksana lomba akan mengadakan pembicaraan dengan pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Tangerang dan Banten. Kami akan membahas kemungkinan sanksi yang bakal diberikan pada dua tim itu, karena sudah mengacaukan jalannya lomba dayung perahu naga," kata Faisal, Wakil Ketua panitia lomba dayung. (mg-dedi)
* Peserta Saling Pukul Pakai Dayung, Empat Luka-Luka
TANGERANG – Puluhan peserta dan penonton lomba dayung terlibat tawuran saat penyelenggaraan lomba dayung Festival Cisadane di Kota Tangerang di Kali Cisadane, Kelurahan Gerendeng, Kota Tangerang, kemarin. Akibatnya sekitar empat orang terluka dan mengalami luka serius di bagian kepala.
Keributan itu terjadi antara tim Maskot dan Waradika yang masuk pada putaran final. Kesalahpaman itu terjadi dipicu tim Waradika yang tidak memenuhi syarat jumlah anggota tim. Tim Maskot sesuai dengan persyaratan jumlah anggota tim A didaftarkan sebanyak 13 orang termasuk cadangan dua orang. Sedangkan tim Waradika tidak mendaftarkan dua orang anggota cadangan.
Panitia meminta jumlah anggota tim A sesuai syarat lomba. Kedua tim itu kemudian bertemu dimeja panitia. Ribut mulut dimulai, tim Maskot dan Waradika berseteru soal pemain cadangan. Dari tim Waradika bersikeras tidak memerlukan cadangan, namun dari tim Maskot bersikeras bahwa aturan lomba tidak dapat dilanggar. Karena jika dilanggar dapat memungkinkan tim dilarang berlomba.
Saat keributan mulut itu terjadi, mendadak ada seseorang dari kerumunan tim Waradika, memukul wajah salah satu tim manajer dan pelatih tim Maskot, yang diketahui bernama Guntur . Akibat aksi pemukulan itu, seluruh anggota tim Maskot maupunWaradika terlibat keributan fisik.
Meskipun seluruh anggota tim sudah seluruhnya diusir keluar dari tenda panitia, keributan tetap terjadi. Bahkan lebih parah, keributan yang terjadi mirip anak-anak sekolah tawuran. Masing-masing anggota tim Maskot maupun Waradika menggunakan dayung serat gelas dan kayu untuk memukul.
Pantauan Banten Raya Post, empat sekira empat orang mengalami luka-luka pada bagian kepala karena kena gagang dayung. Setelah sekitar 30 menit, keributan dapat direda. Pertandingan yang seharusnya dilaksanakan pukul 15.20 terpaksa diundur oleh panitia.
Saat itu juga, pihak panitia memanggil perwakilan pelatih, manajer, dan ofisial tim Maskot dan Waradika untuk musyawarah. Usai musyawarah lomba dilanjutkan pada pukul 16.00. “Usai acara dan kegiatan ini, kami dari panitia pelaksana lomba akan mengadakan pembicaraan dengan pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Tangerang dan Banten. Kami akan membahas kemungkinan sanksi yang bakal diberikan pada dua tim itu, karena sudah mengacaukan jalannya lomba dayung perahu naga," kata Faisal, Wakil Ketua panitia lomba dayung. (mg-dedi)