Timses Jazuli-Airin Paparkan Temuan DPT Ganda
TANGERANG-Setelah Lembaga Kajian dan Informasi Pemilu (LKIP) memaparkan temuannya terkait pemilih ganda yang mencapi 30 persen dari 2,2 juta warga Kabupaten Tangerang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan, 20 persen lainnya merupakan warga yang sudah masuk dalam DPT, namun tidak pernah mendapatkan surat undangan untuk memilih.
Kali ini giliran tim sukses (timses) pasangan Jazuli juwaini dan Airin Rachmi yang memaparkan temuan terkait pemilih ganda. Namun timses tidak memparkan langsung kepada masyarakat. Melainkan kepada anggota KPUD dan seluruh ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), kemarin
“Sebenarnya kami hanya akan berdiskusi dengan Ketua KPUD, tetapi tiba-tiba kami mendapat kehormatan dari Ketua KPUD untuk langsung meminta kami berdiskusi dengan para PPK,” ujar Juru Bicara timses Jazuli-Airin Ferry Muchlis
Dalam kesempatan itu, ketiga orang tim sukses itu akhirnya memaparkan temuannya, mengenai maraknya pemilih ganda disejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang. Berbeda dengan LKIP, tim sukses ini tidak menyebut prosentase pemilih ganda. "Kami tidak berbicara prosentase, namun berdasarkan investigasi kami setiap desa memiliki data pemilih ganda," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Ruhamaben menggangap dengan didatangkannya seluruh PPK yang ada oleh KPUD menandakan keseriusan lembaga penyelenggara pemilu itu menyukseskan Pilkada.
“Kami hanya memberikan temuan yang didapat kepada KPUD dan PPK. Setelah itu baru di olah oleh mereka. Baru kita dapat mengetahui hasilnya,” tuturnya saat dihubungi Banten Raya Post.
Ruhama menjelaskan, kedatangan mereka untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi pada DPT. Dari hasil temuan timses, terungkap bahwa pemilih ganda terjadi di setiap kecamatan. Jumlahnya beragam, rata-rata mencapai 5 hingga 10 persen. “Kami siap membantu KPUD dan PPK. Jika mereka ingin melakukan diskusi kami selalu siap,” katanya.
Jika benar KPU menemukan daftar pemilih ganda, Ruham meminta agar KPUD mau mencoret pemilih ganda tersebut. “Yang dobel dan tidak valid dihapus. Dengan begitu mau tidak mau KPUd harus merubah DPT yang ada,” pungkasnya.
TANGERANG-Setelah Lembaga Kajian dan Informasi Pemilu (LKIP) memaparkan temuannya terkait pemilih ganda yang mencapi 30 persen dari 2,2 juta warga Kabupaten Tangerang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan, 20 persen lainnya merupakan warga yang sudah masuk dalam DPT, namun tidak pernah mendapatkan surat undangan untuk memilih.
Kali ini giliran tim sukses (timses) pasangan Jazuli juwaini dan Airin Rachmi yang memaparkan temuan terkait pemilih ganda. Namun timses tidak memparkan langsung kepada masyarakat. Melainkan kepada anggota KPUD dan seluruh ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), kemarin
“Sebenarnya kami hanya akan berdiskusi dengan Ketua KPUD, tetapi tiba-tiba kami mendapat kehormatan dari Ketua KPUD untuk langsung meminta kami berdiskusi dengan para PPK,” ujar Juru Bicara timses Jazuli-Airin Ferry Muchlis
Dalam kesempatan itu, ketiga orang tim sukses itu akhirnya memaparkan temuannya, mengenai maraknya pemilih ganda disejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang. Berbeda dengan LKIP, tim sukses ini tidak menyebut prosentase pemilih ganda. "Kami tidak berbicara prosentase, namun berdasarkan investigasi kami setiap desa memiliki data pemilih ganda," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Ruhamaben menggangap dengan didatangkannya seluruh PPK yang ada oleh KPUD menandakan keseriusan lembaga penyelenggara pemilu itu menyukseskan Pilkada.
“Kami hanya memberikan temuan yang didapat kepada KPUD dan PPK. Setelah itu baru di olah oleh mereka. Baru kita dapat mengetahui hasilnya,” tuturnya saat dihubungi Banten Raya Post.
Ruhama menjelaskan, kedatangan mereka untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi pada DPT. Dari hasil temuan timses, terungkap bahwa pemilih ganda terjadi di setiap kecamatan. Jumlahnya beragam, rata-rata mencapai 5 hingga 10 persen. “Kami siap membantu KPUD dan PPK. Jika mereka ingin melakukan diskusi kami selalu siap,” katanya.
Jika benar KPU menemukan daftar pemilih ganda, Ruham meminta agar KPUD mau mencoret pemilih ganda tersebut. “Yang dobel dan tidak valid dihapus. Dengan begitu mau tidak mau KPUd harus merubah DPT yang ada,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar